Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 1101 - Chapter 1110

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 1101 - Chapter 1110

1284 Chapters

1100. Part 6

Putri Lebah sesaat menatap pemuda di hadapannya dengan mata mengerjap-ngerjap. Ada pancaran malu di sana. Di lain saat buru-buru gadis ini menunduk, menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah."Aku... aku... justru aku yang harus minta maaf padamu, Manggala..." desisnya terbata-bata. Lalu membatin, "Keparat! Dia ternyata benar-benar telah membentengi dirinya dengan keyakinan yang tebal! Tetapi... mengapa 'Uap Kembang Surga', semacam uap racun yang memabukkan, seperti tidak berguna padanya? Benar-benar kapiran!"Si Buta dari Sungai Ular yang tak mau membuat si gadis gundah, segera merangkulnya. "Jangan berkata begitu," katanya kemudian. la tidak tahu siapa Putri Lebah sesungguhnya. "Aku yakin tindakan yang kau lakukan barusan, bukanlah dorongan birahimu. Mungkin, hanyalah dorongan karena kau membutuhkan kasih sayang...."Kepala si gadis mengangguk-angguk."Ya! Kau benar, Manggala. Aku memang membutuhkannya. Bisakah kau membayangkan bertahun-tahun aku tak p
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

1101. Part 7

Yang diajak berbicara tadi mengenakan pakaian yang sama namun bertubuh lebih gemuk dengan wajah agak bulat dan dia menganggukkan kepala seraya berkata, "Juga suara gemuruh air sungai!""Apa yang ada dalam pikiranmu sekarang?" tanya si Kurus pula. "Ada gadis yang sedang mandi sambil berdendang," sahut si gemuk tanpa berpikir panjang lagi dengan seringaian lebar di mulutnya.Untuk sesaat kedua orang ini tak keluarkan suara, Namun mata masing-masing orang terbuka lebih lebar. Lelaki bertubuh kurus dengan wajah persegi dan tak lain Sudra Jalang adanya berkata lagi, "Sebelum kita meneruskan langkah untuk mencari Si Buta dari Sungai Ular yang tak ketahuan di mana rimbanya, sebaiknya kita menyenangkan diri dulu untuk menikmati tubuh gadis yang sedang mandi itu!"Si gemuk yang bukan lain Lodra Jalang menganggukkan kepalanya. Setelah disepakati, kedua manusia sesaat yang juga termasuk anak buah Raja Setan Seruling Maut, berkelebat ke arah timur. Semakin keduanya bergerak
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

1102. Part 8

Blaam!!Tubuh Sri Kunting terlempar ke belakang dan jatuh tenggelam. Masih untung tubuhnya tidak sampai mencelat ke atas. Bila hal itu terjadi, sudah tentu kedua lelaki itu akan bersorak melihat apa yang memang mereka inginkan. Begitu tubuhnya kembali masuk ke air, bagai berlomba-lomba air itu masuk ke mulutnya. Sudah tentu si gadis tersedak keras. Apalagi dadanya dirasakan nyeri tak terkira. Akibatnya, dia bagai terseret oleh derasnya air sungai. Melihat buruan mereka nampak sudah tak berdaya, kedua lelaki itu segera bergerak mendekat dengan tubuh yang bertambah basah terkena air sungai.Namun mendadak saja satu suara terdengar bersamaan gemuruh angin dahsyat ke arah keduanya. "Manusia-manusia celaka! Mampuslah kalian!!"Seketika kedua orang berpakaian hitam kusut itu mendongak. Bersamaan dengan itu, dengan agak terkesiap Sudra Jalang mengangkat tangan kanannya.Wuuutt!Blaaamm!!Derasnya gemuruh angin yang dilepaskan pemuda berpakaian abu-
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

1103. Part 9

"Setaaaann!!" geram Wulung Seta dibuncah kemarahan. Namun belum lagi si pemuda berbuat apa-apa, kembali dia muntah darah. Rasa sakitnya bukan alang kepalang dan membuat kepalanya seperti ditempelengi berkali-kali. Pusing berpendar dengan aliran darah yang kacau. Sebisanya Wulung Seta untuk bertahan. Yang dipikirkannya saat ini, bukanlah keadaan dirinya. Namun Sri Kunting. Karena dia tahu, hanya mengenakan pakaian belaka tanpa pakaian dalam, sudah tentu bagi Sri Kunting Seperti telah menjejakkan sebelah kakinya ke neraka!Gadis mana pun juga, lebih rela kehilangan nyawa ketimbang diinjak-injak kehormatannya!Dan kedua mata si pemuda terbeliak lebar tatkala dilihatnya lelaki berwajah persegi sudah menggebrak dengan tangan kanan terangkat."Terimalah kematianmu, Pemuda Celaka!!"-o0o-Kita tinggalkan dulu Wulung Seta yang sedang terkesiap melihat serangan maut Sudra Jalang. Pada saat yang bersamaan di sebuah jalan setapak, Si Buta dari Sungai Ular men
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

1104. Part 10

Tak memikirkan apa-apa, Si Buta dari Sungai Ular berkelebat sambil membopong tubuh Putri Lebah. Setelah cukup lama diderai air hujan, Manggala melihat sebuah gubuk di balik ranggasan semak belukar.Tanpa berpikir panjang lagi Si Buta dari Sungai Ular segera membawa Putri Lebah ke dalam gubuk itu, yang kendati sudah agak reyot namun atapnya masih mampu menahan tetesan air hujan. Dibaringkannya tubuh si gadis ke sebuah dipan yang kebetulan ada di sana. Lalu ditutupnya pintu kembali semata untuk menahan angin dan percikan air hujan."Biar kuperiksa dulu kakimu, Ken," kata Manggala kemudian. Dan dia cukup terkejut sebenarnya tatkala dilihatnya Putri Lebah menarik bagian celana pangsi di kaki kanannya, hingga memperlihatkan bungkahan betisnya yang putih mulus.Tetapi lagi-lagi karena tak berpikir apa-apa dan semata karena merasa Putri Lebah hendak mempercepat pertolongannya, Manggala segera mengalirkan tenaga dalamnya. Bersamaan dengan itu pula, Putri Lebah menghidup
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

1105. Part 11

Kembali dia menarik napas dan mengalihkan pandangan pada Putri Lebah yang kali ini terdiam dengan mata dipejamkan, namun hatinya mendumal tak karuan. "Gila! Hampir saja terjadi.... Hmm... demam gadis ini nampaknya sudah mulai turun. Panas yang kurasakan tadi menghilang rupanya," batin Manggala dalam hati. Lalu dilepaskan totokannya pada kedua bahu si gadis yang terjingkat sedikit. Bersamaan dengan itu, seperti baru sadar dari pingsan Putri Lebah membuka kedua matanya."Manggala... di mana kita berada?" tanyanya dengan suara yang dibuat parau. Manggala tersenyum."Kau aman. Kau tadi diserang demam. Ken Zuraidah.""Oh! Apakah aku....""Tidak, kau sudah tidak apa-apa...."Putri Lebah kembali memejamkan kedua matanya seraya membatin, "Bagus! Pemuda ini kelihatannya belum sadar apa yang kulakukan. Baiklah... kali ini aku gagal lagi. Tetapi lain kali... akan kudapatkan semuanya. Huh! Bila tak kuingini untuk tidur dengannya, di saat pemuda ini mencoba mem
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

1106. Part 12

Wulung Seta terkesiap mendapati serangan itu. Dengan cepat dia melompat ke belakang dengan cara memutar tubuh di udara. Masih berada di udara pemuda ini menggerakkan kedua tangannya, melepaskan pukulan 'Gerbang Marakahyangan', salah satu jenis pukulan yang diajarkan oleh gurunya, mendiang Ki Alam Gempita yang tewas di tangan Raja Setan Seruling Maut.Namun pada saat si pemuda yang masih bertelanjang dada ini melepaskan pukulan 'Gerbang Marakahyangan', pemuda ini menjadi kaget sendiri. Karena begitu dia kerahkan tenaga dalam pada kedua lengannya, terasa ada satu kekuatan yang luar biasa besar menjalari sekujur tubuhnya. Malah tatkala si pemuda menggerakkan kedua tangannya melepaskan pukulan 'Gerbang Marakahyangan', satu kekuatan menggebrak terlebih dahulu dan menindih gelombang dingin jurus 'Kabut Es' milik Sudra Jalang, hingga pukulan 'Gerbang Marakahyangan' melesat tanpa halangan ke arah lelaki berwajah persegi itu!"Gila! Kenapa jadi begini? Ada kekuatan lain dalam d
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

1107. Part 13

"Tidak! Aku tidak boleh terlambat bergerak sedikit pun juga!" katanya dalam hati memberi semangat pada dirinya sendiri. Dikerahkan ilmu peringan tubuhnya setinggi mungkin."Ayolah, Cah Ayu! Tak perlu kau menjauh dari Kakang mas mu ini! Ayo, kita bersenang-senang!!"seru Lodra Jalang sambil terus mengejar dengan pandangan terbuka lebih lebar.Di depan, Sri Kunting terus berlari tanpa menghiraukan akar pohon yang melintang dan melompati ranggasan semak belukar. Namun mendadak saja, si gadis menghentikan langkah seraya mengeluarkan pekikan tertahan. Satu sosok tubuh telah berdiri tegak di hadapannya sambil menyeringai lebar!"Kau tak akan bisa melarikan diri dari tangan kakangmu ini, Manis!"Mengkeret tubuh Sri Kunting mendapati sosok gemuk Lodra Jalang yang menghadangnya. Rupanya, lelaki gemuk itu memotong jalan dan akhirnya menghadang langkah si gadis."Celaka! Apakah semua yang tak kuharapkan ini akan kualami pula!" desis Sri Kunting dalam hati deng
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

1108. Part 14

'Ternyata, aku memang harus menghukum! Tetapi, aku tetap memberimu jalan keluar! Apakah kau...."Kata-kata yang diucapkan entah oleh siapa dan di mana orang itu berada terputus tatkala Lodra Jalang sudah lepaskan jurus 'Kabut Es'!Seketika suasana menjadi begitu dingin sekali. Sri Kunting yang diam-diam mengalirkan hawa panas dalam tubuhnya, menjadi urung. Karena entah dari mana datangnya, mendadak saja tubuhnya seperti dilingkari hawa hangat yang melindungi tubuhnya dari hawa dingin yang dilepaskan oleh Lodra Jalang.Sementara itu bersamaan hawa dingin yang menyergap, terdengar lagi suara penuh santun, "Aku tak bosan-bosannya untuk memberimu jalan keluar! Silakan kau keluarkan apa yang kau miliki."Makin ganas Lodra Jalang sembari terus menerus melepaskan jurus 'Kabut Es'. Di tempat itu mendadak saja seperti diliputi oleh kabut putih yang sangat dingin. Beberapa pohon seperti membeku dan tak bergeming terkena tiupan angin.Dalam suasana yang tidak
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

1109. Part 15

Dengan geraman keras dan sentakan yang sangat kuat, gadis berpakaian biru muda ini sudah menggebrak maju. Sepasang pedangnya bergerak ke atas ke bawah. Mendapati serangan yang ganas semacam itu, Sudra Jalang segera mengangkat kedua tangannya seraya melepaskan jurus 'Kabut Es'!Hamparan hawa dingin langsung pupus tatkala sepasang pedang di tangan Sri Kunting digerakkan. Bahkan tubuh gadis itu sudah meluncur dengan kedua tangan dijadikan satu!"Gila!!"Berteriak tertahan Sudra Jalang sambil membuang tubuh ke samping. Sementara itu, Wulung Seta sendiri berpikir kalau lelaki celaka itu memang harus diajar adat. Makanya, begitu tubuh Sudra Jalang terlempar ke samping, pemuda ini sudah menggebrak dengan pukulan 'Gerbang Marakahyangan'!Makin keras teriakan Sudra Jalang. Sebisanya dia menahan serangan itu dengan kedua tangannya. Namun terlambat. Pukulan 'Gerbang Marakahyangan' telak menghantam dadanya hingga lelaki ini tersungkur ke belakang seraya muntahkan dar
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more
PREV
1
...
109110111112113
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status