Home / Pendekar / Si Buta Dari Sungai Ular / Chapter 1091 - Chapter 1100

All Chapters of Si Buta Dari Sungai Ular: Chapter 1091 - Chapter 1100

1284 Chapters

1090. Part 20

"Apakah kau hendak menunggu kedatangan Dua Iblis Hitam?" Datuk Jubah Merah mengalihkan pertanyaan, kendati dia mulai geram."Itu bukan urusanku! Bila kau hendak melakukannya, silakan! Kedua manusia sesat itu boleh dikatakan sudah mati karena berani melanggar perintah Raja Setan Seruling Maut!"Di depan, Manggala berkata sendiri, "Lodang Kumayang sudah mampus! Dan Maung Kumayang sudah tak akan mampu mempergunakan ilmunya! Mungkin dia sudah berlalu dan mengubur diri di satu tempat yang tak pernah dikunjungi orang, ketimbang akan mampus akhirnya di tangan Raja Setan Seruling Maut!"Di seberang, Perempuan berpakaian kuning berkata lagi, kali ini lebih dingin, "Pergilah kau menuju ke selatan! Sementara aku ke utara!""Setan keparat! Bukan hanya dua manusia celaka itu tadi yang bikin aku geram, tetapi juga perempuan sialan ini! Tetapi karena dia telah menyelamatkan nyawa ku, untuk saat ini aku bisa melupakan sikap kurang ajarnya!" maki Datuk Jubah Merah dalam h
last updateLast Updated : 2024-06-04
Read more

1091. Part 21

"Sikap manusia yang satu ini memang rada-rada aneh. Hampir mirip dengan sikap Raja Siluman Ular Putih. Kata-katanya yang pertama dan kedua jelas sebagai pancingan belaka. Tetapi kata-katanya yang terakhir, seolah mengisyaratkan ada seseorang yang mengintip. Apakah ini sebabnya sejak tadi dia hanya berputar-putar di sini saja?" batin si nenek dalam hati. Karena berpikir demikian, dia berkata, "Pandangan kasat mata hanya bisa dibuktikan dengan kedua mata terbuka! Barangkali dengan cara beristirahat pandanganmu tidak lagi nanar!""Aku pun berpikir begitu! Hingga rasa penasaranku tak nampak lagi! Peri Gelang Rantai, apakah kau bisa membantuku menangkap seekor burung?""Ke mana harus kutangkap?""Pergilah ke arah mana saja lalu pancing burung itu kemari sementara aku hendak... Oh! Aku tahu di mana burung itu sekarang? Dia bergerak-gerak karena mendengar percakapan kita!"Sepasang mata yang berada di balik ranggasan semak belukar terbuka lebih lebar. Tangan kan
last updateLast Updated : 2024-06-04
Read more

1092. Part 22

Wutttt! Wuttt!Angin deras yang menebarkan hawa dingin menderu. Hawa panas yang keluar dari serangan Maut Tangan Satu langsung tertindih. Sementara dengan cara yang sangat aneh, dari tangan kanan si nenek terlepas tiga buah gelang hitamnya sedangkan dari tangan kirinya terlepas gelang hitamnya dua buah.Lima gelang hitam itu menderu menimbulkan suara membeset. Dan melabrak lima sinar merah yang dilepaskan Maut Tangan Satu. Seketika terdengar suara letupan cukup keras dengan muncratnya lima cahaya merah tadi ke atas.Peri Gelang Rantai hanya terhuyung dua tindak ke belakang. Di seberang, Maut Tangan Satu terdorong dua tombak. Cepat lelaki berambut berdiri kaku itu kuasai keseimbangannya, dan berdiri dengan kaki terpentang. Pandangannya tak berkedip pada Peri Gelang Rantai yang sedang menunjukkan kelasnya yang patut dicemaskan lawan. Karena begitu lima buah gelang hitamnya memupus serangan lima cahaya merah dari Maut Tangan Satu, seperti memiliki mata, lima buah g
last updateLast Updated : 2024-06-04
Read more

1093. Part 23

Kalau sejak tadi Peri Gelang Rantai berkata-kata begitu lugu, kali ini dia membentak, "Jangan bicara sembarangan! Yang kita tuju bukan cecunguk itu, melainkan Raja Setan Seruling Maut!""Kau sudah memasukkan Kuntum Bunga Malam, apakah kau akan mengikutinya sekarang?"Kali ini Peri Gelang Rantai terdiam seraya membatin, "Lelaki ini memang hebat sejak dulu. Bahkan dia bisa melihat gerakan tanganku yang sangat cepat memasukkan Kuntum Bunga Malam."Memang, saat si nenek menepuk pinggang Maut Tangan Satu, sebenarnya dia memasukkan sebuah bunga warna hitam yang diberi nama Kuntum Bunga Malam ke balik pinggang Maut Tangan Satu. Dengan keahlian khusus yang dimilikinya, Peri Gelang Rantai dapat membaui Kuntum Bunga Malam yang diletakkan di mana saja. Bahkan Kuntum Bunga Malam yang berada di balik pinggang Maut Tangan Satu, beberapa pun jauh jaraknya, si nenek dapat membauinya hingga tahu di mana orang itu berada.Perlahan-lahan si nenek palingkan kepala."T
last updateLast Updated : 2024-06-05
Read more

1094. Part 24

Dari tempatnya, Si Buta dari Sungai Ular yang sangat penasaran ingin mengetahui siapa orang yang hendak ditemui Dewi Topeng Perak, harus bersabar menunggu pula. Waktu sepenanakan nasi pun berlalu. Mendadak saja terdengar suara bergeresek dari balik semak sebelah kanan' Dewi Topeng Perak berada, berarti dari sebelah kiri Si Buta dari Sungai Ular.Dewi Topeng Perak segera tolehkan kepala. Dilihatnya satu sosok tubuh sintal muncul dari balik ranggasan semak. Sosok seorang gadis berusia sekitar tujuh belas tahun. Raut wajah gadis ini bulat telur dengan kulit kuning langsat. Alisnya hitam legam dan dihiasi bulu mata yang lentik. Bibirnya tipis memerah basah. Hidungnya bangir. Rambutnya tergerai indah hitam mengkilat. Tubuh gadis yang sintal ini dibungkus pakaian berwarna hijau muda dengan renda-renda warna putih disepanjang kedua lengannya.Si Buta dari Sungai Ular yang juga melihatnya bergumam pelan, "Apakah gadis itu yang ditunggu oleh Dewi Topeng Perak? Tetapi menilik si
last updateLast Updated : 2024-06-05
Read more

1095. Utusan Raja Setan Seruling Maut

DEWI TOPENG PERAK segera mengangkat kedua tangannya dan mendorong ke arah Putri Lebah. Namun dengan gerakan luar biasa cepat Si Buta dari Sungai Ular melompat ke muka seraya menggerakkan tangan kanannya.Wuuttt!Seketika terdengar letupan yang cukup keras saat gebrakan Dewi Topeng Perak tertahan hajaran sambaran angin yang dilepaskan Si Buta dari Sungai Ular.Blaaam!Dalam keadaan melompat seperti itu, sebenarnya gerakan Si Buta dari Sungai Ular lebih banyak terhambat. Namun pemuda yang memiliki kecepatan ‘Jejak Kilat’ ini, dengan segera berputar dan menyambar tubuh Putri Lebah yang memekik kaget.Sejenak Dewi Topeng Perak terkesiap melihat gerakan si pemuda. Namun kejap lain, sebelum Si Buta dari Sungai Ular hinggap kembali di tanah, dia sudah keluarkan bentakan, "Rupanya kau, Si Buta dari Sungai Ular! Bagus! Berarti tak terlalu lama aku mencarimu!!"Bukan hanya Dewi Topeng Perak yang terkejut melihat kemunculan Si Buta dari Sun
last updateLast Updated : 2024-06-05
Read more

1096. Part 2

Di seberang, Nenek Cabul telah berdiri tegak dengan sorot mata tajam pada Si Buta dari Sungai Ular. Di selasela bibirnya merembas darah segar.Si Buta dari Sungai Ular yang hendak melabrak kedua lutut Nenek Cabul yang merupakan kelemahan dari ilmu 'Penyangga Tubuh Kuatkan Jiwa' urung melakukan, karena dilihatnya Putri Lebah makin tunggang langgang dengan teriakan-teriakan tertahan dan wajah semakin terkesiap menghindari hajaran Dewi Topeng Perak."Gadis itu harus kuselamatkan lebih dulu!" desis pemuda yang di dadanya itu terdapat rajahan petir. Memutuskan demikian, segera saja Manggala melompat, memotong serangan Dewi Topeng Perak. Namun tatkala dia hendak menyambar tubuh Putri Lebah, dirasakan hamparan hawa panas menderu ke arahnya.Serangan yang ternyata dilancarkan oleh Nenek Cabul, mau tak mau membuat Manggala memekik tertahan. Dia hanya bisa mendorong tubuh Putri Lebah sementara dengan meliukkan tubuhnya, kaki kanannya siap dihantamkan ke kedua lutut si nen
last updateLast Updated : 2024-06-05
Read more

1097. Part 3

Mengembung pipi lelaki berpakaian hitam sambung menyambung ini yang tak lain Maut Tangan Satu adanya. Kejap berikutnya kembungannya pecah dengan suara tak enak didengar dan memuntahkan darah kembali. "Celaka! Rasa-rasanya... aku tak bisa bertahan sekarang...." keluhnya lemah.Dengan kerahkan sisa-sisa tenaganya, Maut Tangan Satu berupaya membalikkan tubuhnya. Lalu terlihat sepasang matanya terpejam dengan napas memburu dan dada naik turun. Dari hidungnya mengalir darah segar. Rupanya darah itu keluar karena wajahnya menghantam tanah tadi. Sedangkan di mulutnya, masih terdapat sisa-sisa darah yang dimuntahkannya tadi. Rasa sakitnya tak terkira. Setelah berusaha menyelamatkan diri dari Peri Gelang Rantai, Maut Tangan Satu terus berlari dengan susah payah. Napas lelaki ini makin terengah-engah."Gila! Aku tak sanggup untuk memulihkan keadaanku sekarang...," desahnya tetap dengan mata terpejam. "Peri Gelang Rantai... bila aku masih hidup... ke ujung neraka pun
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

1098. Part 4

Lelaki berkepala agak lonjong dengan rambut yang meranggas itu tertawa kembali."Tak usah berlagak! Aku tahu kau sudah siuman! Kini tiba saatnya aku mendengar kau akan membalas budi baikku!"Karena memang keadaannya sudah membaik, Maut Tangan Satu segera membuka kedua matanya. Dan perlahan-lahan dia duduk. Pandangannya lekat pada lelaki di hadapannya yang berjuluk Iblis Lembah Ular."Benar-benar celaka sekarang! Bila aku tak mengiyakan apa yang diinginkan, bisa jadi manusia keparat ini akan mencabut nyawaku! Sekarang, dalam keadaan yang cukup membaik kendati aku harus bersemadi dulu, kesempatan ini memang harus kupergunakan. Sebaiknya, kuturuti saja apa yang diinginkannya." Memutuskan demikian, Maut Tangan Satu tersenyum. "Terima kasih atas pertolonganmu. Ada ubi pasti ada talas. Ada budi pasti ada balas."Meledaklah tawa Iblis Lembah Ular. Keras, hingga dedaunan berguguran. Setelah beberapa kejap, lelaki berkepala lonjong ini memutus tawanya sendiri sera
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

1099. Part 5

Lalu dengan suara disarati duka, Putri Lebah menceritakan siapa dirinya yang sudah tentu hanyalah hasil karangannya belaka, "Namaku Ken Zuraidah. Aku berasal dari Dusun Bojong Sawo. Di saat usiaku lima tahun, gerombolan pembegal datang memporak porandakan dusun di mana aku tinggal. Dalam waktu hanya tiga hari saja, dusunku sudah dikuasai oleh orang-orang serakah itu. Banyak tindakan keji yang mereka lakukan. Seperti pembunuhan dan pemerkosaan. Namun tak seorang pun yang bisa mengatasi semua itu kecuali menerima nasib malang. Hingga tiga bulan keangkaramurkaan itu berlangsung. Ayahku mati dibunuh secara keji. Sementara ibuku setelah diperkosa selama lima hari lima malam, akhirnya pun mati dibunuh. Di saat keputusasaan menimpa diriku, muncullah seorang Nenek yang mengaku berjuluk Dewi Lebah. Dengan bantuannyalah para pembegal itu berhasil dibantai dan sebagian diusir. Lalu entah mengapa mungkin karena aku sebatangkara Dewi Lebah memungutku sebagai muridnya. Dan setelah dua belas tahun
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more
PREV
1
...
108109110111112
...
129
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status