Semua Bab Si Buta Dari Sungai Ular: Bab 1071 - Bab 1080

1284 Bab

1070. Part 20

Di hadapannya, tampak Putri Hijau mengebutkan tangannya. Seketika, berpuluh sinar biru kecil melesat cepat ke arah Eyang Pamekasan.Eyang Pamekasan yang telah menderita luka dalam cukup hebat segera berkelebat menghindar. Namun karena gerakannya agak lambat, maka beberapa bunga melati biru milik Putri Hijau sempat menghantam dadanya!Plukk! Plukkk!"Aaakh...!"Eyang Pamekasan meraung setinggi langit ketika tubuhnya jatuh ke tanah. Rasa nyeri yang bukan kepalang terasa hebat menyerang dada.Sekujur tubuhnya pun menggigil hebat!"Hoeekh!"Darah segar kebiru-biruan langsung menyembur dari mulut Eyang Pamekasan. Tangan kanannya cepat mendekat dada kuat-kuat. Sepasang matanya yang tajam pun mulai jelalatan ke sana kemari. Lalu tanpa banyak membuang waktu, tubuhnya segera bangkit dan berkelebat cepat meninggalkan tempat pertarungan."Hey...! Kau mau ke mana, Pamekasan! Kenapa lari terbirit-birit?"Mendadak terdengar suara tegu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-30
Baca selengkapnya

1071. Raja Setan Seruling Maut

MALAM pekat tanpa satu bintang pun bertengger di persada langit. Gumpalan awan hitam bergantungan dengan perut menggembung. Angin dingin bergulung-gulung, menerbangkan tanah dan batu-batuan. Beberapa dahan pohon patah dan menimbulkan suara berderak tatkala berbenturan satu sama lain. Di kejauhan terdengar suara air laut berdebur dahsyat, menabrak batu-batu karang.Di tempat yang dikelilingi batu-batu cadas, satu sosok tubuh duduk mencangkung di salah sebuah batu cadas itu. Mata sosok tubuh yang ternyata lelaki berusia setengah baya tertutup. Rambut panjangnya bertambah acak-acakan dipermainkan angin keras. Pakaiannya yang berwarna putih bersih berkibaran mengeluarkan suara seperti membeset. Mulut lelaki yang masih memperlihatkan sisa-sisa ketampanan di wajahnya berkemik-kemik."Hmm... tak biasanya cuaca mengerikan begini. Pertanda buruk. Rasanya... orang yang kutunggu akan tiba di sini," desis lelaki itu tanpa membuka matanya.Gulungan angin semakin mengeras, Ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-30
Baca selengkapnya

1072. Part 2

Dewa Tanpa Nama menatap tak berkedip. Lalu melompat ke udara menghindar dua serangan lawan. Raja Setan Seruling Maut memekik geram mendapati dua serangannya lolos begitu saja. Lalu dengan cara seperti hendak ambrukkan tubuh dalam keadaan telentang, kedua tangannya telah menggebrak melepaskan dua pukulan sekaligus.Wuuut! Wuuutt!Terlihat cahaya terang sekejap dari kedua tangan Raja Setan Seruling Maut. Di lain kejap terdengar deruan hebat, lalu menyusul gelombang angin luar biasa dahsyat menggebrak. Dan bukan hanya sampai di sana saja tindakan Raja Setan Seruling Maut yang memiliki dendam setinggi langit pada Dewa Tanpa Nama. Karena begitu lepaskan dua pukulan sekaligus, dia segera melompat ke depan dengan mengangkat dua tangannya dan siap melepaskan pukulan dari jarak dekat.Melihat ganasnya pukulan lawan, Dewa Tanpa Nama segera bertindak. Begitu kedua kakinya menginjak tanah, dia segera mengerahkan tenaga dalam pada lengannya. Lalu kedua tangannya disentakkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-30
Baca selengkapnya

1073. Part 3

Di seberang sana, Raja Setan Seruling Maut terus meniup serulingnya yang semakin lama kelihatan berubah warna menjadi sekental darah. Sementara itu, rasa sakit yang menyiksa tubuh Dewa Tanpa Nama semakin menjadi-jadi. Kali ini dia benar-benar telah merasa lumpuh seluruh tubuhnya. Beberapa buah urat darah di kedua tangannya mulai menggembung dan meletus pecah memuncratkan darah."Celaka! Aku tak akan sanggup menahan gelombang irama mematikan dari seruling itu. Dan rasanya... aku terlambat untuk menghindar...."Sementara itu sepasang mata lelaki berpakaian merah semakin terbuka lebar dengan sorot gembira. Jari jemari tangannya semakin lincah membuka dan menutup lubang seruling gading itu yang terus ditiup dan semakin bertambah memerah. Bahkan mulai berangsur agak kehitaman!Apa yang dialami Dewa Tanpa Nama semakin mengerikan. Karena sekarang bukan hanya di kedua tangan lelaki berpakaian putih bersih itu yang urat darahnya meletus. Di kedua kakinya pun mulai keluar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-31
Baca selengkapnya

1074. Part 4

Pemuda dari Sungai Ular ini mengenang kembali apa yang terjadi semalam. Kala itu dia sedang tertidur di sebuah batang pohon. Dan tatkala dia terbangun, dilihatnya ada sebuah tulisan berisi pesan di batang pohon yang dijadikan sandarannya.‘Lama kucari dirimu, Si Buta dari Sungai Ular. Carilah aku. Karena bantuanmu kubutuhkan.’ Ki Alam Gempita.Sesaat si pemuda yang di dadanya terdapat rajahan petir, tertegun dan menatap tak percaya pada tulisan yang dilihatnya. Namun kejap lain dia segera berkelebat untuk mencari jejak orang yang menuliskan pesan itu. Namun sudah tentu dia tak bisa menemukannya. Dan keadaan ini membuatnya menjadi penasaran.Namun menemukan orang yang tak diketahui bagaimana rupa dan di mana tinggalnya sama dengan mencari sebuah jarum di tumpukan jerami. Kendati demikian, Si Buta dari Sungai Ular berusaha keras untuk menemukannya. Terutama mengingat orang itu seperti butuh bantuannya."Si
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-31
Baca selengkapnya

1075. Part 5

Tetapi Dua Iblis Hitam hanya terbahak-bahak saja."Anak gadis... rupanya kau memang harus diberi pelajaran dulu sebelum dibunuh! Dan ketahuilah... apa yang hendak kami lakukan tentunya belum pernah kau rasakan! Aku yakin, bila kau sudah merasakannya... maka engkaulah yang akan mengejar-ngejar kami berdua....""Mulutmu begitu kotor, Binatang!" menggeram keras Sri Kunting dengan pandangan gusar."Tak perlu membuang tenaga untuk bersuara! Lebih baik kau nikmati saja apa yang hendak kami berikan!" Habis kata-katanya, dengan kasar Maung Kumayang siap menarik pakaian di bagian dada Sri Kunting yang terbeliak lebar dengan bola mata berputar gelisah. Namun sebelum lelaki berwajah tirus itu melakukannya, seseorang cepat melesat."Kenapa masih ada saja orang yang bertindak busuk pada orang lain? Padahal bila perjalanan dalam kehidupan ini bergerak lurus terus menerus, maka semuanya akan berjalan lurus. Gadis itu memang benar, menyebut kalian binatang-binatang liar!
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-31
Baca selengkapnya

1076. Part 6

Benturan demi benturan itu baru terhenti tatkala tubuh masing-masing orang terpental ke belakang. Si Buta dari Sungai Ular dengan sigap memutar tubuh dua kali di udara dan berdiri tegak dengan gagah.Sementara di seberang, Maung Kumayang yang ambruk segera berdiri dengan agak terhuyung. Di sudut-sudut bibirnya merembas darah segar. Pandangannya kalap dan garang menatap pemuda yang di punggungnya terdapat sebilah senjata berbentuk tulang."Keparat betul! Julukan Si Buta dari Sungai Ular memang bukan julukan omong kosong! Dia sulit dihadapi sendirian!" makinya dalam hati lalu melirik ke arah Lodang Kumayang yang terkesiap tatkala melihat Maung Kumayang dalam keadaan goyah."Aku tak suka bila ada nyawa yang lepas karena urusan kapiran ini! Lebih baik tinggalkan tempat ini sebelum urusan jadi berlarut-larut!"Maung Kumayang memandang nyalang dan berkata, "Ternyata julukanmu memang bukan omong kosong. Tetapi siapa pun orangnya yang berani bikin ulah di hadapan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-31
Baca selengkapnya

1077. Part 7

"Guru mengatakan, Raja Setan Seruling Maut sejak puluhan tahun yang lalu memang gemar mengadu ilmu, terutama pada orang-orang golongan lurus. Dia berkeinginan untuk menguasai rimba persilatan ini. Menurut cerita Guru, dulu dia berulangkali dikalahkan oleh Dewa Tanpa Nama, namun akhirnya Dewa Tanpa Nama tewas setelah orang yang semula berjuluk Raja Setan itu memiliki Seruling Gading milik Raja Seruling yang kemudian diubah namanya menjadi Raja Setan Seruling Maut dan dipakai sebagai julukannya. Dan julukan Raja Setan Seruling Maut bertambah santer terdengar, terutama sepak terjangnya yang telengas itu. Bahkan... hingga saat ini. Dan guruku... tewas di tangan orang-orang suruhan-nya...."Si Buta dari Sungai Ular membatin dalam hati, "Ternyata memang masih banyak orang yang berkeinginan mengalahkan orang lain dan bermaksud menguasai secara utuh apa yang bukan miliknya. Dan rasanya semua ini akan terus berlangsung hingga akhir dunia ini yang tak seorang pun tahu, termasuk peramal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-01
Baca selengkapnya

1078. Part 8

Angin terus bergulung dingin dan suasana semakin bertambah angker. Ki Alam Gempita bergumam kembali, "Sudah tiga hari muridku Wulung Seta sengaja kuperintahkan untuk berlatih di Puncak Puri Alam. Aku tak ingin terjadi apa-apa dengannya bila ternyata urusan ini akan...."Mendadak saja, lelaki yang tak lain Ki Alam Gempita ini memutus gumamannya sendiri. Serentak itu pula dia membuka kedua matanya. Kepalanya terjulur menegang. Sepasang telinganya dibuka lebar-lebar, namun kejap lain segera dialirkan tenaga dalamnya kuat-kuat. "Hmm... ada suara alunan seruling yang masuk ke telingaku yang mendadak terasa panas. Alunan itu masih cukup jauh kukira, tetapi sudah mampu membuatku bergetar. Jangan-jangan... manusia keparat itu sudah tiba di sini...."Sambil kerahkan tenaga dalamnya, Ki Alam Gempita perlahan-lahan melompat dari batu yang didudukinya tadi. Begitu hinggap di tanah, kedua kakinya dipentangkan sementara kedua tangannya masih merangkap di dada."Gila! Semakin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-01
Baca selengkapnya

1079. Part 9

Ki Alam Gempita segera memegang dadanya dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya diputar guna alirkan tenaga dalam ke seluruh tubuhnya yang goyah. Kedua kakinya goyah dan sulit untuk dipertahankan. Kejap lain dia sudah ambruk dengan kedua kaki menekuk.Di seberang sana, Raja Setan Seruling Maut kendati masih bisa berdiri tegak namun dari sela-sela bibirnya mengalir darah segar. Kedua lengannya membiru dan agak membengkak.Dengan tatapan melecehkan dia berkata, "Ternyata kesaktianmu yang selalu dibicarakan banyak orang hanya omong kosong belaka. Kau berada setingkat di bawah Dewa Tanpa Nama, satu-satunya lawan yang kupikir sulit untuk dikalahkan kendati akhirnya mampus berteman cacing-cacing tanah! Tak seharusnya aku tiba di sini untuk mencabut nyawamu! Karena orang yang kuutus untuk melakukannya, yaitu Datuk Jubah Merah, pun dapat menjalankan dengan sempurna! Sayangnya, tanganku sudah terlalu gatal untuk membunuhmu hingga tak sabar untuk menunggu laporannya!"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-06-01
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
106107108109110
...
129
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status