"Selamat siang?" sapa laki-laki bertubuh tegap dengan seragam khas kepolisian itu seraya melekuk senyum. Mata pria itu terus terpantik di wajahku, seolah sedang mengamati seorang penjahat di hadapannya."Siang, cari siapa, Pak? tanyaku basa-basi."Maaf, saya mau numpang tanya. Rumahnya Pak Mario di sebelah mana ya, Mbak? Soalnya sudah sejak tadi saya muter-muter nyari tapi nggak ketemu. Saya berani mengetuk pintu pagar rumah Mbak, karena di blok ini hanya pintu rumah Mbak yang terbuka."Aku menghela napas lega mendengar penuturan si mas berseragam itu. Tadinya aku pikir Mas Alex dan gundiknya sudah melaporkan kejadian kemarin, dan dua orang polisi di hadapanku ini akan menangkapku."Rumah Om Mario yang paling pojok, Pak. Cat warna oranye yang di depannya ada pohon belimbing wuluh!" terangku seraya menunjuk ke arah rumah tetangga terjulid itu.Kira-kira ada apa ya. Kok, ada polisi datang mencari dia?Ah, sudahlah. Bukan urusanku. Masa mau ketularan julid dan khepo seperti Tante Margie.
Read more