Di sudut kecil kota, di suatu sore yang tenang, Ava tampak gelisah ingin mengatakan sesuatu tentang bibinya kepada Pak Leon. Tapi, bagaimana caranya? Ia tidak tahu. Saat ini, Ava hanya sedang duduk-duduk sambil menanti bibinya menyelesaikan shift kerjanya yang pertama, di sebuah restoran kecil yang ada pada tepi jalan. “Ava, ayo kita pulang!” seru sang bibi yang telah berkemas dan siap untuk pergi. Ava mengangguk sambil menyeruput habis tehnya yang tinggal sedikit. Ia lalu melompat turun dari kursi dan mengejar langkah sang bibi. “Bibi, kapan kita akan mengunjungi ayah dan ibu lagi?” tanyanya sambil mencoba meraih tangan sang bibi yang berayun, tak jauh darinya, namun gagal. Bibinya tak ingin bergandengan tangan dengan Ava. Ia segera melipat kedua tangannya di dada dan terus berjalan. “Entahlah, Ava! Bibi sangat sibuk. Kau tahu, kan? Pekerjaan Bibi banyak,” cetus sang bibi tanpa menoleh ataupun ingin bersitatap dengan keponakan kecilnya. “Oh ….” Ava diam. Ia tidak ingin membuat bi
Baca selengkapnya