Share

Bab 237 # Dendam

Tentu saja Ava belum mengatakan apa pun. Kalimat itu hanya ada di dalam kepalanya.

“Ava, kau ingin es krim apa?’ tanya Arren ramah sambil menunjukkan buku menu yang ada di meja.

“Es krim cokelat saja, Bibi,” jawab Ava tanpa melihat buku menu. Ava sungkan. Ia tidak terbiasa diistimewakan.

“Es krim cokelat ya? Mau yang cokelat dengan mint, cokelat dengan meses atau cokelat dengan kacang?” tanya Arren sambil menunjuk-nunjuk tiga es krim cokelat yang berbeda di menu itu.

Leon tampak tak sabar. “Beli saja semuanya! Jadi, kita bisa segera mengobrol.”

“Baiklah. Nona, tolong saya beli semua es krim varian cokelat ini, ya!” seru Arren kepada pelayan yang ada di hadapannya.

“Baik, Nona!”

“E–eh! Bibi! Tidak perlu sebanyak itu!” Ava panik. Ia benar-benar merasa tidak enak hati kepada Pak Leon dan Bibi Arren. “Saya tidak ingin merepotkan,” ucapnya sambil memasang ekspresi sedih. Ava pernah bertingkah serakah seperti itu, kemudian Bibi Esme segera memarahinya karena terlalu memboroskan uang
De Lilah

Ayo kirimkan gem untuk cerita ini.  Tinggalkan ulasan bintang 5 ya biar semangat nulisnya.  Terima kasih, telah membaca! 

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status