Seringai dingin melengkung di bibir Luis, sebelah lengan yang terlipat bertumpu di sisi pintu, menatap miring ke arah Alice. “Coba katakan sekali lagi, telingaku sedikit tuli.” Mendengar perkataan itu, Alice menggeram dongkol, Luis memang definisi lelaki gila, sinting, dan tak tahu malu! Dan bisa-bisanya, ia bertahan terbodohi hingga detik ini. “Dengar Luis, dengar baik-baik. Buka telingamu, oke? Malam ini aku akan pergi!” “... dan satu hal yang perlu Kamu tahu, aku tidak menerima apa pun dari kakekmu. Kamu dengar itu?!” sambung wanita itu memekik berapi-api. Hatinya sangat kesal, selalu dituduh Luis mengincar harta keluarga Pietro. Huh, apa Alice tampak semurahan itu? “Jelas aku ingin cerai denganmu.” “... tapi, siapa kau berani meninggalkanku, dengan cara murahan seperti ini, hah?!” tanggap Luis tak kalah berteriak kencang, dengan rahang kokoh mengetat, merasakan seluruh tubuh atletisnya kian panas tak terkendali. Di detik itu juga Luis mencoba menggeleng kasar sembari menger
Read more