"Assalamu'alaikum, Bu Fatimah," sapa Viola."Waalaikumsalam, Bunda Ammar. Maaf ya, Bunda. Bundanya Ammar ada waktu nggak sekarang?"Viola mulai tak karuan, detak jantungnya berpacu cepat, pikirannya sudah menerawang kemana-mana. Apalagi, mendengar suara Bu Fatimah selaku guru kelas Ammar yang begitu serius."Hmm, ada, Bu. Ada waktu. Kenapa ya, Bu?""Syukurlah. Bisa datang ke sekolah nggak sekarang, Bunda?""Bisa, Bund. Kalau boleh tahu kenapa ya, Bu? Ammar kenapa, Bu? Dia nggak sakit 'kan?" Viola mulai cemas apalagi disuruh datang ke sekolah mendadak seperti ini."Nanti saja saya jelaskan ya, Bunda.""Tapi Ammar nggak sakit 'kan, Bu?" Viola mencoba memastikan."In syaa Allah Ammar baik-baik saja, Bunda. Nanti kalau sudah sampai di sekolah, langsung ke ruangan saya ya, Bund!" perintah Bu Fatimah.Sambungan telepon terputus Viola langsung menuju lantai tiga rumahnya."Vivi, kamu sama Risa handle berdua dulu ya. Saya ada urusan ke sekolahnya Ammar," ucap Viola menginformasikan pada salah
Baca selengkapnya