"Gimana, Kang?" tanyaku pada Kang Sholeh yang sudah kembali."A-anu, Bu. Anu ..." raut wajah Kang Sholeh cemas. Napasnya tidak beraturan selepas berlari barusan. Melihat Kang Sholeh seperti itu napasku pun ikut tidak beraturan."Kok anu? Apa kata orang tadi, Kang? Jangan bikin tambah tegang," sahut ibu."Rin, kamu tidak apa-apa, Nak?" rupanya ibu memperhatikan."Tidak, Bu. Mungkin karena lihat gurat Kang Sholeh aku ikut cemas, Bu," ucapku di sela mengatur napas dan beristighfar."Jadi gimana Kang Sholeh? Apa kata Bapak tadi?" desakku tidak sabar."A ... i-itu, Bu," dia gugup."Jangan bikin aku tambah panik, apanya yang anu?!""Non Rinata kecelakaan, Bu." "Apa!" mataku membelalak, ketika mendengarkan kata yang diucapkan Kang Sholeh."Kamu serius Kang Sholeh?" tanya ibu tidak percaya."Udah bener infonya, Kang?" tambah Pak Tatang."Rin ... Rin .... kamu tidak apa-apa 'kan?" "Aduuuuuuhhh ... Bu, perutku," aku terut memegang perut bagian bawah, rasanya sakit bukan main, dadaku naik turu
Read more