Share

Part 83. Detik-detik ...

"Umm, nanti hati-hati ya. Ingat, nggak boleh terlalu capek. Apalagi udah hamil besar gini. Kalau udah selesai urusan Rinata langsung pulang yah, Umm?" ujar lelaki yang paling posesif semenjak aku hamil namunku sayang karena Allah. Dia mengulurkan tangannya untuk kusalami dengan takzim.

"Iya, Bi. Tenang aja, in syaa Allah Ummi nggak bakalan kenapa-kenapa kok," jawabku meyakinkan. Ya wajar saja dia khawatir mengingat usia kandunganku tinggal menuju waktu, belum lagi ku yang tak muda lagi.

Kemudian mengelus perutku sembari membisikkan sesuatu, "Kamu hati-hati ya, Nak. Bilangin ke Ummi jangan bandel, kalau capek suruh istirahat."

"Bu, aku pamit ya. Bilangin sama Rinjani jangan lama-lama perginya. Aku khawatir, Bu."

"Iya, kamu tenang saja. In syaa Allah tidak kenapa-napa nanti. Ya udah hati-hati di jalan ya, Ben."

Abi Benny menyalami Ibu dengan takzim. Lalu punggung lebarnya perlahan menghilang dari pandanganku.

"Kamu udah siap-siap juga, Rin?" tanya ibu ketika aku lagi mencari-cari baju
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status