Share

Apa Boleh Bertemu Ayah?

Viola menoleh ke perempuan yang berjalan mendekat ke arahnya. Keningnya mengkerut seolah tak kenal dengan perempuan tinggi semampai itu.

"Kamu apa kabar? Makin cantik ya sekarang. Pantas aja tadi aku sampai agak ragu nyapa kamu," ucap perempuan itu seraya mengulurkan tangan seulas senyum tampak di bibir berpoles lipstik merah jambu.

Meski dalam kebingungan dengan sosok perempuan yang ada di depannya, Viola tetap menjabat tangan perempuan berpakaian serba ngepas di badan itu.

"Baik. Kamu siapa? Kita saling kenal kah?"

Ammar melemparkan pandangan ke kiri dan ke kanan dengan kepala mengangkat ke atas.

"Kamu lupa ya. Aku Mia, kita sempat sekelas dulu."

"Iya, lupa. Udah lama juga soalnya." Viola tersenyum kaku, di benaknya benar-benar tidak ingat dengan sosok ini.

"Wajarlah lupa, kita cuma bentaran sekelasnya. Lagian kita sekelasnya cuma dua mata kuliah kalau nggak salah."

Mia melirik ke Ammar, lalu tersenyum dan berjongkok.

"Ini yang dalam kandungan waktu itu ya? Gemes banget anak kamu,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status