Share

Kondisi Semakin Tidak Aman, Ada Sosok di Subuh Buta

Viola terdiam sejenak.

"Hmm ... aku masih bingung, Tan. Belum bisa memutuskan apapun, banyak pertimbangan. Kalau pun iya, pasti ada plan A dan plan B nya, Tan."

*Ya benar. Memang tidak mudah. Balik ke kamu, Vio. Menghindar sementara atau kamu pilih menghadapi dia dari sekarang, karena sampai kapanpun dia akan menjadi Boomerang untuk kamu dan Ammar."

Viola menghela napas berat, dia kira urusan dengan lelaki pecundang itu akan lama dia hadapi, nyata tak sesuai ekspektasinya, lebih maju.

"Ammar mana? Masih tidur? Sekolahnya gimana, Vio?"

Viola tersentak, dia baru sadar jika belum memberi Rinjani ataupun Rinata sama sekali.

"Aku hampir saja lupa ngasih tahu Tante soal Ammar."

"Ammar kenapa? Cucu Tante baik-baik saja 'kan Viola?" Terdengar suara panik di seberang sana. Ammar adalah cucu pertama Rinjani meskipun tak kandung akan tetapi dia begitu menyayangi lelaki imut dan pintar itu.

"Ammar ..."

Belum usai Viola melanjutkan ucapannya, Rinjani sudah lebih dulu memotong karena begitu khawati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status