Share

Anak Kemarin Sore Dibanggain!

"Hai, salam kenal. Aku kagum dengan kamu. Apalagi namamu begitu harum di kantor akhir-akhir ini. Semoga nanti kita bisa duduk bareng-JK"

Begitulah deretan kata yang terangkai dalam kartu nama bercorak biru langit. Dihiasi dengan tinta emas. Viola melipat kembali kartu nama itu, kemudian menaruh ke posisi semula. Bunga mawar putih itu bukan palsu, melainkan bunga mawar asli yang terdiri dari sepuluh tangkai.

"Siapa pengirim ini? Siapa inisial JK ini?" tanyanya membatin. "Ah sudahlah, paling juga orang iseng."

"Keren kamu, Vio. Baru beberapa Minggu di sini udah dapat kiriman bunga," celetuk Rani, teman satu jabatan.

"Iya yang udah setahun di sini nggak pernah ya. Pakai pelet apa sih, Vio!" seru Naya lantang.

Ruangan tiga kali tiga meter itu hanya diisi oleh tiga orang. Bagian atasan beda lagi ruangannya.

Viola tak menjawab, dirinya hanya melempar senyum pada kedua rekan kerjanya.

"Kemarin dapat gofood kopi, sekarang bunga. Besok apalagi ya?" Naya menebak-nebak.

"Kalau orangnya beda-beda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status