Share

Panggil Saja, Suruh Ke sini!

Viola dan Ammar juga Rinata yang tadinya fokus ke makanan yang sedang dinikmati, sontak mengangkat kepala ke arah yang ditunjuk Rinjani.

"Panggil, Kak. Ajak ke sini, aku 'kan belum pernah kenalan sama dia," ujar Rinata membuat Viola sedikit canggung.

"Seganlah, Ri. Biarin aja dia yang ke sini, kalau emang liat kita."

"Oma, mana Oom nya, kok aku nggak lihat?" Rupanya Ammar tidak menemukan sosok yang dimaksud, mungkin karena beberapa orang lalu lalang.

"Lagian orangnya juga udah nggak keliatan."

"Udah pergi, Mmar. Dilanjutkan lagi makannya!" pinta Viola.

Pulang dari mall mereka langsung bertolak ke rumah. Setelah kurang lebih dua jam beristirahat, Viola, Rinjani, dan Rinata pun duduk bersama di meja makan sembari menikmati cemilan yang dibuatkan oleh asisten rumah tangga Rinjani.

"Apa Ammar perlu kita bawa ke psikiater, Vio?"

Rinata yang masih tahu, celingak-celinguk melempar pandangan ke arah Rinjani dan Viola sekarang bergantian.

"Maksudnya apa, Kak? Aku juga pengen tanya tadi, kenapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status