“Aku tidak sadar kalau aku tertidur, tapi kapan, ya?” Maura menggeliatkan tubuhnya, ia menjadi merasa lebih segar saat sudah tertidur.Akan tetapi, terdengar ketukan di pintu pertanda kalau ada seseorang yang ingin masuk kemarin. Membuat gadis itu perlahan turun dari ranjang, menuju ke arah pintu. “Siapa, ya?” Maura membuka pintu perlahan, di sana terlihat wajah Jeremy. Saat melihat Maura, wajah Jeremy terlihat tersipu malu. Lelaki itu beberapa kali berdehem, tetapi tidak kunjung mengatakan apa yang ingin dikatakan sehingga datang kemari. Maura mengerutkan dahinya, ia menatap bingung ke arah lelaki berkacamata di depannya ini. “Ada apa kau kemari?”“Tuan berkata ingin makan malam bersama dengan Anda, Nona. Itulah sebabnya saya datang kemari.” Jeremy memalingkan wajahnya, ia terlihat malu-malu di depan Cantika palsu.Maura yang masih belum sepenuhnya sadar, ia hanya menganggukkan kepalanya.Jeremy terlihat masih tidak ingin pergi dari sana, membuat ia menjadi menatap ke arah lelaki
Baca selengkapnya