Home / Urban / Menantu Dewa / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Menantu Dewa: Chapter 81 - Chapter 90

333 Chapters

Bab 81

Saat ini, tatapan mayoritas wanita tertuju pada diri Caleb. Meski Caleb mengenakan pakaian murahan, mereka juga merasa seperti sedang melihat seorang pangeran saja. Sebaliknya, di mata mereka semua, si Brandon yang kampungan itu sepertinya tidak tahu masalah besar apa yang akan dihadapinya. Masih bisa-bisanya dia bersikap sok hebat! Sebentar lagi, sepertinya dia akan segera meminta pengampunan?Caleb merapikan pakaiannya dengan perlahan sambil menikmati tatapan kagum dari orang-orang sekitar. Berhubung dia memiliki status seperti ini, dia baru bisa bersikap arogan di Kota Manthana.Saat ini, Caleb memegang wajah dan perutnya, lalu berjalan ke hadapan Brandon. Dia langsung menunjuk Brandon dan menjerit, “Bajingan! Beraninya kamu pukul aku! Berani sekali! Sudah lama aku nggak bertemu dengan orang bernyali besar sepertimu!”“Sejak aku mulai mengembangkan karierku di Kota Manthana, tidak ada satu pun orang yang berani menyinggungku! Hari ini kamu malah berani memukulku! Jadi, aku akan hab
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 82

Mendengar ucapan itu, Mike langsung tersenyum. Sebenarnya Keluarga Winston hanyalah sebuah keluarga kalangan kebawah. Dia sungguh tidak menyangka Caleb akan begitu menghormati ayahnya.Hanya saja, ucapan Caleb selanjutnya membuat Mike tidak bisa tersenyum lagi. “Kamu boleh pergi sama cewek itu, aku juga nggak akan hancurin restoranmu. Tapi, aku ingin patahkan tangan cowok itu. Mengenai cewek ini, dia mesti temani aku malam ini!”“Pak Caleb!” Sekujur tubuh Mike langsung merinding. “Bagaimana kalau kamu patahkan tangan cowok itu saja? Kedua cewek ini adalah teman kuliahku. Aku harap Pak Caleb tidak menyulitkan mereka ….”Bercanda? Hannah adalah anak dari Keluarga Limantara. Dia adalah wanita idaman Mike! Mike bahkan sudah lama mengharapkannya.“Kenapa? Bukannya aku sudah membiarkan kamu pergi?” Caleb mencekik leher Mike, lalu berkata dengan sinis, “Apa kamu nggak ngerti dengan ucapanku?”“Mengerti! Mengerti!” Mike terkejut hingga terus mengangguk.“Kalau begitu, segera pergi dari sini! K
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 83

“Biarkan istriku dan yang lainnya pergi dulu. Nanti kita berdua baru main dengan perlahan?” Brandon tersenyum. “Apa kamu berani?”“Oke!” Tatapan Caleb terlihat sangat tajam. Sekarang dia semakin membenci Brandon saja, dia bahkan ingin membunuh Brandon. Jadi, alangkah baiknya tidak banyak orang yang melihat.“Brandon, kamu sendiri yang cari mati! Nggak ada hubungannya sama kami!” marah Jocey. Dia langsung menarik Hannah yang masih terbengong itu untuk meninggalkan ruangan.Sementara itu, Mike juga segera mengikuti langkahnya. Dia langsung menutup pintu lantaran takut Caleb akan memungkiri janjinya.Setelah ditarik keluar Restoran Gurunavi, Hannah baru tersadar dari bengongnya. Dia pun berkata, “Nggak, aku mau pergi cari Brandon.”Hannah sungguh tidak menyangka suaminya akan maju untuk melindunginya dalam kondisi bahaya.“Hannah, apa kamu sudah gila? Kalau kamu kembali, kamu nggak akan bisa keluar lagi!” Jocey memotong ucapan Hannah.“Tapi!” Saat ini, Hannah juga sedikit gelisah. Dia mel
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 84

Semua orang di tempat terkejut!Termasuk para satpam yang awalnya berwajah galak itu juga terkejut! Caleb, Bos yang biasanya sangat berwibawa, dan sangat arogan di Kota Manthana itu malah berlutut!“Maaf, aku tidak tahu diri. Aku harap Tuan bisa memaafkanku. Beri aku satu kesempatan lagi! Aku mohon! Tadi … semua itu salahku, semuanya salahku ….”Caleb menampar wajahnya berkali-kali hingga terlihat membengkak.“Aku mohon! Beri aku satu kesempatan lagi!”Saat ini, Caleb yakin orang di hadapannya adalah presdir baru yang sangat misterius itu! Pantas saja dia bisa makan di ruangan VIP terluas di sini! Jika lelaki di hadapannya ini tidak melepaskan Caleb, dia mungkin akan kehilangan segalanya.Keluarga Sinjaya bisa membantu seseorang mencapai kesuksesan, otomatis juga bisa mendorong seseorang ke dalam jurang! Saat ini, si anak buah juga terbengong. Dia segera menarik Caleb, lalu berkata, “Pak Caleb, ada apa? Kenapa kamu malah berlutut sama si pecun …. Ahhh!?”“Diam!” Caleb langsung menampa
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 85

“Bukannya kamu ingin mematahkan satu tanganku?” tanya Brandon dengan santai.“Aku mengerti!” Seketika Caleb langsung mengambil pisau dari atas meja makan, lalu menancapkannya di atas telapak kirinya.“Ahhh!” Terdengar suara jeritan histeris. Caleb malah tidak berani meronta, dia hanya jatuh berlutut dengan meneteskan keringat dingin. Sepertinya presdir baru ini sudah puas sekarang?Melihat gambaran ini, Brandon baru mulai berdiri. Dia mengulurkan tangan untuk menepuk-nepuk wajah Caleb, lalu berjalan keluar ruangan.Setelah itu, Caleb berusaha berdiri, lalu menatap bayangan punggung Brandon. Sepertinya presdir baru ini akan menjadi mimpi buruknya.…Setelah Brandon berjalan keluar Restoran Gurunavi, dia menyadari ada dua orang polisi berdiri di luar sana.“Suamiku!” Hannah berlari dari kejauhan. Dia spontan meraih tangan Brandon, lalu berkata, “Baguslah kalau kamu baik-baik saja.”“Tentu saja aku baik-baik saja.” Brandon tersenyum.“Hmph! Brandon, dasar berengsek, cepat terima kasih sa
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 86

“Kontrak memang sudah di tangan, tapi ….” Hannah menggeleng. Dia tidak tahu bagaimana menjelaskan masalah ini. Intinya, Hannah sudah susah payah mendapatkan investasi sebesar 600 miliar, tapi sekarang malah berubah menjadi 400 miliar. Anggota Keluarga Limantara lainnya belum tentu akan menerimanya.Selesai berbicara, mereka berdua berpamitan dengan Jocey, lalu bergegas meninggalkan tempat.…Di Perusahaan Investasi Sinjaya.Karen sudah selesai mengurus masalah di Restoran Gurunavi, dia pun berencana untuk pulang kerja.Saat melewati ruang kerja Winnie, tampak dia sedang terbengong ketika melihat kantongan barang mewah di depannya. Karen pada dasarnya tertarik dengan barang-barang seperti itu. Saat ini, dia pun berkata dengan tersenyum, “Bu Winnie, kamu lagi dikejar sama anak orang kaya, ya? Hadiahnya mahal-mahal semua.”“Anak orang kaya apaan? Semua ini pemberian Martin. Dia memberi semua ini berharap aku bisa menginvestasikan perusahaannya. Hanya saja, Pak Brandon sudah punya rencana
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 87

Ekspresi Kakek Herman berubah muram. Seandainya persyaratan kontrak berubah, Keluarga Limantara tidak akan untung banyak.Renald juga merasa kaget. Dia langsung bertanya, “Hannah, kenapa isi kontrak berubah sebanyak itu? Jangan-jangan kamu bekerja sama dengan mereka untuk menjebak kami?”Ketika mendengarkan ucapan itu, anggota Keluarga Limantara juga merasa ucapan Renald sangat masuk akal. Sebab, mereka semua pernah melakukan hal seperti itu. Jadi, Hannah memang pantas untuk dicurigai.Amarah Hannah hampir membeludak. Padahal dirinya sudah susah payah untuk mendapatkan kontrak kerja sama ini. Pada akhirnya, dirinya malah dituduh ingin menjebak Keluarga Limantara?“Plak!”Belum sempat Hannah berbicara, tiba-tiba sepotong kulit semangka melayang di udara mengenai wajah Renald.“Cih, cih, cih ….” Renald sedikit obsesi terhadap kebersihan. Sekarang malah ada sepotong kulit semangka bekas ludah orang lain mengenai wajahnya. Wajar kalau dia merasa jijik.“Brandon! Kamu bosan hidup, ya? Seben
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 88

Meskipun Hannah merasa sikap Brandon sudah keterlaluan, dia tetap merasa kedua orang itu pantas mendapatkan perlakuan seperti ini.Brandon mengambil sepotong semangka, lalu berkata dengan sinis, “Aku tidak melakukan apa-apa. Aku hanya sedang buang sampah saja. Tadi ada orang yang mulutnya bau seperti tong sampah. Jadi, aku refleks buang ke sana. Apa salahku?”“Kamu ….” Renald mengambil tisu untuk menyeka wajahnya. Saat ini, dia menatap Brandon dengan sekujur tubuh gemetar.“Kamu apa kamu? Istriku sudah memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah yang dibuat putramu. Kalian bukannya berterima kasih, malah memfitnahnya mengambil keuntungan dalam kontrak itu? Oke! Kalau kalian sangat hebat, kita tidak perlu menandatangani kontrak ini! Suruh saja putramu untuk selesaikan masalah ini!” ucap Brandon.“Brandon, kamu kira kamu siapa! Kamu hanyalah seorang pecundang, apa kamu berhak untuk bicara dalam Keluarga Limantara?” Renald sungguh emosi. Dia menunjuk Brandon, lalu berkata, “Sudah sepantas
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 89

“Emm ….” Kali ini Hannah kebingungan, dan spontan melihat ke sisi Brandon.“Kamu setuju, ya,” ucap Kakek Herman dengan tersenyum. Di mata Herman, sepertinya Hannah memiliki hubungan dengan petinggi Perusahaan Investasi Sinjaya. Jika tidak, mana mungkin Hannah bisa mendapatkan kontrak dengan gampang?“Kakek, aku setuju ….”“Tidak boleh!” Alhasil, belum sempat Hannah berbicara, tiba-tiba Brandon langsung berdiri.“Sialan! Apa hubungannya masalah ini dengan kamu? Kenapa tidak boleh?!” Martin memegang keningnya sambil memaki. Hanya saja, dia mulai takut dengan Brandon. Sepertinya belakangan ini menantu pecundang ini sudah menggila? Dia selalu mencari masalah dan bersikap tidak sopan.“Brandon, aku tidak mengusirmu karena kamu adalah suaminya Hannah. Tapi, apa kamu benar-benar mengira dirimu adalah bagian dari Keluarga Limantara? Jadi, kamu berhak untuk bicara?” Tatapan Kakek Herman terlihat sangat dingin. Brandon sudah berkali-kali mengacaukan rencananya. Herman pun sudah cukup bersabar.“
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more

Bab 90

“Ternyata Martin memang adalah harapan dari keluarga kita!”“Sepertinya meski nggak ada yang pergi ke Perusahaan Investasi Sinjaya, mereka tetap akan menghubungi kita ….Raut wajah Kakek Herman masih terlihat dingin. Dia pun mengerutkan keningnya sambil berkata, “Martin, apa kamu yakin kamu tidak salah?”“Tentu saja tidak!” Martin memegang ponselnya dengan bangga. Dia menghubungi nomor kontak Winnie, lalu membuka speaker ponsel.“Halo, Pak Martin.” Terdengar suara lembut Winnie dari ujung telepon.Martin yang mendengar pun merasa terlena dengan suara memesona itu. Dia langsung berkata, “Bu Winnie, tadi aku sempat bilang sama Kakek Herman mengenai masalah kedatangan kamu. Kakek sudah mempersiapkan makan malam buat kamu. Kamu datang jam berapa?”“Tidak perlu sungkan, aku hanya pergi untuk serahkan barangnya kepadamu.”“Kamu juga tidak perlu sungkan. Kalau begitu, nanti aku pergi jemput kamu saja, ya?”“Tidak perlu, aku bisa pergi sendiri. Sekitar pukul tujuh malam.”“Baiklah, kalau begit
last updateLast Updated : 2023-05-19
Read more
PREV
1
...
7891011
...
34
DMCA.com Protection Status