Share

Bab 89

“Emm ….” Kali ini Hannah kebingungan, dan spontan melihat ke sisi Brandon.

“Kamu setuju, ya,” ucap Kakek Herman dengan tersenyum. Di mata Herman, sepertinya Hannah memiliki hubungan dengan petinggi Perusahaan Investasi Sinjaya. Jika tidak, mana mungkin Hannah bisa mendapatkan kontrak dengan gampang?

“Kakek, aku setuju ….”

“Tidak boleh!” Alhasil, belum sempat Hannah berbicara, tiba-tiba Brandon langsung berdiri.

“Sialan! Apa hubungannya masalah ini dengan kamu? Kenapa tidak boleh?!” Martin memegang keningnya sambil memaki. Hanya saja, dia mulai takut dengan Brandon. Sepertinya belakangan ini menantu pecundang ini sudah menggila? Dia selalu mencari masalah dan bersikap tidak sopan.

“Brandon, aku tidak mengusirmu karena kamu adalah suaminya Hannah. Tapi, apa kamu benar-benar mengira dirimu adalah bagian dari Keluarga Limantara? Jadi, kamu berhak untuk bicara?” Tatapan Kakek Herman terlihat sangat dingin. Brandon sudah berkali-kali mengacaukan rencananya. Herman pun sudah cukup bersabar.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status