Sebulan telah berlalu, namun pencarian belum membuahkan hasil."Nona, hari sudah petang, sebaiknya Nona pulang," seseorang mengingatkan Samantha karena dia sudah seharian berada di dermaga. "Tidak, Tuan. Saya akan terus menunggu sampai Ayah saya kembali," Samantha menoleh kepada pria yang mengajaknya bicara. "Saya mengerti ....""Anda tidak mengerti, Tuan!"Pria itu kaget ketika dibentak oleh seorang gadis remaja. "Anda menginginkan saya menyerah?" Samantha bangkit berdiri. "Tentu saja anda senang ketika tahu jika ayah saya menghilang.""Apa maksud, Nona?" Pria itu menatap Samantha dari tempatnya duduk. "Karena anda akan naik jabatan."Pria yang diajak bicara tampaknya tidak senang jika Samantha bicara demikian. Wajahnya tampak memerah."Saat ini anda masih menjadi wakil dari Syahbandar Pelabuhan," Samantha mulai menegaskan maksud pembicaraannya, "di kemudian hari anda ingin kan menggantikan ayah saya?"Orang itu pun berdiri dari kursi panjang yang sengaja diletakkan di sana kemud
Read more