Agam mendorong pintu rumah dengan hati-hati. Ia dirawat di rumah sakit selama tiga hari, selama itu pula ia berdalih menginap di rumah teman. Luka tusuk sudah membaik hanya menunggu proses kering. Meskipun demikian, wajah yang sempat menahan rasa sakit itu tidak bisa disembuyikan, aura pucat, pergerakan langkah yang lamban tetap bisa dibaca oleh Bunda—sosok wanita pengasuh hidupnya puluhan tahun itu tentu hapal gelagat dan gestur tubuh anak kandung yang sedang kesakitan. Akan tetapi, Bunda memilih diam, tidak mau menanyai banyak hal sebab Agam telah memberi alasan menginap di rumah teman. Jika diselidiki lebih dalam, tentu akan mengganggu perasaan Agam. Ada privasi yang sedang dijaga, tidak ingin dibagi dengan Bunda. “Baru pulang, Agam?” tanya Bunda dengan maksud basa-basi belaka. Jujur perasaan khawatir bercampur rasa bersalah sedang menggunduk di dada Bunda. “Iya, Bunda. Aku sangat lelah, aku mau langsung istirahat.” Agam melangkah menuju kamar tidur. Ia tutup pintu rapat-rapat,
Last Updated : 2024-10-29 Read more