“Yakin, ya, Lin?” Sekali lagi, Retno bertanya mengenai keputusan Lintang di depan kedua keluarga. “Setelah ini, kamu nggak akan bisa tarik kembali omonganmu. Jadi, sebelum semuanya terlanjur, coba pikirkan lagi baik-baik semuanya.” Lintang yang duduk di sebelah Raga, menghela. Ia mengangguk tidak ikhlas, lalu tertunduk penuh ragu meskipun keputusan sudah diucapkan. Bukannya tidak mau mengubah keputusan, tetapi Lintang sudah tidak memiliki jalan yang lebih baik lagi. “Kalau belum yakin, kamu masih bisa pikir–” “Nggak bisa, Ma,” sanggah Raga segera. “Kasihan Rama kalau harus ditunda-tunda terus. Aku juga sudah bilang itu ke Lintang, dan semuanya harus selesai malam ini juga. Karena, mau sampai kapan aku bohong ke Rama? Sementara Lintang, nggak akan bisa ngasih keputusan kalau nggak didesak seperti ini. Keluar dari rumah, atau nikah.” Tangan Lintang reflek memukul paha Raga dengan keras, hingga pria itu mengaduh. “Aku sudah bilang iya! Kita nikah! Jadi, ya, udah! Nggak usah bicara sa
Terakhir Diperbarui : 2023-07-04 Baca selengkapnya