Aipda Buyung menatap senang wajah Tyo yang pucat itu. Dia berjalan menghampirinya dan kemudian, "Kali ini, aku akan buat hancur karir Anda, Pak Gubernur!" Berbisik, dan kalimat itu mengganggu pikiran Tyo. Matanya melotot, dia tidak bisa berkata apapun. Netranya melihat Aipda Buyung terus menjauh darinya. "Brengsek! Bagaimanapun caranya, aku akan merendam semua kasus ini demi jabatanku. Aku tidak akan membiarkan siapapun mengusik jabatanku tanpa kecuali!" bisik batinnya, dahinya mengeryit dengan sorot mata yang tajam mengarah ke Aipda Buyung. Baginya, perkataan Aipda Buyung barusan membuatnya terancam. "Mah, coba kamu hubungi pengacara keluarga kita! Bilang padanya, kita harus melakukan agar kasus ini tidak berkembang dan memperburuk keadaan yang membuat jabatanku terancam. Dan suruh dia membebaskan Roy, apapun itu caranya!" seru Tyo berambisi. Tetap ingin mempertahankan jabatannya itu. Matanya menatap lurus ke depan, melihat mobil polisi yang membawa anaknya perlahan-lahan meninggal
Read more