William meninggalkan saudara kembarnya begitu saja. Malam ini terasa lebih dingin karena cuaca sedang tidak baik, tetapi dengan senang hati dirinya meladeni Erland, pergi ke rumah belakang, berbicara dalam ruangan semi outdoor, tetapi yang didapatnya hanyalah hal memuakan padahal bisanya diskusi dengan Erland adalah hal paling baik karena mereka saling mengerti satu sama lain. “Ada apa denganya, apa aku harus meminta papa memeriksakan mental Erland!” rutuknya saat kembali memasuki rumah.“Wil,” panggilan Bagaswara yang memang sedang mencari kedua putranya. Seharusnya ini hal yang mudah, William dan Erland adalah pria dewasa, Bagaswara tidak perlu kesulitan mencari mereka seperti di saat masa kanak-kanak. Rumah besar ini terlalu menimbun tubuh William dan Erland kecil. Namun, kali ini justru dirinya merasa pencarian ini sangat sulit seolah mencari jarum dalam tumpukan jerami. Maka pertemuan tanpa sengaja dengan salah satu putranya disyukuri, “Papa mencari kalian, dari mana saja hm, lal
Read more