Home / Romansa / Pengasuh Duda Lima Puluh Juta / Chapter 261 - Chapter 270

All Chapters of Pengasuh Duda Lima Puluh Juta: Chapter 261 - Chapter 270

347 Chapters

Bab 261. Teman Yang Baik

Monica melirik ke arah dua tahanan yang saat ini sedang sibuk membersihkan sel dan entah mengapa mereka tak memintanya untuk membantu.Syifa yang baru saja selesai menyapu Itu tampak menoleh dan mengerutkan keningnya karena sadar bahwa sejak tadi dia tengah diperhatikan. "Kenapa, Kak?"Monica menggelengkan kepalanya dan mengalihkan pandangannya. Dia tak mau dianggap peduli karena memang tujuan utamanya saat ini hanyalah menjalani masa hukuman.Namun Dewi dan Syifa sepertinya memiliki pemikiran yang berbeda karena mereka tetap berniat untuk mendekati Monica."Kalaupun kamu nggak mau membersihkan sel ini, setidaknya bersihkan bagian tempatmu beristirahat. Nggak bagus tempat yang kotor digunakan untuk tidur," ujar Dewi.Monica melirik sekilas dan dia dengan cepat langsung merebut sapu yang berada di tangan Syifa, tanpa mengatakan apapun.Jemari panjangnya yang anggun itu perlahan-lahan mulai mengayun dan menyapu semua kotoran di tempatnya tadi. Memang benar rasanya kurang nyaman ketika be
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Bab 262. Serba Salah

Clarissa menatap sosok Nadia, dari kejauhan dan terlihat jelas dari sorot pandangannya itu menyimpan kebencian. Dia tak pernah merasa semarah ini ketika berurusan dengan seseorang. Tapi Nadia telah berhasil membuatnya merasa sangat marah karena Alvin juga membelanya."Sa, ngapain?" Luna menepuk pelan pundak sahabatnya itu sambil mengerutkan keningnya dan mengikuti arah pandangannya. "Lo dari tadi kelihatan nggak fokus dan ngeliatin cewek ngeselin itu terus," tambahnya."Gimana gue nggak ngeliatin dia? Lo tau sendiri kalau ini pertama kalinya ada anak baru yang berani ngeremehin gue, kan?"Luna menghela nafas berat karena perkataan sahabatnya itu memang benar. Sepasang bola mata yang terlihat dipenuhi dengan amarah kembali mengarah pada Nadia dan Clarissa mengepalkan tangannya dengan erat sambil menggertakkan giginya. "Gue nggak bisa diem aja kayak gini, Lun. Si Alvin juga ngapain belain cewek ngeselin itu, sih?!""Udah, mendingan kita susun rencana aja. Jangan main kotor kayak gini," b
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Bab 263. Jangan Seenaknya

"Lebay?" Napas Nadia memburu naik turun bersamaan dengan sorot matanya yang dipenuhi dengan kekecewaan. "Apa Kakak tahu kalau itu adalah bekal makanan yang disiapkan secara langsung oleh … oleh seseorang yang aku sayang? Kakak nggak seharusnya melakukan hal kekanakan kayak gini! Ini namanya bullying!"Marah, itulah yang sedang dirasakan oleh Nadia. Makanan yang telah dipersiapkan susah payah oleh suaminya itu justru kini jadi sia-sia.Namun Clarisa tetap bersikap santai. Dia justru tersenyum sinis sambil melipat kedua tangannya tepat di depan dada. "Bullying? Nggak usah bercanda, deh. Ini namanya pelajaran, supaya junior kayak lo nggak bersikap kurang ajar."Bukan Clarissa namanya jika dia bersikap lembek. Dia sudah menepati janjinya itu untuk memberikan pelajaran pada Nadia karena memang telah bersikap kurang ajar sebelumnya.Clarissa memiliki banyak pengaruh di kampus ini dan Nadia seharusnya tidak menyinggungnya sama sekali. Clarissa berkuasa, Nadia memicingkan mata ketika amarah m
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Bab 264. Lawan yang Sepadan

Nadia memicingkan matanya itu sambil menatap ketiga perempuan yang baru saja berlalu pergi meninggalkannya. Dia merasa aneh dan hanya bisa menghela nafas berat."Padahal tadi dia minta maaf, tapi kenapa semudah itu kembali mengancam?" gumamnya.Keadaan di kantin yang sempat ricuh kini telah kembali tenang. Para mahasiswa kembali menikmati waktu makan siangnya itu.Hanya Nadia yang dipenuhi dengan kesedihan karena sekarang bakal makanan yang susah payah disiapkan oleh suaminya berakhir sia-sia dan itu membuatnya merasa sangat sedih. Pandangan matanya terlihat maner ketika melihat nasi yang telah tercampur oleh jus jeruk. Dia mengeratkan tangannya dan mencoba untuk menahan sesak di dalam dadanya.Bagaimana jika suaminya tahu kalau dia tak menyantap bekal makanannya ini?Nadia tak mau jika suaminya itu merasa sedih karena Daniel sedari pagi sudah berkutat di dapur dan sengaja menyiapkan ini semua dengan menyisihkan waktunya."Daniel … maaf. Aku pengen banget makan hasil masakanmu, tapi se
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Bab 265. Emosi

"Oh, wow … santai." Alvin menggelengkan kepalanya perlahan sambil tertawa karena Nadia saat ini sangat bersemangat dan tampaknya dia bisa mengoceh selama beberapa jam lamanya tanpa berhenti sama sekali. "Dulu Clarissa nggak keterlaluan kayak gini, kok."Alvin masih ingat dengan jelas bagaimana sikap Clarissa. Jika mengingatnya sekarang, kadang dia berpikir kalau Clarissa berubah begitu banyak."Orang memang bisa berubah kapan saja," tutur Nadia. Entah apapun alasannya tapi seseorang tetap bisa berubah. Bahkan kadang-kadang sampai berbeda sangat jauh dibandingkan dengan sifat aslinya.Alvin menatap Nadia dan hanya bisa terdiam ketika mendengarnya berbicara. Entah mengapa dia merasa nyaman berada di samping Nadia dan membiarkannya mengatakan sesuatu, padahal dia bukanlah orang yang mau mendengarkan ocehan."Lalu, Lo bakalan maafin Clarissa?"Nadia terdiam sejenak karena bagaimanapun juga jauh di dalam lubuk hatinya yang paling dalam saat ini merasa sangat kecewa sebab diperlakukan denga
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Bab 266. Menyesal Pun Percuma

"Bunda!" Sean berlari sambil berteriak ketika melihat Nadia.Nadia yang sejak tadi menunggu putranya pulang sekolah itu pun segera berdiri dari bangku dan dengan cepat langsung menangkap tubuh Sean."Gimana sekolahnya hari ini, Sean?" tanyanya sambil melepaskan pelukannya itu dan menatap lekat putra sambungnya dengan lembut.Sean tersenyum tipis dan segera menggandeng tangan Nadia, selalu menjelaskan semua kejadian yang dialaminya tadi ketika berada di sekolah dan tampaknya dia baik-baik saja karena memang raut wajahnya pun.Nadia yang melihat itu merasa sangat bersyukur karena Sean telah kembali seperti semula dan bisa menjalani kehidupannya dengan bahagia. Walaupun memang sempat mengalami hal buruk karena diculik dan juga ada berbagai trauma yang mengakar kuat di dalam pikirannya, Sean berhasil melawan itu semua dan dia bahkan mau menemui Monica.Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan sesekali mengobrol ringan supaya bisa mengisi perjalanan agar tak terlalu kosong."Bunda gimana di k
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Bab 267. Kesedihan Monica

Wajah Monica masih terlihat sendu karena beberapa waktu yang lalu dia memang menangis sesenggukkan dan mengeluarkan semua isi hatinya. Entah mengapa sekarang dia jadi merasa sedikit malu karena Syifa dan Dewi jadi mengetahui tentang masa lalunya."Ini, Kak." Syifa mengulurkan tisu padanya sambil tersenyum tipis dan tampak jelas bahwa dia sangat simpatik.Monica menerimanya dengan ragu, dia segera menganggap sisa air matanya itu dan mencoba untuk mengatur napas supaya sesak di dalam hatinya segera berkurang."Apa kamu sekarang sudah merasa jauh lebih lega?" Dewi menatapnya dengan intens. Dan dia memang sangat peduli dengan masalah yang dialami oleh Monica.Monica menganggukkan kepalanya perlahan. Saat ini dia merasa jauh lebih lega dan tak ada lagi dusta serta kebohongan yang ditutupinya. Dia telah mengatakan sejujurnya pada teman satu selnya ini dan ternyata semuanya jadi terasa jauh lebih baik.Padahal awalnya dia telah berniat untuk menjauh sebisa mungkin supaya tak terlibat dengan o
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Bab 268. Firasat

"Nadia … Kenapa dia nggak mengatakan apapun padaku?"Ada banyak pertanyaan yang kini muncul di dalam kepala Daniel karena Nadia tak menceritakan apapun mengenai hal yang baru saja menimpanya.Padahal ini adalah sesuatu yang cukup buruk dan Daniel sudah mewanti-wanti sejak awal agar sang istri menceritakan semuanya padanya.Tapi apa ini?!Kenapa Nadia justru bersikap seolah-olah tak ada apapun yang terjadi dan masih bisa tersenyum?Daniel mengepalkan tangannya dengan erat, dia tak bisa diam saja seperti itu dan dengan cepat langsung memanggil salah satu bawahannya untuk membereskan masalah.Setelahnya, pria itu langsung mencoba untuk menghubungi sang istri.Butuh waktu selama beberapa detik hingga akhirnya panggilannya itu diangkat dan dari ujung telepon sana terdengar suara istrinya."Halo? Ada apa?" Nadia merasa sedikit kaget karena Daniel tiba-tiba saja meneleponnya. Dia juga baru saja tiba di rumah dan menidurkan putranya yang baru saja pulang sekolah. Kebingungannya itu semakin ber
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Bab 269. Bersiap-siap

Ketika Daniel pulang dari kantor dia langsung berlalu pergi untuk masuk ke dalam kamarnya dan ternyata di sana sang istri sudah menunggu sedari tadi.Tapi sayangnya Nadia sudah terlelap karena memang dia merasa sangat lelah dengan kegiatan seharian ini.Daniel menatap lekat sosok perempuan yang saat ini tergeletak tepat di atas ranjangnya. Nafasnya terlihat naik turun secara teratur. Daniel yang melihat itu tanpa sadar tersenyum dan segera meletakkan tas kerjanya sambil duduk tepat di sampingnya.Padahal Nadia mengalami banyak hal buruk seharian tadi. Tapi dia terus saja mencoba untuk tenang dan menutupi segalanya supaya masalah tak jadi jauh lebih besar.Perlahan Daniel mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala Nadia. Namun tiba-tiba saja, Nadia mulai mengaktifkan matanya beberapa kali dan dia tampak sedikit terkejut ketika melihat sosok suaminya itu berada tepat di sampingnya."Eh? Kamu udah pulang?" Nadia yakin kalau tadi dia sedang menunggu Daniel. Tapi ternyata dia justru ketidu
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Bab 270. Malam Pertama Halal

"Ssst!" Jari telunjuk pria itu sekarang berada tepat di depan bibir istrinya. Nadia seketika langsung terdiam dan menatap muka suaminya. Tapi sebelum dia bisa melakukan apapun, Daniel tiba-tiba saja menarik tangannya sambil berkata, "Kalau pakai baju pun, nanti bakalan dilepas juga, kan?"Wajah Nadia seketika langsung berubah seperti kepiting rebus. Dia tahu dengan jelas maksud dari perkataan suaminya itu dan segera memalingkan wajahnya.Daniel yang melihat itu tersenyum dan kembali meraih dagu Nadia, memaksanya untuk kembali menatapnya lekat. Ketika mereka berdua saling berpandangan, Daniel menyeringai sinis dan perlahan mendekatkan wajahnya, membuat sang istri seketika langsung memejamkan mata dengan jantung yang berdebar.'A-apa dia mau menciumku?' batin Nadia, panik. Apalagi mereka berdua saat ini melakukannya dalam keadaan sadar.Namun selang lebih dari 30 detik lamanya tak ada apapun yang terjadi dan Nadia perlahan mulai membuka matanya kembali. Saat itulah dia melihat suaminya t
last updateLast Updated : 2023-06-21
Read more
PREV
1
...
2526272829
...
35
DMCA.com Protection Status