“Kalian kok bisa masuk?”Andhira melangkah gontai menghampiri Darwis dan Reno yang duduk di sofa ruang tamu, lalu duduk diantara keduanya. Menatap silih berganti, menunggu jawaban yang akan diberikan oleh Darwis ataupun Reno.“Bisa. Mereka nelfon Manuel, karena aku yang dateng, makanya diijinin masuk,” jawab Darwis, menatap Andhira, diam-diam memperhatikan kondisi sahabatnya itu.Andhira mengangguk, “Bawa aku pergi dong, gak mau disini. Hawanya panas, padahal pake pendingin ruangan,” ucapnya dengan suara pelan kepada Darwis.Darwis melirik Reno yang mengendikkan kedua bahu, menandakan tidak tahu apaa-apa, dan tidak bisa melakukan apapun. Reno tidak terlalu mengenal siapa Manuel, Darwis pun mengenal hanya dimasalalu.Andhira menatap Darwis dan Reno silih berganti, dirinya menatap penuh curiga kedua sahabatnya. Feelingnya mengatakan, mereka sedang merencanakaan sesuatu yang tidak diketahui olehnya.“Gak bisa, Andhira,” ucap Reno, lalu berbisik kepada Andhira, “Kamu gak liat? CCTVnya aja
Baca selengkapnya