Share

Chapter 106

“Duduk, Andhira. Jangan jadi patung dadakan.”

Andhira menoleh, menaikkann sebelah alisnya. Manuel menghampirinya dengan menyaku, dan wajah sedingin kulkas. Hal itu membuat Andhira melangkah mundur, karena memang takut dengan tatapan yang diberikann oleh Manuel.

“To the point aja deh, Om. Apa yang mau om bicarakan sama saya?”

Manuel terkekeh, terus mendekati Andhira. Dia menjadi sosok menyeramkan saat ini, aura mafia yang biasa ada di film-film diperlihatkan. Sedangkan Andhira berdoa, agar Tuhan menyelamatkannya.

“Kita akan menikah.”

“APA!”

Andhira mengulum bibirnya, jujur saja, tindakan spontannya membuat Manuel memicingkan mata. Dirinya tahu, sifat yang dimiliki oleh Manuel ini tidak bisa dibantah, dan tidak bisa melihat lawannya lebih kuat dari Manuel.

“Kenapa? Kok kaget? Kamu masih berharap pacar kamu itu ngejemput kamu?” tanya Manuel penuh penekanan, sedangkan Andhira menelan saliva. Situasi saat ini benar-benar mencekam, dan membuat keberanian Andhira menciut.

“Jangan gila deh, O
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status