Hari sudah sore, setengah hari ini, aku tak hentinya berpikir. Memikirkan apa yang harus kulakukan. Masih baik aku tidak salah dalam melayani pembeli saat menjaga toko.Memang benar-benar menggangu, tapi aku merasa perlu untuk mengehentikan aksi nekat Feli itu. Meski akibatnya, aku terus kepikiran. Sampai akhirnya, aku menemukan ide."Sayang, aku mau ke rumah Reza. Tadi aku udah janji ketemu sama dia," ucapku meminta izin pada Hilma yang tengah mengajak bermain si kembar di halaman."Toko tutup aja, ya? Udah sore juga ini," sambungku."Oh, ya udah boleh. Kamu hati-hati ya?"Aku mengusap lembut puncak kepala Hilma. Dia mencium punggung tanganku. Kemudian, aku berpamitan pada si kembar.Bergegas menuju motor di depan garasi. Naik ke atas jok lalu menyalakannya. Aku melambaikan tangan pada Hilma dan juga si kembar. Sampai keluar dari gerbang pagar lalu menyusuri jalanan komplek.Tiba di jalanan besar mendapati jalan cukup padat oleh kendaraan. Sore hari, memang waktunya bubaran jam kerja
Read more