Lantas kuangkat kaki hendak keluar dari kamar mandi ini. Namun, Feli mencekal lenganku. "Pak, jangan munafik! Berhenti bersikap munafik, Pak! Saya tahu, jauh di dalam hati bapak, Pak Yuda juga menginginkan kita bersama, iya, 'kan? Bapak sendiri mengakui, jika saya sangatlah mirip dengan almarhumah istri Bapak. Bapak sangat munafik karena mengabaikan saya, Pak. Berhenti menjadi munafik dan kita bisa memulainya detik ini, Pak. Hanya kita berdua yang tahu. Saya jamin," ucapnya lagi.Aku menghempaskan tangannya yang mencekalku. Namun, Feli mencekalnya cukup kuat. Aku tak menyerah. Kuhempaskan kembali sekuat tenaga hingga terlepas, bahkan membuatnya terhuyung ke belakang."Pak Yuda! Kenapa bapak selalu kasar?!" Feli berteriak."Karena kamu sudah nggak waras! Berhenti mendekati saya! Berhenti mengatakan dan menghasut yang tidak-tidak. Saya tidak akan goyah. Apa pun yang kamu tawarkan. Tidak akan saya anggap. Berhenti menggoda dan merayu saya! Berhenti merendahkan diri kamu! Saya tidak menyu
Read more