Share

Ch 139

Entah harus bagaimana aku mensyukurinya. Andaikan seluruh pohon yang tumbuh di alam semesta ini, kusulap menjadi pensil lalu kutuliskan apa-apa saja nikmat yang telah Allah berikan padaku. Rasanya tidaklah akan cukup. Masih lebih banyak nikmat yang belum tertulis oleh pensil yang kubuat itu. Saking banyaknya nikmat yang kudapat.

Apalagi, mendapatkan istri seperti Hilma. Saat ini, aku tengah membawa motorku untuk kembali ke apartemen Feli. Membonceng Hilma di jok belakang. Dia memelukku erat di atas motor saat ini.

Kedua tangannya melingkari pinggang dan bertautan di depan perutku. Wajahnya mendekat dan hampir tenggelam di cerukan leherku.

Jauh dari dugaanku. Nyatanya, Hilma tidak sedikitpun marah terhadap apa yang kuceritakan.

Jauh dari perkiraanku. Hilma justru sangat ingin agar bayi dalam kandungan Feli selamat. Terlepas dari bayi itu adalah hasil dari hubungan terlarang. Jika tidak ada alasan medis yang mengancam, bayi itu tidak pantas untuk dilenyapkan. Bayi itu tetap berhak lahir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Khaira Wilda
takut nya mlah nyarani si pela buat jd madu nya.. jgn aneh2 ya thor. ksihan ih hilma yg baik hati itu klo di duakan...
goodnovel comment avatar
Mizla Wati
hilma jgn aneh2 ya jgn sampai minta yudha nikahin felli siular siluman
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status