Home / CEO / Skandal Panas Sang CEO / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Skandal Panas Sang CEO: Chapter 111 - Chapter 120

231 Chapters

Aku Yang Lebih Berhak!

“Jangan bodoh, Ray! Dia bukan wanita yang bisa kau miliki atau jadikan istri!” ucap Ramon tak terima saat pembicaraan dua beradik itu sudah sampai ke tahap yang lebih serius.“Kenapa tidak bisa? Kau bahkan pernah memintanya untuk menjadi istrimu kan, Kak?” tanya Rayhan yang membalikkan keadaan saat ini.“Benar. Tapi, semuanya berbeda dan dia tidak akan pernah bisa diterima di keluarga kita. Dia hanya bisa diakui sebagai selirmu saja, Ray! Kau harus menikah dengan istri utamamu dulu.”“Bagiku, dia akan jadi istri utamaku. Istri pertama dan terakhir dalam hidupku.”“Kau bahkan lebih muda dari dirinya, Ray! Pikirkan itu dan pikirkan juga reputasi keluarga kita. Kau tidak bisa bersikap ceroboh dan gegabah,” kata Ramon lagi dengan nada penuh penegasan.Meskipun begitu, tetap saja Rayhan tidak tampak gentar dan tidak tampak surut langkahnya. Dia sudah benar-benar yakin dengan keputusannya dan tidak akan mundur hanya karena keluarga tidak merestui pernikahannya dengan Vero.Rayhan sudah tahu
Read more

Pengkhianat.

Pada akhirnya, Ramon tetap tidak bisa tinggal hingga lusa seperti yang diminta oleh Rayhan kepadanya. Mana sanggup dia menyaksikan adik yang sangat disayanginya itu menikah dengan wanita yang juga pernah mengisi hidupnya. Ramon bahkan merasa sangat kehilangan atas kepergian Vero setahun yang lalu.Dia tetap pulang ke negaranya karena tidak sanggup harus menyaksikan secara langsung. Namun, dia dengan tulus sudah memberikan restu kepada Rayhan untuk menikahi Vero. Ramon juga merasa sangat penasaran dengan yang dikatakan oleh Rayhan kepadanya.“Apa yang membuat Rayhan begitu mendesakku untuk melakukan test DNA pada putriku? Apakah itu artinya ... Angela bukan putriku?” tanya Ramon saat dia sudah berada di atas jet pribadi miliknya.“Tuan, apakah Anda akan mendengarkan yang tuan muda Rayhan katakan?” tanya Deris – kaki tangan yang sangat dipercayai oleh Ramon.“Tentu. Aku sangat penasaran dengan hasilnya dan jika dia sudah berkata seperti itu, aku yakin dia tahu sesuatu dan tidak ingin la
Read more

Berhutang Penjelasan

Deris tidak bisa menahan rasa cemas dan khawatirnya saat mendengar ucapan Ramon tadi. Sejak itu, dai tidak lagi bisa tenang berada di sisi Ramon. Hal itu membuat Ramon merasa curiga kepada bawahannya itu. Semua karena tidak ada lagi yang bisa dia percaya selama ini selain Deris, tapi baru saja pria itu mengatakan bahwa orang yang paling dipercaya adalah orang yang paling berpotensi untuk menyakiti atau mengkhianati.Meskipun begitu, Ramon tidak ingin memperlihatkan kecurigaannya itu dan membuat Deris waspada kepadanya. Hal itu bisa saja terjadi jika benar Deris sudah melakukan kesalahan pada dirinya dan sekarang mencoba untuk menutupi dari dirinya.“Kita sudah sampai, Tuan Muda.” Deris berkata dengan suara yang lembut.Ramon tampak sedang tertidur di bangkunya sejak tadi dan itu membuat Deris sedikit takut untuk mengganggunya. Namun, mereka benar-benar sudah sampai sekarang di landasan pribadi milik keluarga Ramon.“Benarkah? Kenapa rasanya baru saja terbang?” tanya Ramon santai dan n
Read more

Baby Sweet?

Setelah Miana keluar dari dalam kamar itu, Ramon menghela napas lega dan terdengar sangat berat. Dengan kedua tangan yang menopang bagian belakang kepalanya, Ramon menatap langit-langit kamar yang tampak sangat indah dengan plafon berwarna dari lampu hias di dalamnya.“Apa yang aku takutkan sebenarnya? Apakah aku takut jika memang Miana sudah mengkhianati aku? Atau aku takut jika ternyata Angela memanglah putri kandungku? Apa sebenarnya yang aku inginkan saat ini?”Banyak pertanyaan yang kini menari di dalam pikiran Ramon, tapi dia sendiri tidak tahu apa jawabannya. Seperti orang yang benar-benar kehilangan arah dan tujuan, Ramon tidak tahu harus ke mana dan melakukan apa.“Aku tidak punya pilihan lain untuk saat ini. Sepertinya, tes DNA pada Angela memang harus aku lakukan untuk menenangkan pikiranku. Rayhan dan Vero berkata seperti itu, tidak mungkin tanpa alasan dan sebab yang jelas. Mereka pasti tahu sesuatu, tapi enggan membongkarnya langsung padaku,” gumam Ramon sekali lagi yang
Read more

Rambut Baby Angela

Tanpa dua orang wanita yang bekerja sebagai pengasuh itu ketahui, bahwa di tangannya yang kini berada di dalam kantong, Ramon memegang sehelai rambut milik Angela yang tadi dia ambil dari bantal mahkota bayi itu. Dia memegangnya dengan sangat hati-hati seolah itu adalah hal yang paling dan sangat berharga baginya untuk saat ini.“Aku harus segera memeriksakan ini ke rumah sakit tanpa sepengetahuan siapapun,” gumam Ramon dan segera keluar dari kamar Angela.Sementara dua perawat itu tampak langsung sigap membersihkan tempat tidur sang bayi karena sudah mendapatkan teguran langsung dari Ramon. Mereka jarang mendengar Ramon berbicara, apalagi sampai menegur seperti itu. Jadi, saat ini mereka benar-benar takut untuk bertindak ceroboh.“Apa yang baru saja kita lakukan? Untung saja tuan muda tidak murka dan menghukum kita karena tidak memperhatikan kebersihan tempat tidur baby Sweet,” ucap Yohanna dengan masih memperhatikan barang kali masih ada benda atau debu yang menempel di tempat tidur
Read more

Miana dan Deris?

Miana dan Deris saling berpandangan dengan penuh keheranan dan rasa curiga. Tidak biasanya Ramon pergi sendirian tanpa Deris di sisinya. Apalagi, memang tingkah Ramon terlihat sangat mencurigakan bagi Miana semenjak pulang dari spanyol.“Kau tahu apa yang terjadi sebenarnya?” tanya Miana saat mobil lamborgini milik suaminya itu sudah keluar dari pekarangan.“Aku tidak tahu, Nyonya. Tapi, sejak jalan kembali tuan muda memang tampak berubah,” jawab Deris berterus terang kepada Miana.“Jangan bilang kalau kau juga tidak bersamanya selama dia di sana!” seru Miana menatap tajam pada Deris.“A-aku ... aku tidak bisa bertindak ceroboh, Nyonya. Tuan muda memang tidak ingin ditemani dan tidak ingin diganggu. Dia hanya akan memintaku mengantarnya jika itu bertemu klien, ke perusahaan, atau pulang ke apartemen,” ungkap Deris yang sudah mencoba berterus terang kepada Miana pada saat ini.“Sial! Kenapa kau bodoh sekali? Aku sudah katakan kalau kau harus mengikuti dia ke mana saja dia pergi, Deris!
Read more

Panggil Aku Sayang

“Periksa kedua rambut ini dan segera beri tahu aku hasilnya!” titah Ramon pada seorang dokter laki-laki tua di hadapannya saat ini.“Rambut siapa ini, Ramon?” tanya dokter itu dengan kening berkerut.“Milikku dan putriku,” jawabnya singkat tapi jujur.“Apa? Kenapa kau ingin melakukan tes DNA dengan putrimu? Apa kau meragukannya sebagai darah dagingmu, Nak?” tanya dokter yang bernama Bobby itu.“Tidak, Paman. Awalnya aku tidak ragu sama sekali, sampai seseorang mengatakan sesuatu yang membuat keyakinanku menjadi goyah,” terang Ramon yang menjawab pertanyaan Bobby dengan sopan dan lembut.Pria tua itu cukup terkejut saat mendengar cara dan nada bicara Ramon kepadanya. Tidak seperti biasanya dan hal itu justru membuat Bobby merasa tidak tenang. Ada hal apakah yang sekiranya hingga membuat Ramon berubah seperti itu. Pendiriannya juga tidak seperti itu dulunya, sampai dia bisa berbicara dan memanggi Bobby dengan kata paman.Hal yang belum pernah selama ini dia katakan pada Bobby, mengingat
Read more

Bercinta Tanpa Henti

Gerakan tubuh keduanya langsung membuat air dalam bak mandi itu beriak dan bahkan sampai melimpah keluar. Seperti orang yang baru saja menikmati kehidupan dan cinta yang baru dalam hidup, mereka tak berhenti mengumbar cinta dan mencurahkan semua perasaannya dalam setiap gerakan dan desahan yang terkadang mengerang penuh kenikmatan.“Ouugghh ... nikmat sekali, Sayang. Aku akan sampai lagi!” erang Rayhan dan mempercepat gerakannya pada tubuh Vero.Kini, posisi mereka sudah berganti dari yang pertama tadi saat Rayhan menaikkan tubuh semok Vero ke atas pangkuannya. Saat ini posisi Vero menahan tubuh dengan lutut dan tangannya terlipat pada kepala bak itu. Seperti menyandar tapi tidak menyandar sepenuhnya dan Rayhan berlutut pula di belakangnya untuk bekerja keras menghasilkan desahan dan gairah cinta.“Lebih cepat, Ray! Aku sudah tidak tahan lagi sekarang, lututku sakit.” Vero merengek dengan nada yang memelas dan terdengar sangat manja.“Ini sudah sampai, Sayang. Oouuugghh ... yeaaahh!”
Read more

Merayu Tuannya

Rayhan masih tak bisa berhenti terkekeh karena berhasil membuat Vero merasa kesal. Semua itu hanya karena satu kata saja yaitu ‘sahabat’ yang mana saat mereka bicara tadi, Rayhan menyebut Vero sebagai sahabat. Tentu saja hal itu membuat Vero merasa kesal dan tak berhenti untuk mengomel sepanjang perjalanan.Saat ini, sepasang calon suami istri itu sedang menuju sebuah butik terkenal dan sangat mahal di negaranya. Tidak ada yang bisa masuk kecuali pelanggan VVIP yang salah satunya adalah Rayhan. Itu semua karena mereka akan melakukan pengukuran dan pencocokan baju pengantin tentunya.“Bisakah kau berhenti tertawa, Ray? Itu sudah terlalu lama dan kau tidak merasakan keram pada mulutmu?” tanya Vero yang masih dengan nada kesal.“Tidak. Aku masih terbayang wajah lucumu yang menggemaskan saat marah. Apalagi seperti yang sekarang ini,” jawab Rayhan yang seperti sedang berusaha untuk berhenti terkekeh.“Kalau kau tidak berhenti tertawa dan terkekeh seperti itu, aku tidak akan turun dari mobi
Read more

Pembalasan Vero!

Vero mendengarnya dan merasa sedikit terluka, tapi dia sadar bahwa penampilannya saat ini memang jauh dari kata mewah. Vero hanya mengenakan hotpants pendek dan juga kaos oblong berwarna putih. Sendal jepit dan sebuah tas kecil yang disandangnya untuk menyimpan dompet beserta ponselnya.Jelas dua benda itu tidak bisa jauh dari Vero, meskipun dia pergi bersama dengan Rayhan saat ini. Namun, dompet menyimpan banyak kartu penting yang mungkin saja diperlukannya nanti. Selain itu, Vero juga tidak bisa jauh dari ponsel apalagi saat berada di luar rumah seperti sekarang. Dia tidak bisa tenang jika dalam setengah jam tidak mendapatkan foto atau video terbaru putranya.“Jangan dengarkan yang mereka katakan. Biarkan saja karena aku sendiri tidak merasa tersinggung,” bisik Vero saat mengetahui bahwa Rayhan juga mendengarnya dan ingin menegur wanita itu.“Kau tidak tersinggung dengan yang dia katakan?” tanya Rayhan setengah tak percaya.“Tidak sama sekali. Semua itu pasti dia liat dari penampila
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
24
DMCA.com Protection Status