Home / CEO / Skandal Panas Sang CEO / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Skandal Panas Sang CEO: Chapter 101 - Chapter 110

231 Chapters

Sayang?

Mereka sampai di rumah sakit dan mendadak tangan Vero menjadi sangat dingin. Tubuhnya gemetar tanpa alasan dan dia bahkan belum berani turun dari mobil. Petrus melihat hal itu dan menunggu majikannya menjadi stabil dari rasa gugup dan takut.“Kau baik-baik saja, Nyonya?” tanya Petrus setelah lima menit berlalu.“Ya. Ayo turun!” jawabnya setelah menguatkan hati.Petrus segera turun dan membukakan pintu untuk Vero. Dia tahu, perasaan Vero berkecamuk saat ini karena akan melihat kenyataan yang sebenarnya tentang Rayhan. Pria yang sudah tidak ditemuinya selama dua bulanan ini. Vero masih tampak gugup saat berjalan menuju lift karena Petrus dengan jelas melihat dia menggenggam tangannya sendiri.“Nyonya, apakah Anda yakin ingin bertemu dengan tuan muda?” tanya Petrus sekali lagi karena melihat sepertinya Vero tidak begitu yakin dengan dirinya.“Aku ... aku hanya takut tidak bisa mengendalikan emosi dan perasaanku saat bertemu dengannya nanti, Petrus.” Vero menjawab dengan suara yang berget
Read more

Menemui Rayhan

“Nanti akan aku jelaskan semuanya. Sekarang pergilah temui kekasih hatimu yang sudah dua bulan ini tidak kau temui, Sayang.” Alesha berkata dengan lembut dan senyuman yang tulus.Vero merasa bahwa semuanya sudah cukup jelas sekarang, ada hubungan spesial antara Alesha dan Petrus yang sudah terjalin selama dia sibuk dengan baby R. Namun, saat ini pikiran dan hati Vero tidak bisa terfokus pada hal yang lain.“Baiklah kalau seperti itu. Aku akan masuk dan bertemu Rayhan terlebih dahulu, nanti kita akan bicara. Kalian berhutang banyak penjelasan kepadaku,” ungkap Veronica dan langsung beranjak dari tempat berdirinya.Perlahan, tangannya membuka gagang besi dan mendorong pintu kaca yang tidak tembus pandang itu. Vero langsung bisa merasakan hawa dingin menyentuh kulitnya yang terekspos. Dia tidak mengira bahwa ruangan Rayhan akan sedingin ini, jadi dia tidak memakai sweeter atau mantel hangat.Pakaiannya sungguh terbuka karena saat ini Vero mengenakan dress pendek di atas lutut yang ketat
Read more

Mari Lakukan!

Saat ini, Vero duduk berhadapan dengan pria yang baru saja membuat jantungnya ingin melompat keluar. Vero sama sekali tidak menyangka kalau pria itu akan tepat berada di hadapannya saat ini. Keduanya masih saling menatap dengan tajam dalam keheningan.“Kau puas sudah membuatku terkejut dengan kehadiranmu?” tanya Vero dengan nada sarkas dan air matanya menggenang di dalam bola matanya yang indah.“Kau tidak senang melihatku? Aku bahkan selalu bermimpi tentang dirimu setiap hari, membayangkan pertemuan pertama kita setelah semua yang terjadi,” jawabnya dengan nada santai dan tidak terdengar marah sama sekali.“Kau sangat ingin aku pukul, ya? Kau tahu, aku seperti tak ingin hidup saat mengetahui kenyataan bahwa kau ... kau menderita demi Richard,” ungkap Vero dengan sorot mata yang tajam.“Jadi, nama putra kita adalah Richard?” tanya pria yang tak lain adalah Rayhan itu.“Ya. Namanya Richard dan aku memberikan nama itu karena menurutku nama itu sangat indah. Maaf, aku tidak menunggumu un
Read more

Menikah Denganku!

“No! Jangan lakukan itu di sini! Aku tidak mau membuat yang lain menjadi iri,” tolak Vero dan langsung mendorong pelan dada bidang Rayhan darinya.Rayhan tersenyum simpul saat mendengar yang baru saja dikatakan oleh Vero padanya. Dia mengerti bahwa Vero adalah wanita yang pemalu pada dasarnya. Wanita itu tidak akan suka mengumbar kemesraan di depan semua orang.“Surprise!” teriak semua orang yang tadi ada di luar dan kini masuk ke dalam ruangan itu.“Ya Tuhan! Apa yang kalian lakukan?” tanya Vero terkejut.Di sana mereka berdiri dengan beberapa buket bunga, buket uang, dan tampak di dalam buket bunga itu ada sebuah kotak kecil berwarna merah dan berbeludru. Mata Vero berkaca-kaca karena sudah bisa menebak apa yang ada di dalam kotak itu.“Kau tidak akan pernah membayangkan hari ini akan begitu indah bukan?” tanya Alesha dan mendekati Vero.Vero berdiri dengan tatapan yang tak bisa disembunyikannya dari semua orang. Tatapan tak percaya akan kejutan yang kini terjadi di depan mata kepal
Read more

Lakukan Sekarang, Sayang!

“Hanya itu yang kau inginkan sebagai syarat?” tanya Vero seolah itu adalah hal sepele baginya.“Ya. Selama kau bersedia menikah denganku, apapun akan aku berikan dan lakukan untukmu,” jawab Rayhan penuh tekad dan keyakinan.“Baiklah. Kalau begitu aku akan meminta satu hal padamu dan sebagai gantinya aku akan menikah denganmu hari ini juga!” seru Vero lagi dan membuat semua orang terkejut, bahkan Rayhan juga tidak mengira kalau Vero akan seberani itu mengatakan semuanya.“Katakan padaku apa yang kau inginkan!”Vero mengalungkan tangannya di leher Rayhan dan bersikap sangat manja di atas pangkuan sang pria yang akan menjadi suaminya tidak lama lagi. Dia melirik ke arah Alesha dan kemudian Petrus dengan lirikan yang penuh dengan misteri. Sepasang kekasih itu bahkan sampai ngeri karena membayangkan bahwa sebenarnya mereka adalah target utama Vero saat ini.Sementara, Catrine yang lebih mengetahui kegilaan Vero hanya bisa menahan tawanya. Selain itu, dia juga masih sangat menikmati pelukan
Read more

Aku Bersedia!

“Apakah kau nyaman, Sayang?” tanya Rayhan di sela goyangan pinggulnya.Tubuh pria itu kini berada di atas tubuh Vero dan mereka sedang melakukan olahraga ranjang. Keduanya begitu santai dan menikmati permainan sampai pada titik ini. Rayhan merasakan bahwa kewanitaan Vero terasa sangat sempit seperti layaknya masih perawan.“Hmm ... mungkin, karena sudah terlalu lama tidak melakukannya. Aku sedikit tegang,” jawab Vero dengan senyum yang dia lemparkan pada Rayhan.“Itu ... terasa sangat sempit. Rasanya ... seperti kau masih perawan,” bisik Rayhan di telinga Vero dan membuat wajah Vero memerah karena tersipu malu.“Kau menggombal! Aku bahkan baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki dua bulan lalu. Bagaimana itu bisa terasa sempit apalagi seperti perawan!” ucap Vero menyangkal perkataan Rayhan.“Bagaimana aku bisa tahu semua itu. Yang aku rasakan, begitu sempit dan sangat menggigit. Kau menjepitku dengan sangat erat, Sayang.”“Kau ini ... jangan membual terus. Lakukan atau hentikan saj
Read more

Its You!

Rayhan sudah kembali ke rumah yang sudah dua bulan ini ditinggalkannya. Dia tidak mengira jika tidak ada satu pun yang berubah di dalam rumah ini. Semuanya masih sangat sama dengan yang pernah ada dan Vero tidak mengubah apapun selama dia tidak ada di sisinya.“Kenapa semuanya masih terlihat sangat sama?” tanya Rayhan yang kini berjalan sambil memeluk pinggang wanita itu dengan erat seakan takut jika Vero pergi meninggalkannya.“Memangnya kau sudah tidak pulang berapa tahun? Pertanyaanmu seakan kau sudah sepuluh tahun tidak datang ke rumah ini saja!” jawab Vero dengan mengejek.“Setidaknya, sudah ada bayi di rumah ini sekarang. Tapi, kenapa suasananya tidak berubah sedikit pun. Kau berharap aku tidak kembali sepuluh tahun, hem?” tanya Rayhan dan menjawir hidung wanita yang bangir itu.Keduanya tertawa bersama dan saat ini langkah kaki mereka berdua sudah sampai di sebuah pintu kamar berwarna biru. Ada sebuah gantungan di bagian depan pintu yang sangat lucu dan ditempelkan foto bayi ya
Read more

Sudahi Saja!

Seminggu telah berlalu sejak kembalinya Rayhan ke rumah dalam keadaan sehat dan dia bahkan sudah mulai aktif lagi bekerja. Tidak ada yang bisa menahannya untuk istirahat lebih lama lagi di rumah. Sepertinya, setelah dia memiliki Richard sebagai putranya, pria muda itu menjadi lebih bersemangat untuk mencari nafkah.“Tuan Muda, sebaiknya Anda istirahat saja di rumah. Dua hari lagi adalah hari pernikahan Anda dengan nyonya Sweet,” ucap Petrus yang berusaha mencegah kepergian Rayhan dari rumah.“Siapa katamu tadi? Kau memanggil istriku apa?” tanya Rayhan yang tidak ingin ada orang lain memanggil Vero dengan sebutan Sweet seperti yang biasanya dia lakukan saat menggoda.“Ma-maaf, Tuan Muda. Aku sama sekali tidak bermaskud untuk menyinggung Anda. Aku hanya terbawa suasana,” jawab Petrus merasa bersalah akan hal itu.“Tidak masalah. Asal tidak kau lakukan atau katakan lagi, terutama saat di depanku, Petrus!”“Tentu saja, Tuan Muda. Aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dua kali.”“B
Read more

Jalang Murahan!

“Kak? Kapan kau datang?” tanya Rayhan terkejut dan berusaha untuk menyambut kedatangan Ramon dengan ramah.“Baru saja. Apa dia bayiku? Dia sangat lucu,” jawab Ramon ketus dan langsung saja menyentuh pipi gembul Richard.“Bukan! Dia bayiku!” bantah Vero dengan tegas dan langsung berdiri.Dia sudah berusaha menahan rasa terkejutnya saat ini, tapi Vero tetap tidak bisa diam saja saat Ramon menyentuh putranya dengan penuh rasa percaya diri. Seakan akan bayi mungil itu memang miliknya dan Vero terbayang ucapan Ramon saat itu tentang segalanya.Vero dengan gerakan cepat merampas bayi mungil itu dari pelukan Rayhan. Bukan karena dia tidak percaya pada Rayhan, tapi karena dia sangat takut jika bayi itu akan segera berpindah ke tangan Ramon dan membuatnya tidak bisa lagi mendapatkan anaknya sendiri. Vero cukup tahu orang seperti apa Ramon, karena mereka sudah bersama untuk waktu yang tidak sebentar.“Bayi kita? Tentu saja itu adalah bayi kita berdua, Vero. Aku tahu sekarang bahwa kau pergi kar
Read more

Bayi Itu Milikku!

“Ya! Aku memang jalang dan murahan seperti yang kau katakan, Tuan. Jadi, sebaiknya kau menjauh dariku sebelum mendapatkan kesialan,” ucap Vero dengan penuh keberanian meskipun hatinya saat ini benar-benar merasa hancur berantakan.“Kau tidak akan pernah bahagia, Vero! Kau hanya wanita pemuas di atas ranjang! Kau tidak akan pernah benar-benar merasakan cinta yang tulus dari seorang pria,” hina Ramon lagi yang masih merasa kesal dan marah atas ucapan Vero dan juga penjelasan Petrus tadi.“Sepertinya, itu bukan urusanmu. Aku bahagia atau tidak, aku dicintai atau tidak, semuanya tidak ada hubungannya denganmu. Kau bukan siapa-siapa bagiku!”“Beraninya kau!” geram Ramon sekali lagi yang kini wajahnya sudah memerah.“Aku harus ke atas untuk melihat bayiku. Silakan lanjutkan pembicaraan dan temu kangen kalian berdua. Oh ya ... selamat atas kelahiran putrimu. Aku dengar, dia seorang bayi dengan mata biru yang indah dan kulit hitam. Bagaimana bisa? Apakah kalian memiliki gen itu di keluarga?”
Read more
PREV
1
...
910111213
...
24
DMCA.com Protection Status