Sejak kedatangan Ramon tadi, tentu saja hati dan pikiran Vero tidak lagi bisa tenang. Apalagi, Ramon sudah mengeluarkan kata-kata yang terdengar seperti sebuah ancaman untuknya. Mana mungkin Vero tidak mengerti maksud perkataan pria itu tadi. Ramon berniat membawa baby R dari sisi Vero untuk tinggal bersamanya dan Miana di negara tempat di mana Vero lahir, tumbuh, dan menjalani semua masa mudanya dulu.“Aku tidak akan pernah membiarkan siapapun membawamu pergi dariku, Sayang.” Vero berkata dengan suara yang sangat lembut dan membelai pipi bayinya.Air mata mengalir di sudut matanya, tapi dengan cepat dia sapu dengan ujung jari. Vero tidak lagi ingin terlihat lemah dan takut pada Ramon. Dulu, dia memang sangat mencintai Ramon dan rela dijadikan simpanan. Kapan saja pria itu menginginkannya, Vero sangat bersedia. Namun, semuanya berubah saat Ramon menawarkan pernikahan hari itu kepadanya.“Esra! Kau harus selalu berada di sisi baby R! Jangan pernah meninggalkannya walaupun sedetik saat
Read more