Senyum dari sudut bibir pria itu tersungging dengan jelas di depan mata kepala Vania. Hal yang selama ini sudah biasa dilakoninya, kini terjadi lagi di depan mata. Akan tetapi, jelas Vania sadar di mana dia sekarang dan datang bersama siapa. Dia lebih tidak ingin lagi jika Ramon marah padanya karena berhubungan dengan orang lain.“Ternyata, kau sangat pandai, Sayang. Aku yakin, kita bisa saling menguntungkan jika bekerja sama nanti,” ucap pria yang belakangan diketahui bernama Thomas. Adik kandung dari Tommy – pemilik perusahaan yang didatangi Vania bersama Ramon saat ini.“Tentu. Aku hanya mencari di mana keuntungan dan nasib baik berpihak padaku,” sahut Vania dengan senyum yang menggoda dan menawan.“Kalau begitu, kau bisa menemui aku malam ini?”“Malam ini? Sepertinya aku tidak bisa, karena aku sudah lebih dulu membuat janji dengan bos ku untuk sore ini. Kau tahu bukan, sore itu sangat panjang.”Vania berkata sembari menggeluskan lagi tangannya pada benjolan di balik celana kain be
Read more