Ramon dan Vero akhirnya memang melakukan senam ranjang lagi dan hal itu ternyata direkam oleh seorang pria yang sebenarnya sudah datang sebelum Ramon dan Vero datang. Hanya saja, Ramon dan Vero sama sekali tidak menyadari kehadirannya. Sejak masuk ke apartemen itu pun, Ramon tidak beranjak dari ranjangnya karena menunggu kedatangan Vero dengan tenang. Jadi, tidak menggeledah isi apartemen karena dia memang tidak pernah melakukan hal itu juga selama ini. “Kau puas, Sayang?” tanya Ramon kepada Vero dengan nada yang sangat lembut bak sutra. “Sangat puas. Terima kasih, Ramon. Seharusnya, aku yang memberikanmu kepuasan seperti biasa,” jawab Vero dengan senyum malu-malu. Pipinya bahkan merona merah seperti kepiting rebus saat ini. Pasalnya, ini kali pertamanya Ramon memanjakan hasrat dan gairah yang mendadak menggelora di dalam jiwanya. Tidurnya terusik karena sentuhan-sentuhan kecil yang sengaja dilakukan oleh Ramon tadi. Dengan menggeliat manja, Vero pun terdengar mengerang dan mendes
Read more