Vero menangis sejadi-jadinya saat mobil sudah kembali berjalan. Dia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya saat ini, karena sudah sejak tadi menahan sebak di dadanya. Vero sudah terlalu berani dan tegar berbicara seperti tadi pada Ramon, hingga saat ini dia harus melepaskan tangisnya sendirian. Wanita itu bahkan tidak lagi peduli pada sopir taksi yang pasti mendengar tangisnya saat ini.“Ini tisu untukmu, Nona. Hapuslah air matamu karena kau terlihat berantakan saat menangis,” ucap sopir yang tak terlihat wajahnya itu.Selain dia mengenakan masker, pria itu juga memakai topi hitam yang menutupi sebagian wajah bagian atasnya. Hingga sama sekali tidak bisa dipandang oleh Vero meski dari kaca depan mobil. Namun, aroma parfumnya seperti pernah dihidu oleh indera penciuman Vero meski dia tetap saja tidak ingat kapan dan di mana dia menciumnya.“Terima kasih,” balas Vero singkat dan mengambil tisu itu dengan sedikit kasar.“Kau kasar sekali, Nona. Ada apa? Apa yang membuatmu menangis?” tany
Last Updated : 2023-10-23 Read more