“Saya buka perban di mata kamu sekarang ya, Nggun? Kamu siap?”Ucapan dari pria muda yang mengaku sebagai dokternya itu membuat Anggun gugup. Sempat dia menelan ludahnya bulat-bulat, seraya masih menutup kedua kelopak matanya. Hal yang sebenarnya tidak terlalu berpengaruh olehnya, mengingat walau kelopak matanya terbuka pun dia tetap tidak bisa melihat apapun sebagai seorang gadis buta sejak lahir.“Jangan tegang dong. Rileks. Percaya saja… kalau ini akan berhasil. Kamu pasti akan bisa melihat setelah ini.”Dokter William, orang yang dinilai Anggun tampan walau hanya dari mendengar suaranya itu terdengar berkata lagi. Seperti biasanya, ia memang selalu mencoba berkelakar untuk meredakan kegugupan yang gadis itu rasakan dalam rangkaian proses operasi pencangkokan mata ini.Ya, itulah yang tengah terjadi padanya. Detailnya akan dijelaskan nanti, namun kini Anggun dalam keadaan yang sangat was-was untuk melihat hasil dari operasi mata yang dijalaninya beberapa hari yang lalu. Untuk perta
Read more