Sean menutup kembali tablet PC miliknya itu setelah memantau apa yang tengah dilakukan oleh Anggun. Sama seperti biasanya, wajah pria itu datar-datar saja saat menyaksikan perempuan itu menangis menyedihkan lagi begitu terbangun pagi ini. Sama sekali tak ada rasa iba yang tergambar di wajahnya itu, walau ia sangat sadar kalau ialah penyebab kesedihan sang perempuan. Suara ketukan pintu terdengar tak lama setelahnya. Sosok Armand tampak memasuki ruangan itu untuk menghadap. “Permisi, Tuan. Ini saya ingin menyerahkan apa yang Anda minta tadi pagi.” “Letakkan saja di sana.” “Baik, Tuan.” Sang asisten pribadi meletakkan dokumen dengan map hijau itu di atas meja Sean. Namun, ia tampak tak langsung pergi. Ia masih berdiri di sana sambil memandang sang atasan. “Oh ya, Tuan. Terkait dengan data yang Anda minta kemarin soal unit yang disewa oleh Bu Clara, saya mau memberi tahu kalau baru saja beliau menghubungi untuk mengabarkan rencana kepindahannya ke sini. Katanya mungkin akhir pekan i
Last Updated : 2023-02-03 Read more