Home / Urban / Jenderal Naga / Chapter 801 - Chapter 810

All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 801 - Chapter 810

2060 Chapters

Bab 801

Chandra diawasi oleh orang lain, sehingga kini dia hanya bisa mengandalkan Amanda untuk menghubungi pihak luar.Dia juga khawatir sesuatu terjadi pada Amanda, makanya dia menyuruh Amanda untuk ekstra hati-hati.Amanda tersenyum manis dan berkata, “Nggak apa-apa. Kalau mereka ingin menyerangku, pasti sudah dari awal, nggak mungkin tunggu sampai sekarang. Lagi pula, aku hanyalah orang yang bekerja padamu. Mereka juga nggak punya alasan untuk menyerangku.”“Tetap harus hati-hati. Data di Lembaga penelitian itu dicuri. Teuku pasti akan mengambil tindakan dan pasti akan mengawasiku, termasuk kamu.”“Baiklah, aku akan berhati-hati. Jika terjadi sesuatu, aku akan meneleponmu. Keluarlah dan jangan ganggu aku dulu.”“Oke.”Chandra berbalik badan dan berjalan keluar.Dia tidak naik ke atas, melainkan menunggu di ruang tamu.Setelah membersihkan dapur, Amanda keluar membawa sampah.“Kak Chandra, aku keluar dulu.”“Pergilah. Ingat, hati-hati.”“Jangan khawatir, nggak akan terjadi apa-apa.” Amanda
Read more

Bab 802

Dia hampir kehilangan kesadaran dan butuh waktu lama untuk memulihkan diri.Dia membuka pintu dan keluar dari mobil untuk melihat apa yang terjadi.Begitu dia keluar dari mobil, seorang pria bergegas menghampirinya, membekap mulutnya dengan tangan, dan menyeretnya dengan paksa, lalu menariknya masuk ke dalam mobil hitam.Sopir taksi itu sadar, tapi mobil hitam itu sudah melaju pergi. Jadi, sopir itu segera mengeluarkan ponselnya untuk melapor polisi.Mobil hitam itu melaju dengan cepat menuju pinggiran kota.Di dalam mobil, Amanda dibekap mulutnya dan tubuhnya ditekan dengan kuat di kursi belakang. Dia terus berjuang, tetapi kekuatannya terbatas, sehingga dia tidak bisa melepaskan diri sama sekali.Budi mengambil kantong obat di tangan Amanda dan melihat-lihat isinya dengan santai.Dia melihat dokumen di dalam kantong itu dan membukanya. Setelah membaca isinya, ekspresinya langsung berubah. Dia memerintahkan, “Cepat, pergi ke markas. Aku mau menemui Kak Koreng.”Di rumah keluarga Kurni
Read more

Bab 803

Chandra sangat menyesal.Tadi pagi, saat Alex datang mengantarkan data penelitian yang dicuri dari lembaga penelitian, dia tahu Teuku pasti akan melakukan sesuatu. Dia juga sudah mengingatkan Amanda.Namun, dia tidak menyangka Teuku akan bertindak secepat itu. Pria itu menyerang Amanda dalam waktu kurang dari sehari.Jika dia tidak meminta Amanda pergi untuk mengambil hasil penyelidikan, tidak akan terjadi apa-apa pada Amanda.Dia duduk di sofa dan tidak berkata apa-apa.Nova menghampirinya dan melihat ada yang tidak beres dari ekspresi di wajah Chandra. Dia duduk di sebelah pria itu, meraih tangannya dan bertanya, “Sayang, ada apa? Kamu merasa nggak enak badan lagi?” “Nggak ada apa-apa.” Chandra menggelengkan kepalanya pelan.Dia tidak berencana memberi tahu Nova tentang hal ini.Pada saat yang sama, di wilayah militer.Pihak militer telah mengambil alih penyelesaian kasus penculikan Amanda dan memperoleh semua informasi mengenai kejadian penculikan itu dari polisi, lalu mulai melaku
Read more

Bab 804

Alex terkejut mendengar perkataan Chandra dan bertanya, “Ada apa? Apa yang terjadi?”“Amanda ditangkap. Dia kemungkinan berada di tempat penelitian yang didirikan Teuku sekarang. Pihak militer sudah turun tangan sekarang. Kalau mereka tetap nggak mengembalikan Amanda, kalian serang ke sana. Selamatkan Amanda dan sekaligus hancurkan tempat itu.”Wajah Chandra terlihat dingin dan menakutkan.Teuku selalu mempersulitnya dalam diam, tetapi dia tidak pernah melawan.Kalau mempersulit dirinya seorang diri saja tidak masalah, tapi pria itu berkali-kali menyerang orang-orang di sekitarnya.Dulu Nova, sekarang Amanda.Amanda adalah wanita yang baik. Chandra merasa malu dan tidak enak pada wanita itu. Jika sesuatu terjadi pada wanita itu, dia akan menyesalinya seumur hidupnya.Ini saatnya menunjukkan kekuatannya pada Teuku.“Oke, aku akan sampai di sana dalam tiga jam.”Alex menutup telepon.Chandra melempar ponselnya ke samping dengan santai, lalu bersandar di sofa dan mengusap wajahnya.Pada s
Read more

Bab 805

Chandra terus menunggu di rumah, menunggu upaya penyelamatan yang dilakukan Arya, serta menunggu Alex kembali ke Rivera.Arya juga sudah bilang kalau lembaga penelitian ini memiliki latar belakang militer. Meskipun Arya adalah seorang jenderal dari lima provinsi, tapi tempat penelitian ini berada di daerah pengawasan Pasukan Api Merah. Pasukan Api Merah mengeluarkan izin dari yang di atas, pria itu tidak boleh langsung menerobos masuk.Jika Arya tidak bisa melakukannya, maka Chandra hanya bisa menerobos masuk ke tempat itu.Helikopter diberangkatkan, bersama puluhan ribu Pasukan Aryani.Tak lama kemudian, mereka muncul di pegunungan tempat lembaga penelitian itu berada.Ada banyak orang yang berjaga di luar lembaga penelitian. Orang-orang ini tidak berseragam militer, tetapi berdiri tegak dengan senjata di tangan.“Suara apa itu?” Para penjaga mendongak ke atas saat mendengar suara, lalu melihat banyak helikopter di kejauhan.Seseorang mengeluarkan teropongnya. Ketika dia melihat logo
Read more

Bab 806

Reihan juga tidak berani menantang Arya. Dia mengeluarkan kartu identitasnya, menyerahkannya kepada Arya, dan berkata, “Wakil jenderal di Pasukan Api Merah. Ini kartu identitasku.”Arya mengambilnya dan melihatnya sekilas dengan santai.Segera setelah itu, Reihan mengeluarkan sebuah dokumen dan menyerahkannya sambil berkata, “Tempat ini adalah pangkalan penelitian militer yang penting, dan proyek penelitian yang dikerjakan di sini bersifat rahasia. Arya kamu adalah pemimpin dari Lima Jenderal. Seharusnya, aku nggak boleh membantah perintahmu, tapi karena tugasku ini, aku terpaksa membantahnya. Kalau kamu memaksa untuk menerobos masuk, aku akan terpaksa melawan dan bertempur melawanmu. Jadi, jangan mempersulit aku.”Raut wajah Arya sangat serius.Dia sudah memikirkan hal ini sebelum datang.Dia juga berada dalam dilema saat ini.Setelah berpikir sejenak, dia memerintahkan, “Mundur.”“Baik.” Pasukan Aryani langsung mundur.Setelah memerintahkan pasukannya untuk mundur, dia mengeluarkan p
Read more

Bab 807

Mereka pun berjalan menuju mobil berlapis baja itu. Bagian belakang truk pickup itu diselimuti terpal.Beberapa tentara turun dari mobil dan menarik terpal itu.Bagian belakang mobil itu penuh dengan senjata.Ada pistol, granat, senapan mesin, dan bahkan beberapa peluncur roket.Chandra melihat senjata-senjata itu dan berkata, “Ambil apa pun yang berguna.”Yang lain mengangguk dan mulai mengambil senjata mereka.Arya memandang ke arah Chandra dan berkata, “Hanya ini yang bisa kuberikan padamu. Kamu harus berhati-hati. Selain ratusan Pasukan Api Merah, ada juga beberapa preman, bahkan tentara bayaran di markas itu.”“Oke.” Chandra mengangguk kecil.Arya sedikit ragu. Setelah beberapa saat, dia akhirnya berkata, “Pasukan Api Merah yang berjaga di sana nggak bersalah. Kalau bisa, jangan terlalu kejam. Mereka adalah tentara, hanya bisa mengikuti perintah dari yang di atas. Atau, mungkin mereka bahkan nggak tahu apa yang sedang diteliti di tempat itu. Mereka hanya tahu tempat itu adalah tem
Read more

Bab 808

“Plak!” Teuku terus mencambuk Amanda.Hanya dalam waktu singkat, Amanda sudah dicambuk lebih dari belasan kali, dan setiap cambukan itu mendarat di tubuhnya, dia merasakan rasa sakit yang membakar di sekujur tubuhnya. Otot-otot di tubuhnya bergemetaran, tapi dia menggertakkan gigi dan tetap bertahan, bahkan tidak berteriak sekali pun.Dia tahu jawaban dari pertanyaan pria itu, tetapi tidak boleh mengatakannya.Kalau dia mengatakannya, itu artinya dia mengkhianati Chandra.Kalau dia mengatakannya, rencana Chandra akan bocor.Kalau dia mengatakannya, Chandra akan kesulitan untuk mengambil tindakan selanjutnya.Meskipun dia harus mati, dia juga tidak boleh mengatakannya.Dia hanyalah seorang gadis biasa yang baru saja lulus kuliah. Dia masih muda. Seperti gadis lainnya, dia menyukai pahlawan dan memuja pahlawan. Ketidaksalahpahaman itu mengubah hidupnya.“Aku nggak boleh mengatakannya. Aku nggak boleh mengatakannya meskipun aku harus mati,” ujarnya pada diri sendiri dalam hati.Keyakinan
Read more

Bab 809

Amanda mengalami penyiksaan yang tidak bisa diterima oleh orang biasa. Dia dipukul hingga berdarah-darah dan pingsan.Teuku memandang Amanda yang tak sadarkan diri dan memerintahkan, “Rawat dan obati dia. Jangan sampai dia mati.”Dia tidak ingin Amanda mati begitu saja, karena dia tidak tahu apa lagi yang dimiliki Chandra.Dia tahu Chandra sudah cacat sekarang, tapi pria itu membuatnya merasa sangat tertekan. Meskipun pria itu cacat, dia tetap merasa was-was. Amanda harus hidup, supaya dia bisa punya pegangan.Kalau perlu, dia bisa memanfaatkan wanita ini untuk memaksa Chandra melakukan sesuatu.“Baik.” Koreng mengangguk dan segera memerintahkan, “Bawa dia pergi dan minta Profesor Catur untuk memeriksanya.”***Pada saat ini, Chandra sedang dalam perjalanan ke sana.Awalnya dia mengemudi sendirian.Setelah berjalan beberapa saat, Alex dan Dahlia masuk ke mobilnya, karena dia tidak tahu banyak tentang situasi di pangkalan tersebut, sedangkan Alex dan Dahlia mengetahuinya dengan baik.Da
Read more

Bab 810

Chandra mengangguk dan berkata, “Suruh teman-teman yang dari luar negeri masuk melalui Gurun Selatan. Aku akan memberitahu mereka yang berada di Gurun Selatan untuk membiarkan mereka masuk.”“Oke.” Alex mengangguk.Setelah diskusi singkat, semua orang mulai memasuki gunung dalam diam.Mereka mengetahui tata letak di daerah itu dengan baik dan dapat menghindari pengawasan.Tak butuh waktu lama, mereka sampai di pintu masuk tempat penelitian tersebut.Mereka mengintai beberapa ratus meter di luar tempat itu, di atas pohon besar.Alex menunjuk ke sebuah gua di depan dan berkata, “Itu adalah pintu masuk ke dalam, dan itu adalah satu-satunya pintu masuk. Mungkin ada pintu masuk lain, tapi kita belum menemukannya.”Chandra memegang teropong dan melihat situasi di depan.Ada banyak pria bersenjata di luar gua.Orang-orang ini semua mengenakan jas hitam.Chandra tahu bahwa mereka semua pasti Pasukan Api Merah.“Aku akan bergerak dulu, kalian mengikuti di belakang.”Dahlia mengeluarkan pistol d
Read more
PREV
1
...
7980818283
...
206
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status