Share

Bab 807

Penulis: Angin
Mereka pun berjalan menuju mobil berlapis baja itu. Bagian belakang truk pickup itu diselimuti terpal.

Beberapa tentara turun dari mobil dan menarik terpal itu.

Bagian belakang mobil itu penuh dengan senjata.

Ada pistol, granat, senapan mesin, dan bahkan beberapa peluncur roket.

Chandra melihat senjata-senjata itu dan berkata, “Ambil apa pun yang berguna.”

Yang lain mengangguk dan mulai mengambil senjata mereka.

Arya memandang ke arah Chandra dan berkata, “Hanya ini yang bisa kuberikan padamu. Kamu harus berhati-hati. Selain ratusan Pasukan Api Merah, ada juga beberapa preman, bahkan tentara bayaran di markas itu.”

“Oke.” Chandra mengangguk kecil.

Arya sedikit ragu. Setelah beberapa saat, dia akhirnya berkata, “Pasukan Api Merah yang berjaga di sana nggak bersalah. Kalau bisa, jangan terlalu kejam. Mereka adalah tentara, hanya bisa mengikuti perintah dari yang di atas. Atau, mungkin mereka bahkan nggak tahu apa yang sedang diteliti di tempat itu. Mereka hanya tahu tempat itu adalah tem
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 808

    “Plak!” Teuku terus mencambuk Amanda.Hanya dalam waktu singkat, Amanda sudah dicambuk lebih dari belasan kali, dan setiap cambukan itu mendarat di tubuhnya, dia merasakan rasa sakit yang membakar di sekujur tubuhnya. Otot-otot di tubuhnya bergemetaran, tapi dia menggertakkan gigi dan tetap bertahan, bahkan tidak berteriak sekali pun.Dia tahu jawaban dari pertanyaan pria itu, tetapi tidak boleh mengatakannya.Kalau dia mengatakannya, itu artinya dia mengkhianati Chandra.Kalau dia mengatakannya, rencana Chandra akan bocor.Kalau dia mengatakannya, Chandra akan kesulitan untuk mengambil tindakan selanjutnya.Meskipun dia harus mati, dia juga tidak boleh mengatakannya.Dia hanyalah seorang gadis biasa yang baru saja lulus kuliah. Dia masih muda. Seperti gadis lainnya, dia menyukai pahlawan dan memuja pahlawan. Ketidaksalahpahaman itu mengubah hidupnya.“Aku nggak boleh mengatakannya. Aku nggak boleh mengatakannya meskipun aku harus mati,” ujarnya pada diri sendiri dalam hati.Keyakinan

  • Jenderal Naga   Bab 809

    Amanda mengalami penyiksaan yang tidak bisa diterima oleh orang biasa. Dia dipukul hingga berdarah-darah dan pingsan.Teuku memandang Amanda yang tak sadarkan diri dan memerintahkan, “Rawat dan obati dia. Jangan sampai dia mati.”Dia tidak ingin Amanda mati begitu saja, karena dia tidak tahu apa lagi yang dimiliki Chandra.Dia tahu Chandra sudah cacat sekarang, tapi pria itu membuatnya merasa sangat tertekan. Meskipun pria itu cacat, dia tetap merasa was-was. Amanda harus hidup, supaya dia bisa punya pegangan.Kalau perlu, dia bisa memanfaatkan wanita ini untuk memaksa Chandra melakukan sesuatu.“Baik.” Koreng mengangguk dan segera memerintahkan, “Bawa dia pergi dan minta Profesor Catur untuk memeriksanya.”***Pada saat ini, Chandra sedang dalam perjalanan ke sana.Awalnya dia mengemudi sendirian.Setelah berjalan beberapa saat, Alex dan Dahlia masuk ke mobilnya, karena dia tidak tahu banyak tentang situasi di pangkalan tersebut, sedangkan Alex dan Dahlia mengetahuinya dengan baik.Da

  • Jenderal Naga   Bab 810

    Chandra mengangguk dan berkata, “Suruh teman-teman yang dari luar negeri masuk melalui Gurun Selatan. Aku akan memberitahu mereka yang berada di Gurun Selatan untuk membiarkan mereka masuk.”“Oke.” Alex mengangguk.Setelah diskusi singkat, semua orang mulai memasuki gunung dalam diam.Mereka mengetahui tata letak di daerah itu dengan baik dan dapat menghindari pengawasan.Tak butuh waktu lama, mereka sampai di pintu masuk tempat penelitian tersebut.Mereka mengintai beberapa ratus meter di luar tempat itu, di atas pohon besar.Alex menunjuk ke sebuah gua di depan dan berkata, “Itu adalah pintu masuk ke dalam, dan itu adalah satu-satunya pintu masuk. Mungkin ada pintu masuk lain, tapi kita belum menemukannya.”Chandra memegang teropong dan melihat situasi di depan.Ada banyak pria bersenjata di luar gua.Orang-orang ini semua mengenakan jas hitam.Chandra tahu bahwa mereka semua pasti Pasukan Api Merah.“Aku akan bergerak dulu, kalian mengikuti di belakang.”Dahlia mengeluarkan pistol d

  • Jenderal Naga   Bab 811

    Pintu masuk gua telah dimodifikasi, berupa gerbang besi.Pada saat ini, gerbang besi itu terbuka dan banyak tentara bayaran bersenjata lengkap bergegas keluar.Namun, Alex dan Delapan Naga Langit sangat hebat. Mereka menyerbu dengan cepat, bersenjatakan senjata berat dan terus menembak. Para tentara bayaran yang keluar itu langsung terjatuh ke tanah.Di dalam sebuah kantor di tempat penelitian tersebut.“Lapor! Ada yang menerobos masuk. Semua tentara di pintu ditembak mati.”Salah satu anak buah bergegas masuk.Ada beberapa orang yang sedang duduk di dalam kantor tersebut. Teuku, Koreng, dan Reihan, serta seorang pria berusia lima puluhan. Pria itu mengenakan pakaian putih. Meski usianya baru sekitar lima puluh tahun, semua rambutnya berwarna putih.Saat mendengar sirene berbunyi, Teuku langsung tahu Chandra sudah datang.Dia bertanya dengan suara rendah, “Ada berapa orang?”“Kalau dilihat di rekaman CCTV, ada sembilan orang.”Teuku menyalakan laptop yang ada di atas meja dan menyambun

  • Jenderal Naga   Bab 812

    Profesor Catur berbalik badan dan berjalan keluar.Teuku, Koreng dan Reihan mengikutinya di belakang.Mereka terus berjalan jauh ke bawah tanah.Lorong bawah tanah itu berkelok-kelok dan mereka berjalan sekitar sepuluh menit.Sepuluh menit kemudian, sebuah area kosong muncul di depan mata. Di area kosong ini terdapat banyak penjara besi dan ada banyak makhluk aneh di dalamnya.Orang-orang itu tingginya dua atau tiga meter dan terlihat sangat kasar.Mereka telanjang. Urat di tubuh mereka menonjol dan wajah mereka sangat mengerikan.“Ahhh!”“Buk! Buk! Buk!.”Begitu Teuku dan yang lainnya memasuki area tersebut, terdengar teriakan mereka.Orang-orang aneh yang dikurung di dalam penjara-penjara besi itu terus memukul serta menghantamkan kepala ke sel besi.Namun, penjara besi itu dibuat menggunakan baja yang sangat tebal. Jadi, meskipun orang-orang ini sangat kuat, mereka tidak dapat melarikan diri.Profesor Catur menunjuk orang-orang di penjara besi itu dan berkata sambil tersenyum, “Inil

  • Jenderal Naga   Bab 813

    Alex dan Delapan Naga Langit pernah menyelinap ke dalam tempat penelitian ini. Mereka tahu proyek apa yang diteliti tempat ini dan juga mencuri data penelitiannya.Mereka tahu bahwa kemungkinan ada Immortal Warrior yang disuntik dengan virus biokimia di tempat penelitian ini, tetapi mereka belum pernah melihatnya.Sekarang, setelah melihat monster berwujud manusia setinggi dua hingga tiga meter dengan wajah yang mengerikan itu, mereka tahu bahwa monster-monster itu adalah hasil eksperimennya, Immortal Warrior.Lebih dari 30 Immortal Warrior berlari menghampiri mereka. Para Immortal Warrior ini sangat kuat. Ketika kaki mereka menginjak tanah, tanahnya jadi bergetar, seolah-olah terjadi gempa bumi dan seolah-olah tempat penelitian ini akan runtuh.“Tembak mereka,” teriak Chandra.Orang-orang yang datang bersamanya langsung menembak pada saat yang bersamaan.Senapan mesin terus menembakkan peluru.Immortal Warrior yang menyerbu ke arah mereka tertembak, tapi tembakan-tembakan itu sama sek

  • Jenderal Naga   Bab 814

    Di dalam kantor dalam tempat penelitian tersebut.Profesor Catur, Teuku dan yang lainnya sedang berkumpul.Mereka menonton pertempuran antara Chandra serta yang lainnya dengan Immortal Warrior lewat rekaman kamera CCTV.Teuku tampak kaget. “Nggak mungkin, sama sekali nggak mungkin. Si Chandra itu terkena Racun Dukun dan menjadi lemah. Bagaimana mungkin dia masih memiliki kekuatan sebesar itu?”Kekuatan yang Chandra tunjukkan membuat Teuku kaget.Profesor Catur tersenyum dan berkata, “Teuku, ​​​​jangan khawatir. Kalaupun kekuatannya pulih kembali, memangnya bisa apa? Dia juga bukan tandingannya Immortal Warrior. Lihat, mereka sudah nggak bisa bertahan. Meskipun mereka semua kuat, mereka sama sekali bukan tandingannya Immortal Warrior.”Teuku baru bisa menghela napas lega setelah melihat betapa kuatnya Immortal Warrior.Tidak peduli bagaimana Chandra bisa mendapatkan kekuatannya kembali, pria itu akan mati hari ini.Pertempuran sengit terus berlanjut.Deador, si Naga Ronggeng terluka.Di

  • Jenderal Naga   Bab 815

    Profesor Catur dapat mengendalikan Immortal Warrior karena dia dapat mengendalikan Raja Cacing Dukun itu.Raja Cacing Dukun dapat mengendalikan Cacing Dukun yang berada dalam tubuh Immortal Warrior, sementara Cacing Dukun dapat mengendalikan Immortal WarriorProfesor Catur memberi perintah, sehingga para Immortal Warrior yang sedang berhadapan dengan Chandra dengan cepat mengejar yang lainnya keluar.Melihat hal ini, Chandra melompat dari tanah dan bergegas bergerak maju dengan beberapa lompatan untuk menghalangi jalan Immortal Warrior, supaya memberi cukup waktu bagi Alex dan yang lainnya untuk melarikan diri.Immortal Warrior mengeluarkan teriakan aneh dan bergegas menyerbu Chandra dengan gigi dan cakar yang tajam.Ekspresi Chandra tajam. Dia mengepalkan tinjunya. Energi sejati di tubuhnya berputar dan berkumpul di dalam tinjunya, lalu menyerang dengan keras.Satu pukulan mengenai kepala Immortal Warrior itu, sehingga setengah dari kepala monster itu hancur seketika, dan isi otaknya

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2243

    Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah

  • Jenderal Naga   Bab 2242

    Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status