Share

Bab 813

Penulis: Angin
Alex dan Delapan Naga Langit pernah menyelinap ke dalam tempat penelitian ini. Mereka tahu proyek apa yang diteliti tempat ini dan juga mencuri data penelitiannya.

Mereka tahu bahwa kemungkinan ada Immortal Warrior yang disuntik dengan virus biokimia di tempat penelitian ini, tetapi mereka belum pernah melihatnya.

Sekarang, setelah melihat monster berwujud manusia setinggi dua hingga tiga meter dengan wajah yang mengerikan itu, mereka tahu bahwa monster-monster itu adalah hasil eksperimennya, Immortal Warrior.

Lebih dari 30 Immortal Warrior berlari menghampiri mereka. Para Immortal Warrior ini sangat kuat. Ketika kaki mereka menginjak tanah, tanahnya jadi bergetar, seolah-olah terjadi gempa bumi dan seolah-olah tempat penelitian ini akan runtuh.

“Tembak mereka,” teriak Chandra.

Orang-orang yang datang bersamanya langsung menembak pada saat yang bersamaan.

Senapan mesin terus menembakkan peluru.

Immortal Warrior yang menyerbu ke arah mereka tertembak, tapi tembakan-tembakan itu sama sek
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 814

    Di dalam kantor dalam tempat penelitian tersebut.Profesor Catur, Teuku dan yang lainnya sedang berkumpul.Mereka menonton pertempuran antara Chandra serta yang lainnya dengan Immortal Warrior lewat rekaman kamera CCTV.Teuku tampak kaget. “Nggak mungkin, sama sekali nggak mungkin. Si Chandra itu terkena Racun Dukun dan menjadi lemah. Bagaimana mungkin dia masih memiliki kekuatan sebesar itu?”Kekuatan yang Chandra tunjukkan membuat Teuku kaget.Profesor Catur tersenyum dan berkata, “Teuku, ​​​​jangan khawatir. Kalaupun kekuatannya pulih kembali, memangnya bisa apa? Dia juga bukan tandingannya Immortal Warrior. Lihat, mereka sudah nggak bisa bertahan. Meskipun mereka semua kuat, mereka sama sekali bukan tandingannya Immortal Warrior.”Teuku baru bisa menghela napas lega setelah melihat betapa kuatnya Immortal Warrior.Tidak peduli bagaimana Chandra bisa mendapatkan kekuatannya kembali, pria itu akan mati hari ini.Pertempuran sengit terus berlanjut.Deador, si Naga Ronggeng terluka.Di

  • Jenderal Naga   Bab 815

    Profesor Catur dapat mengendalikan Immortal Warrior karena dia dapat mengendalikan Raja Cacing Dukun itu.Raja Cacing Dukun dapat mengendalikan Cacing Dukun yang berada dalam tubuh Immortal Warrior, sementara Cacing Dukun dapat mengendalikan Immortal WarriorProfesor Catur memberi perintah, sehingga para Immortal Warrior yang sedang berhadapan dengan Chandra dengan cepat mengejar yang lainnya keluar.Melihat hal ini, Chandra melompat dari tanah dan bergegas bergerak maju dengan beberapa lompatan untuk menghalangi jalan Immortal Warrior, supaya memberi cukup waktu bagi Alex dan yang lainnya untuk melarikan diri.Immortal Warrior mengeluarkan teriakan aneh dan bergegas menyerbu Chandra dengan gigi dan cakar yang tajam.Ekspresi Chandra tajam. Dia mengepalkan tinjunya. Energi sejati di tubuhnya berputar dan berkumpul di dalam tinjunya, lalu menyerang dengan keras.Satu pukulan mengenai kepala Immortal Warrior itu, sehingga setengah dari kepala monster itu hancur seketika, dan isi otaknya

  • Jenderal Naga   Bab 816

    Alex menghela napas pelan. “Aku juga nggak bisa berbuat apa-apa. Kita tunggu sebentar lagi saja. Mungkin dia akan sadar kalau dirinya bukanlah lawan dari monster-monster itu dan akan mundur dengan sendirinya.”Mereka semua tidak pergi dan hanya bisa menunggu di luar.Di dalam tempat penelitian, Chandra sedang berada dalam pertarungan yang sulit.Ini adalah pertarungan terberatnya selama ini.Para Immortal Warrior ini tidak bisa dibunuh, tidak peduli seberapa parah luka mereka.Dia juga terluka, tapi dia tahu dia tidak boleh tumbang. Kalau dia tumbang, dia benar-benar tidak akan bisa menyelamatkan Amanda.Pertarungan sengit itu membuat energi sejati Chandra terkuras dengan sangat cepat. Energi sejati yang dia miliki dari sananya memang belum terlalu banyak dan sekarang sudah tidak banyak yang tersisa lagi. Kalau dia terus bertarung, dia akan kelelahan dan mati.Sebuah kawat tipis muncul di tangannya. Dia memegang kawat itu dan segera bergerak untuk menggunakannya. Dia berputar dan muncu

  • Jenderal Naga   Bab 817

    Begitu melihat Teuku dan yang lainnya mendekat, dan melihat Amanda ditahan dalam keadaan terluka dan sekarat, api amarah di hati Chandra langsung membumbung tinggi.Api amarah itu langsung meluap, disertai dengan aura yang mengerikan.Suhu di sekitarnya turun seketika. Teuku dan yang lainnya merasa seperti berada di jurang es, tiba-tiba merinding.Teuku jadi takut dalam hati ketika melihat Chandra yang terlihat seperti mau membunuh orang.Tangannya yang memegang pistol itu berkeringat dingin.Namun, begitu memikirkan bahwa Amanda berada di tangannya, dia langsung menjadi lebih percaya diri dan mencibir, “Haha! Chandra, aku sungguh nggak menyangka kamu akan baik-baik saja setelah terkena Racun Dukun. Kamu bahkan melatih energi sejatimu dan menjadi Grandmaster Seni Bela Diri.”“Lepaskan dia.”Wajah Chandra muram dan menakutkan, seperti malaikat kematian. Dia berkata dengan suara dingin, “Ini semua masalah antara aku dan kamu. Jangan sakiti orang yang nggak bersalah. Kamu juga punya kelua

  • Jenderal Naga   Bab 818

    “Hahaha!”Pemandangan tersebut membuat Teuku terbahak. Ekspresi tegang semua orang juga perlahan berkurang.Semua karena sosok Chandra yang merupakan seorang Grandmaster Seni Bela Diri yang telah membunuh begitu banyak orang dengan kekuatannya seorang diri. Teuku tertawa dan membuang sosok Amanda begitu saja.Semua orang saling berpandangan sejenak dan mengulas senyum tipis. Detik itu juga, Chandra menyentuh pinggang bagian belakangnya dan memegang jarum perak yang sudah dia siapkan sebelumnya. Dalam sekejap mata, dia melemparkan jarum perak tersebut. Orang di hadapannya langsung tepat mengenai jarum itu.Ada yang mati dan ada yang berhasil dikendalikan oleh Chandra. Bahkan dada Teuku juga tertusuk jarum perak tersebut hingga tembus. Dia membelalakkan kedua matanya dengan raut tidak percaya sambil menunjuk Chandra dan berkata, “Ka- kamu ….”Chandra melompat dan langsung muncul di hadapan Teuku. Dia melayangkan satu tendangan hingga membuat lelaki itu terbang. Chandra menarik Amanda yan

  • Jenderal Naga   Bab 819

    Brak!Suara yang memekakkan telinga diikuti getaran yang semakin kuat seperti nyaris kiamat.Chandra menggendong Amanda sambil kabur dari sana. Satu lompatannya membuat lelaki itu berpindah sejauh puluhan meter. Orang-orang yang lain juga ikut kabur dari tempat tersebut. Mereka semua orang-orang hebat dengan kemampuan yang bagus. Satu lompatan akan berpindah sejauh beberapa meter.Setelah mereka kabur, pintu markas penelitian juga ikut meledak. Api yang cukup besar tampak muncul dari balik pintu tersebut. Bagian dalam markas terus meledak tanpa henti. Ledakan yang cukup kuat itu membuat sebuah gunung hancur dan ambruk.Dari kejauhan ribuan meter, beberapa orang berdiri di atas gunung yang lain sambil menatap gunung yang ambruk tersebut.Chandra memasang ekspresi mengeras sambil berkata, “Sepertinya markas penelitian bawah tanah masih ada pintu lain. Setelah Teuku berhasil diselamatkan, sistem penghancur otomatis akan dinyalakan dan membuat seluruh markas hancur,”“Semua bukti juga ikut

  • Jenderal Naga   Bab 820

    “Aku tahu, aku akan jelaskan,” ujar Teuku sambil memejamkan mata tanpa berbicara lagi.Setelah Chandra dan yang lain menunggu beberapa saat, tampak cukup banyak helikopter yang muncul di sana. Arya datang dengan pasukannya dan keningnya berkerut ketika melihat gunung yang telah hancur.“Ada apa?” tanya Arya.“Seharusnya di dalam markas ada sistem menghancurkan secara otomatis. Setelah Teuku kabur, dia khawatir aku mendapatkan bukti kesalahannya makanya dia meledakkan markas.”Setelah itu dia kembali berkata lagi, “Arya, cepat tutup Lima Wilayah dan jangan sampai Teuku kabur. Begitu dia kembali ke ibu kota, maka akan sangat sulit jika aku ingin membunuh dia. Hanya dengan menangkap dia dulu, baru aku bisa membunuh dia tanpa pemberitahuan dan membantu negara membunuh satu malapetaka.”“Iya,” jawab Arya sambil mengangguk. Setelah itu dia langsung menurunkan perintah, “Perintahkan Gabungan Lima Wilayah Militer untuk gerak secara serentak! Tutup Lima Wilayah dan tangkap semua orang yang menc

  • Jenderal Naga   Bab 821

    Amanda akhirnya tersadar setelah tidur selama satu malam penuh. Dia mengalami penyiksaan dengan tubuh yang dicambuk sebanyak puluhan cambukan. Setiap cambukan membuat kulitnya robek dan terbuka. Tubuhnya bahkan dibakar dengan besi panas. Lengan dan pahanya penuh dengan luka bakar.Kemarin malam dokter sudah melakukan operasi dan membersihkan luka Amanda. Saat Chandra masuk ke kamar rawat, kedua matanya tampak kosong sambil memandangi langit-langit kamar. Amanda menoleh ketika mendengar langkah kaki. Ketika melihat Chandra, air matanya langsung mengalir tanpa bisa dikendalikan.Chandra mendekat dan duduk di kursi samping ranjang pasien. Dia menarik tangan perempuan itu dan menggenggamnya dengan erat sambil berkata, “Nggak apa-apa, sudah nggak apa-apa.”“Kak Chandra, ak-aku nggak ada bilang apa-apa. Aku nggak ada bilang apa pun sama sekali,” ujar Amanda dengan lemas.Sampai sekarang perempuan itu masih tetap pada pendiriannya. Dalam hatinya ada satu keyakinan yaitu dirinya tidak boleh me

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2241

    Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan

  • Jenderal Naga   Bab 2240

    Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan

  • Jenderal Naga   Bab 2239

    Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus

  • Jenderal Naga   Bab 2238

    Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu

  • Jenderal Naga   Bab 2237

    “Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali

  • Jenderal Naga   Bab 2236

    Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d

  • Jenderal Naga   Bab 2235

    Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di

  • Jenderal Naga   Bab 2234

    Duno Lowen tidak tahu maksud dan tujuan kedatangan Yosan, jadi Yosan mengungkapkan tujuan utamanya dengan berkata, "Sebenarnya, aku ingin meminta bantuanmu.""Tetua Yosan, tidak perlu sungkan begitu. Kamu bisa langsung memberitahuku.""Tujuanku datang ke sini adalah untuk meminta sebuah Pil Enam Yang," jawab Yosan terus terang. Senyuman di wajah Duno seketika menghilang setelah mendengar jawaban Yosan. Bahkan anggota keluarga Lowen lainnya yang berada di aula juga langsung berdiskusi satu sama lain. Duno berkata dengan raut wajah enggan, "Tetua Yosan, pil itu adalah peninggalan leluhur kami sejak ribuan tahun yang lalu. Sekarang, pil itu sudah tidak ada lagi."Yosan tahu kalau makna dari perkataan Duno adalah sebuah penolakan, jadi dia pun berkata, "Tuan Duno, aku juga tidak datang dengan tangan kosong. Aku akan menukar pil itu dengan barang yang setara. Aku akan berusaha memberikan apa pun yang keluarga Lowen inginkan."Yosan sadar kalau dia harus berkorban untuk mendapatkan Pil Ena

  • Jenderal Naga   Bab 2233

    Luna terkejut ketika melihat sosok Yosan. Master Yosan? Jadi, Chandra sudah menjadi murid dari Master Yosan?Setelah tertegun selama beberapa saat, Luna akhirnya bertanya, "Kak Chandra, kamu mau ke mana?""Aku akan pergi ke Liran Selatan bersama Master Yosan," jawab Chandra. "Oh iya, pergilah," balas Luna. Chandra mengangguk lalu pergi tanpa banyak bicara setelah berpamitan dengan Luna. Dia berbalik lalu berkata kepada Yosan, "Master, ayo kita pergi."Yosan melambaikan tangannya dengan ringan lalu muncul cahaya keemasan yang diikuti dengan sebuah labu yang muncul di tangannya. Labu itu terus membesar sampai sepanjang 10 meter. "Ini?" tanya Chandra terkejut. Yosan tersenyum lalu berkata, "Ini adalah senjata tebang ajaib. Ayo, naiklah."Kemudian dia naik ke atas labu raksasa itu, diikuti oleh Chandra yang melompat di belakangnya. Yosan bergegas mengerahkan energi sejatinya lalu labu itu mulai bergerak dengan cepat di udara. Dalam sekejap mata, gunung-gunung tertinggal di belakang me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status