“Hahaha!”Pemandangan tersebut membuat Teuku terbahak. Ekspresi tegang semua orang juga perlahan berkurang.Semua karena sosok Chandra yang merupakan seorang Grandmaster Seni Bela Diri yang telah membunuh begitu banyak orang dengan kekuatannya seorang diri. Teuku tertawa dan membuang sosok Amanda begitu saja.Semua orang saling berpandangan sejenak dan mengulas senyum tipis. Detik itu juga, Chandra menyentuh pinggang bagian belakangnya dan memegang jarum perak yang sudah dia siapkan sebelumnya. Dalam sekejap mata, dia melemparkan jarum perak tersebut. Orang di hadapannya langsung tepat mengenai jarum itu.Ada yang mati dan ada yang berhasil dikendalikan oleh Chandra. Bahkan dada Teuku juga tertusuk jarum perak tersebut hingga tembus. Dia membelalakkan kedua matanya dengan raut tidak percaya sambil menunjuk Chandra dan berkata, “Ka- kamu ….”Chandra melompat dan langsung muncul di hadapan Teuku. Dia melayangkan satu tendangan hingga membuat lelaki itu terbang. Chandra menarik Amanda yan
Brak!Suara yang memekakkan telinga diikuti getaran yang semakin kuat seperti nyaris kiamat.Chandra menggendong Amanda sambil kabur dari sana. Satu lompatannya membuat lelaki itu berpindah sejauh puluhan meter. Orang-orang yang lain juga ikut kabur dari tempat tersebut. Mereka semua orang-orang hebat dengan kemampuan yang bagus. Satu lompatan akan berpindah sejauh beberapa meter.Setelah mereka kabur, pintu markas penelitian juga ikut meledak. Api yang cukup besar tampak muncul dari balik pintu tersebut. Bagian dalam markas terus meledak tanpa henti. Ledakan yang cukup kuat itu membuat sebuah gunung hancur dan ambruk.Dari kejauhan ribuan meter, beberapa orang berdiri di atas gunung yang lain sambil menatap gunung yang ambruk tersebut.Chandra memasang ekspresi mengeras sambil berkata, “Sepertinya markas penelitian bawah tanah masih ada pintu lain. Setelah Teuku berhasil diselamatkan, sistem penghancur otomatis akan dinyalakan dan membuat seluruh markas hancur,”“Semua bukti juga ikut
“Aku tahu, aku akan jelaskan,” ujar Teuku sambil memejamkan mata tanpa berbicara lagi.Setelah Chandra dan yang lain menunggu beberapa saat, tampak cukup banyak helikopter yang muncul di sana. Arya datang dengan pasukannya dan keningnya berkerut ketika melihat gunung yang telah hancur.“Ada apa?” tanya Arya.“Seharusnya di dalam markas ada sistem menghancurkan secara otomatis. Setelah Teuku kabur, dia khawatir aku mendapatkan bukti kesalahannya makanya dia meledakkan markas.”Setelah itu dia kembali berkata lagi, “Arya, cepat tutup Lima Wilayah dan jangan sampai Teuku kabur. Begitu dia kembali ke ibu kota, maka akan sangat sulit jika aku ingin membunuh dia. Hanya dengan menangkap dia dulu, baru aku bisa membunuh dia tanpa pemberitahuan dan membantu negara membunuh satu malapetaka.”“Iya,” jawab Arya sambil mengangguk. Setelah itu dia langsung menurunkan perintah, “Perintahkan Gabungan Lima Wilayah Militer untuk gerak secara serentak! Tutup Lima Wilayah dan tangkap semua orang yang menc
Amanda akhirnya tersadar setelah tidur selama satu malam penuh. Dia mengalami penyiksaan dengan tubuh yang dicambuk sebanyak puluhan cambukan. Setiap cambukan membuat kulitnya robek dan terbuka. Tubuhnya bahkan dibakar dengan besi panas. Lengan dan pahanya penuh dengan luka bakar.Kemarin malam dokter sudah melakukan operasi dan membersihkan luka Amanda. Saat Chandra masuk ke kamar rawat, kedua matanya tampak kosong sambil memandangi langit-langit kamar. Amanda menoleh ketika mendengar langkah kaki. Ketika melihat Chandra, air matanya langsung mengalir tanpa bisa dikendalikan.Chandra mendekat dan duduk di kursi samping ranjang pasien. Dia menarik tangan perempuan itu dan menggenggamnya dengan erat sambil berkata, “Nggak apa-apa, sudah nggak apa-apa.”“Kak Chandra, ak-aku nggak ada bilang apa-apa. Aku nggak ada bilang apa pun sama sekali,” ujar Amanda dengan lemas.Sampai sekarang perempuan itu masih tetap pada pendiriannya. Dalam hatinya ada satu keyakinan yaitu dirinya tidak boleh me
Chandra mengangguk pelan karena dia juga memiliki pemikiran yang sama. Permusuhannya dengan Teuku semakin lama akan semakin besar. Bahaya jika Amanda ikut terus dengannya.“Ak-aku nggak takut.”Mendengar itu Amanda langsung panik dan dengan cepat berkata, “Kak Chandra, jangan usir aku. Aku nggak takut! Aku sungguh nggak takut. Biarkan aku ikut dengan Kak Chandra. Selama bisa ikut Kakak, aku rela melakukan apa pun.”“Amanda, ini demi kebaikan kamu! Ini terlalu berbahaya! Kamu bisa kehilangan nyawa kamu sendiri kalau ikut dia!”Amanda menunduk dan dengan pelan berkata, “Ak-aku nggak takut.”“Sudahlah, jangan bahas ini dulu. Sekarang dia masih terluka, biarkan dia istirahat dengan tenang dulu,” ujar Chandra menengahi.Sandra duduk sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Kakinya juga menyilang dengan sebelah kaki menumpu kaki yang lain. Dia menatap Chandra sambil berkata, “Aku dukung apa saja yang mau kamu lakukan. Tapi terlalu bahaya jika Amanda ikut kamu. Kali ini dia selamat
Sandra masih memiliki perasaan pada Chandra. Dia tidak sama dengan lelaki yang lainnya karena lelaki itu setia. Kalau hal ini terjadi pada orang lain, orang itu akan memilih Nova dan diam-diam berpacaran dengan Amanda serta Sandra.Akan tetapi Chandra hanya memilih satu orang saja sehingga dia menjadi sangat bingung. Dia pernah berjuang, tetapi Chandra tidak memilihnya dan dia tidak bisa berbuat apa pun.“Apa yang terjadi dengan Nova? Sudah begitu lama tapi nggak ada perubahan apa pun. Jangan-jangan dia nggak terkena Racun Dukun?” kata Sandra.Chandra menggeleng karena dia sendiri juga tidak tahu apakah Nova terkena Racun Dukun. Dia juga tidak bisa melacak apa pun. Jika memang terkena racun, maka dia harus menunggu racun tersebut bekerja baru bisa tahu.“Sudahlah, urusan pribadimu biar kamu sendiri yang selesaikan. Siapa pun yang kamu pilih, aku akan mendukungmu,” ujar Sandra dengan pelan. Arti dari balik ucapannya adalah, selain Nova dan Amanda, masih ada seseorang lagi di sampingmu.
Chandra tersenyum dan berkata, “Nggak sibuk.”“Nova yang telepon kamu? Dia pasti khawatir karena kamu nggak pulang semalaman. Kamu pulang dulu saja.”“Beneran nggak apa-apa. Nggak perlu dipikirkan,” ujar Chandra menenangkan.Amanda tahu kalau Chandra bermalam di sini karena dia terluka. Dia juga tahu kalau sekarang Chandra pasti memikirkan sosok Nova yang ada di rumah. Perempuan itu tidak ingin karena dirinya sehingga membuat Chandra kesulitan dan serba salah.“Kak Chandra, dengarkan aku. Kakak nggak perlu merasa bersalah. Asalkan Kakak nggak mengusirku dan membiarkan aku ada di sisi Kak Chandra, semuanya sudah lebih dari cukup. Setelah kondisi Kak Chandra sudah pulih semuanya, dan setelah semuanya sudah selesai, aku pasti akan pergi.”Amanda mengatakan kalimat tersebut sambil tertawa kecil. Setelah itu dia kembali melanjutkan ucapannya, “Sebenarnya, aku sudah dari dulu ingin sekolah di luar negeri.”Semakin Amanda berkata seperti itu, Chandra semakin tidak boleh pergi.“Nggak apa-apa.
Meski Shadow dari ibu kota, dia mengetahui seluruh masalah yang ada di Rivera. Dia juga tahu kejadian kemarin malam sehingga dia datang mencari Chandra untuk masalah itu.“Kamu benar-benar gegabah!” kata Shadow.“Hm?” Chandra menatapnya bingung.“Meski perselisihan kamu dan Teuku kali ini memaksa dia untuk meledakkan markas agar semua bukti hilang, selanjutnya akan sangat sulit untuk menangkap dia. Dia sangat berhati-hati sekali dan nggak pernah meninggalkan jejak. Dia nggak akan turun tangan langsung. Kita susah payah dapat buktinya, sekarang justru sudah hilang semua.”“Selanjutnya akan sangat sulit sekali kalau mau menjatuhkan dia,” ujar Shadow.Dengan suara tenang Chandra berkata, “Setelah menjatuhkan dia apa lagi yang harus dilakukan? Bukan dia yang menjadi dalang semua ini. Di belakang dia ada orang lagi. Kalau Teuku berhasil dijatuhkan, maka akan ada Teuku yang kedua lagi.”Shadow menoleh ke arah Chandra dan menatap lelaki itu dengan sorot terkejut. Dia tidak menyangka kalau dal
Klan Guno adalah sebuah klan yang sangat besar, sekalipun bangunan yang mereka bangun tampak cukup aneh. Chandra dan Tosan mendapatkan sebuah bangunan beserta halaman sendiri untuk mereka tinggali sementara waktu. Di saat yang bersamaan, Verda pergi memberikan laporan kepada tetuanya. Terdapat banyak gunung di belakang desa yang terdapat banyak bangunan di puncaknya. Orang-orang yang tinggal di atas gunung adalah orang-orang penting dan berkuasa di Klan Guno. Saat ini, ayah Verda sedang mengasingkan diri, jadi semua urusan Klan Guno diurus oleh Tetua Trada. Verda memanjat gunung di mana Trada tinggal. Di puncak gunung, seorang laki-laki tua berusia 70 tahunan sedang duduk di atas tanah sambil bermain dengan serangga di sekitarnya. “Tetua,” sapa Verda.“Ya, Verda,” balas orang tua itu.Dia menatap Verda yang berjalan menghampirinya lalu mengambil jangkrik dari atas tanah dan bertanya, “Ada apa?”Verda berkata tanpa daya setelah melihat penampilan Trada yang berantakan, “Bukan masalah
Suara Verda kembali bergema. Yosan baru sadar. Dia melihat ke arah Verda dengan ekspesi malu di wajahnya. “Sebenarnya, kali ini aku datang ke Klan Guno untuk minta setetes Darah Guno.”“Darah Guno?”Verda langsung berdiri. Dia menatap Yosan dengan ekspresi heran di wajahnya dan berkata, “Tetua mungkin nggak tahu. Darah Guno diciptakan oleh leluhur kami dengan menggunakan kultivasi seumur hidupnya sebelum dia meninggal. Itu hanya berguna bagi kami para Klan Guno. Bukan orang Klan Guno, maka kamu nggak bisa pakai Darah Guno. Selain itu, kekuatan Darah Guno sangat dahsyat. Jika dipakai orang yang bukan dari Klan Guno, tubuhnya akan meledak dan dia akan mati seketika.”“Nggak separah itu kali,” celetuk Chandra.Verda melirik Chandra sekilas. Yosan langsung berkata, “Muridku terlalu banyak bicara. Jangan hiraukan dia.”Verda mengibaskan tangannya. Dia terlalu malas untuk mempermasalahkan hal seperti ini dengan Chandra. Namun, dia tidak pernah bertemu dengan Chandra sebelumnya. Oleh karena
Chandra semakin bingung ketika mendengar percakapan Yosan dan perempuan bernama Verda itu. Dia melihat ke arah Verda yang berdiri di depan beberapa pengawal Klan Guno dan berpikir dalam hati, “Jangan-jangan, dia juga murid Sekte Dayan?”“Silakan, Tetua.”Verda memberi isyarat mempersilakan dan mengundang Yosan untuk masuk. Yosan menganggukkan kepala, lalu melihat ke arah Chandra dan berkata, “Ayo, kita masuk dulu.”Verda membawa Yosan dan Chandra masuk ke daerah Klan Guno. Di depan mereka terbentang barisan pegunungan. Namun, begitu mereka melangkah ke depan, pemandangan seketika berubah. Mereka masuk ke sebuah tempat dengan pegunungan indah dan danau yang jernih seperti dunia khayalan dengan energi spiritual yang melimpah.Daerah terluar ada beberapa lahan spiritual. Ada banyak orang yang menanam di ladang. Di depan ada beberapa bangunan. Bangunan-bangunan itu tidak mewah, malah tampak sederhana. Chandra merasa dirinya seperti datang ke desa kecil di pegunungan.Dalam perjalanan, Chan
Yosan dan Chandra melakukan perjalanan selama beberapa hari. Seminggu kemudian, Yosan dan Chandra tiba di hutan yang luas.“Guru, Klan Guno ada di hutan ini?” tanya Chandra yang tampak bingung, seperti meragukan.Yosan mengangguk pelan. “Pegunungan ini namanya Gunung Sanguna. Markas besar Klan Guno berada di sini. Klan Guno selalu merendah. Orang-orang Klan Guno jarang ke dunia luar.”Yosan menunjuk ke arah pegunungan di depan dan berkata, “Gunung Sanguna dilindungi oleh formasi yang sangat kuat. Prajurit kuat mana pun yang masuk tanpa izin dari Klan Guno akan mati dengan mengenaskan dalam formasi itu.”Chandra mengangguk pelan. Yosan sudah berjalan lebih dulu. Chandra pun segera mengikuti di belakang. Sesaat kemudian, mereka tiba di sebuah tempat terbuka. Di tempat itu terdapat tiga tugu batu yang tingginya lebih dari 30 meter. Diatas tugu batu terukir beberapa patah kata dengan huruf yang besar.Gunung Sanguna merupakan kawasan terlarang. Orang luar tidak boleh masuk atau kalian akan
Chandra pergi bertarung dengan Harimau Langit lagi. Bertarung dalam artian Chandra hanya menerima pukulan secara pasif. Karena tingkat kekuatannya sangat lemah. Chandra sama sekali tidak mampu melukai Harimau Langit yang super besar itu.Lebih dari satu jam kemudian, Chandra terluka lagi. Dia mencoba menyerap kekuatan Pil Enam Yang lagi. Setelah menyerap kekuatan itu, luka-luka di tubuhnya pun sembuh.Yosan hanya memperhatikannya dengan tenang di samping. Sungguh menakjubkan. Chandra terluka sangat parah. Biasanya, butuh waktu lama untuk pulih dari luka separah itu. Namun, Chandra bisa menyembuhkan luka-lukanya sembari menyerap kekuatan Pil Enam Yang.Tubuh Chandra benar-benar ajaib. Bahkan Yosan yang merupakan tetua Sekte Dayan pun merasa takjub. Selanjutnya, Chandra terus bertarung dengan Harimau Langit di hutan Primordial. Dia memanfaatkan kekuatan Harimau Langit untuk memukul tubuhnya sendiri dan merangsang kekuatan Pil Enam Yang di dalam tubuhnya. Kekuatan fisik Chandra pun terus
Setelah mendengar pertanyaan Yosan, Chandra tertegun sejenak. Belum sempat dia menjawab, Yosan mengajukan pertanyaan lagi.“Selain itu, sebenarnya kamu ini siapa? Kamu berasal dari keluarga mana? Setahu aku, nggak ada keluarga Atmaja di Primordial.”Yosan mengajukan beberapa pertanyaan sekaligus. Chandra juga berpikir keras. Dia bukan orang dari Primordial, tapi dari Bumi. Saat ini, dia ragu-ragu untuk menjawab. Dia tidak tahu apakah dia harus mengungkapkan identitasnya. Chandra khawatir, karena orang-orang di 3000 dunia tersegel sangat memusuhi manusia di Bumi. Chandra khawatir kalau dia mengungkapkan identitasnya, sikap Yosan terhadapnya akan berubah.“Kenapa? Ada yang nggak bisa kamu ceritakan padaku?” tanya Yosan. “Kalau nggak nyaman untuk diceritakan, aku nggak akan paksa kamu.”Chandra berpikir sejenak. Menurutnya, Yosan adalah orang yang baik. Dia juga merasa kalau dia tidak seharusnya menyembunyikan identitasnya dari Yosan. Jika sikap Yosan terhadapnya berubah setelah dia mengu
“Chandra, ini Harimau Langit, penguasa hutan ini. Kekuatannya setara dengan prajurit tingkat kelima Alam Kesucian. Sangat bagus kalau kamu pakai dia untuk latih tubuhmu.”Suara Yosan bergema dari kejauhan. Chandra tampak tak berdaya. Tingkat kelima Alam Kesucian memang tidak termasuk kuat. Jika dia menggunakan Jurus Langkah Melawan Langit, Chandra bisa membunuh Harimau Langit itu dalam hitungan menit.Akan tetapi, Harimau Langit itu terlalu besar. Chandra tampak terlalu kecil ketika berdiri di depan monster itu. Sebelum Chandra sadar, Harimau Langit sudah melancarkan serangan. Harimau Langit membuka mulutnya dan menyemburkan sinar energi hitam.Chandra sedang berpikir bagaimana caranya menghindar. Namun jika dia menghindar, efek latihan tubuhnya akan hilang. Jadi dia tidak menghindar, melainkan memilih menghadapi Harimau Langit secara langsung.Cahaya hitam menyerang ke arah Chandra dan menghantam dadanya, hingga membuat dada Chandra menjadi cekung ke dalam. Chandra sengaja mengendali
Yosan juga terkejut dengan tekad Chandra. Kekuatan Pil Enam Yang terus disempurnakan, kekuatan fisik Chandra juga terus tumbuh menjadi lebih kuat.Satu malam berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, rasa sakit di tubuh Chandra jauh berkurang. Dia pun berhenti berlatih. Yosan yang berada di sampingnya bertanya, “Bagaimana?”“Setelah berlatih semalaman, aku merasa kekuatan fisikku jadi jauh lebih kuat, tapi aku baru menyempurnakan kurang dari satu persen kekuatan Pil Enam Yang. Masih ada kekuatan yang sangat kuat di tubuhku yang nggak bisa aku serap,” jawab Yosan.“Seperti itulah Pil Enam Yang. Kalau kamu ingin serap kekuatan ini, kamu butuh bantuan dari luar,” ujar Yosan.“Iya,” kata Chandra sambil menganggukkan kepala.Chandra tahu apa maksud bantuan dari luar yang Yosan katakan. Chandra harus menerima pukulan.“Sini, aku bantu kamu,” kata Yosan sambil tersenyum.Sebelum Chandra sadar, Yosan tiba-tiba menyerangnya. Saat Yosan mengangkat tangannya, energi sejati yang sangat kuat keluar d
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di