Chandra tersenyum dan berkata, “Nggak sibuk.”“Nova yang telepon kamu? Dia pasti khawatir karena kamu nggak pulang semalaman. Kamu pulang dulu saja.”“Beneran nggak apa-apa. Nggak perlu dipikirkan,” ujar Chandra menenangkan.Amanda tahu kalau Chandra bermalam di sini karena dia terluka. Dia juga tahu kalau sekarang Chandra pasti memikirkan sosok Nova yang ada di rumah. Perempuan itu tidak ingin karena dirinya sehingga membuat Chandra kesulitan dan serba salah.“Kak Chandra, dengarkan aku. Kakak nggak perlu merasa bersalah. Asalkan Kakak nggak mengusirku dan membiarkan aku ada di sisi Kak Chandra, semuanya sudah lebih dari cukup. Setelah kondisi Kak Chandra sudah pulih semuanya, dan setelah semuanya sudah selesai, aku pasti akan pergi.”Amanda mengatakan kalimat tersebut sambil tertawa kecil. Setelah itu dia kembali melanjutkan ucapannya, “Sebenarnya, aku sudah dari dulu ingin sekolah di luar negeri.”Semakin Amanda berkata seperti itu, Chandra semakin tidak boleh pergi.“Nggak apa-apa.
Meski Shadow dari ibu kota, dia mengetahui seluruh masalah yang ada di Rivera. Dia juga tahu kejadian kemarin malam sehingga dia datang mencari Chandra untuk masalah itu.“Kamu benar-benar gegabah!” kata Shadow.“Hm?” Chandra menatapnya bingung.“Meski perselisihan kamu dan Teuku kali ini memaksa dia untuk meledakkan markas agar semua bukti hilang, selanjutnya akan sangat sulit untuk menangkap dia. Dia sangat berhati-hati sekali dan nggak pernah meninggalkan jejak. Dia nggak akan turun tangan langsung. Kita susah payah dapat buktinya, sekarang justru sudah hilang semua.”“Selanjutnya akan sangat sulit sekali kalau mau menjatuhkan dia,” ujar Shadow.Dengan suara tenang Chandra berkata, “Setelah menjatuhkan dia apa lagi yang harus dilakukan? Bukan dia yang menjadi dalang semua ini. Di belakang dia ada orang lagi. Kalau Teuku berhasil dijatuhkan, maka akan ada Teuku yang kedua lagi.”Shadow menoleh ke arah Chandra dan menatap lelaki itu dengan sorot terkejut. Dia tidak menyangka kalau dal
Dia tidak ingin tidak tahu apa pun. Hanya dengan mengetahui lebih banyak, maka Chandra akan jauh lebih tenang dalam melakukan sesuatu. Shadow meliriknya sekilas dan bertanya, “Apa yang ingin kamu ketahui?”“Aku ingin tahu rencana ratusan tahun yang lalu. Aku mau tahu Raja ratusan lalu yang memusnahkan Suku Dukun. Aku lebih ingin tahu di luar Diwangsa yang sekarang sebenarnya masih ada orang hebat apa saja? Siapa orang-orang itu?”Shadow terdiam sesaat dan kemudian berkata, “Sangat rumit sekali dan nggak akan bisa dijelaskan. Kamu akan mengetahuinya dengan sendirinya.”“Pertanyaan terakhir!” kata Chandra lagi.“Apa?” tanya Shadow sambil menatapnya.“Siapa calon raja selanjutnya yang diharapkan oleh raja sekarang? Apa posisi dari raja ini?”“Aku nggak tahu apa pun urusan Raja. Sedangkan mengenai posisi Raja, aku bisa katakan dengan sangat yakin padamu bahwa Raja selalu memikirkan kemajuan dari negaranya. Semua yang dilakukan Raja pasti demi rakyatnya, bukan untuk kepentingan dirinya send
Kalau bisa memilih kehidupan, dan kalau Chandra diberikan satu kesempatan lagi maka dia akan memilih untuk kembali ke sepuluh tahun yang lalu. Dia ingin kembali pada masa sebelum keluarga Atmaja dibakar habis.Dengan begitu kehidupannya akan mengalami perubahan. Kemungkinan dia akan bersama dengan Sandra. Sayangnya yang namanya hidup tidak bisa memilih. Karena sudah terjadi, maka harus dihadapi.“Kak Chandra, Kakak kembali saja ke Gurun Selatan. Di rumah sakit ada perawat yang menjagaku.”Amanda tahu kalau Chandra sudah kembali mendapatkan jabatannya. Status lelaki itu sekarang tidak hanya adalah Naga Hitam Gurun Selatan, melainkan seorang Raja Naga!Chandra menganggukkan kepalanya. Dengan kembali ke Gurun Selatan dan menguasai Pasukan Naga Hitam memang lebih penting dari perasaan hatinya.“Aku telepon Sandra dan setelah itu langsung pergi.”Chandra mengeluarkan ponsel dan menghubungi Sandra. Perempuan itu baru saja pulang dari kantor dan hendak pergi makan. Dia yang tiba-tiba mendapat
Ekspresi Nova menggelap seketika. Sifatnya sekarang seperti orang yang berbeda dengan yang sebelumnya.“Kalau nggak cocok kenapa harus dipaksakan?”“Bagus! Bagus sekali! Chandra, kamu akan menyesal!” ujar Nova dengan penuh penekanan. Setelah itu dia langsung berbalik pergi.Ruang rawat tersebut dilingkupi keseunyian. Amanda tidak berbicara sedari tadi hingga setelah Nova pergi dia baru tersadar. Dengan panik perempuan itu berkata, “Kak Chandra, cepat kejar!”Chandra menggelengkan kepalanya. Semuanya sudah jelas, untuk apa dia mengejar Nova lagi? Selama perempuan itu tidak melakukan hal yang aneh-aneh, maka dia akan merasa tenang.“Kamu istirahat dulu. Setelah urusanku di Gurun Selatan sudah selesai, aku akan datang mencarimu lagi.”Chandra bangkit berdiri dan keluar dari kamar rawat. Lelaki itu langsung berangkat menuju pangkalan militer untuk mencari Arya. Sedangkan Nova juga pergi dari rumah sakit dengan air mata yang mengalir deras.Dia tahu kalau dulu hati Chandra pernah terluka ka
Nova menatap orang yang mengatakan bahwa dirinya adalah Robi dengan ekspresi curiga. Dia memang tidak banyak mengetahui tentang keluarga Atmaja karena dia tidak tahu identitas Chandra. Setelah tahu, Chandra juga tidak banyak menceritakan tentang keluarganya sendiri.Namun dia tahu kebakaran yang terjadi sepuluh tahun yang lalu telah membuat seluruh keluarga Atmaja tewas terbakar. Nova juga tidak tahu bagaimana Chandra bisa bertahan hidup.Dengan penasaran dia bertanya, “Ka-kakek beneran kakeknya Chandra?”“Lalu kamu pikir saya siapa?” tanya Robi sambil menatap Nova.“Apa itu Istana Raja Langit?”Dengan ekspresi tenang Robi menjawab, “Kamu hanya perlu tahu kalau itu adalah sebuah kelompok yang sangat besar. Setelah menjadi ketua dari Istana Raja Langit, kamu akan menjadi orang yang paling berkuasa di dunia ini.”Nova terdiam dan langsung berseru, “Ternyata kamu yang selalu menyerang Chandra?”Robi tersenyum tipis dan berkata, “Bukannya kamu mau buat Chandra menyesal? Asalkan kamu setuju
Setelah turun dari mobil, Nova bergegas berjalan menuju rumah sakit. Akan tetapi saat tiba di kamar rawat, Chandra sudah tidak ada di sana lagi. Dia menatap Amanda yang terbaring dan bertanya, “Chandra ada di mana?”Amanda ingin bangkit, tetapi perban yang melilit seluruh tubuhnya membuat dia kesulitan untuk duduk. Dengan lemas dia berkata, “Kak Chandra sudah kembali ke Gurun Selatan.“Ke Gurun Selatan? Untuk apa dia ke sana?” tanya Nova.“Katanya dia kembali menguasai Pasukan Naga Hitam. Dia akan ke Diwangsa untuk mengambil Pedang Penghakiman dan membunuh Teuku.”“Membunuh Teuku?” kaget Nova.Robi bilang Teuku akan mati, begitu lelaki itu mati maka Chandra akan bergerak. Jika memang seperti itu, maka semuanya akan semakin sulit untuk diselesaikan.”“Kak Nova, se-sebenarnya aku ….” Amanda hendak menjelaskan tetapi Nova langsung bergegas keluar dari kamar dengan panik. Dia berjalan keluar dari rumah sakit dan mengambil kartu nama Robi untuk menghubungi lelaki itu.Dia menghubungi Robi s
Di waktu yang sama, dalam Pangkalan Militer Rivera tampak sebuah helikopter yang sudah dipersiapkan.Di bawah helikopter tampak Arya yang tengah menepuk pundak Chandra sambil tertawa dan berkata, “Chandra, selamat kamu mendapatkan kembali jabatanmu. Sekarang kamu ke Gurun Selatan dan menguasai kembali Pasukan Naga Hitam. Berita ini kalau tersebar pasti akan membuat seluruh warga Someria heboh!”Ekspresi Chandra terlihat sedikit tidak berdaya. Meski mendapatkan jabatannya kembali terdengar merupakan sebuah kabar baik karena jabatan tersebut lumayan tinggi, tanggung jawabnya juga berat. Selain itu, setelah dia menguasai Pasukan Naga Hitam dan membawa mereka ke Diwangsa untuk mengambil Pedang Penghakiman dan membunuh Teuku.Begitu Teuku mati, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Dengan keraguan di hatinya dia berkata, “Semoga selanjutnya nggak ada masalah besar yang terjadi.”Arya tertawa dan berkata, “Memangnya bisa terjadi hal yang seperti apa? Kalau memang ada sesuatu yang terjad
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d
Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K
Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra
Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. “Pak ….”Lilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, “Putri, ada apa?”Lilian berkata dengan wajah sedikit malu, “Ibu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.”“Jadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?” tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. “Ya.”Kemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,
Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, “Berdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.”“Aku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.”Roh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, “Lalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?”Roh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka