Ekspresi Nova menggelap seketika. Sifatnya sekarang seperti orang yang berbeda dengan yang sebelumnya.“Kalau nggak cocok kenapa harus dipaksakan?”“Bagus! Bagus sekali! Chandra, kamu akan menyesal!” ujar Nova dengan penuh penekanan. Setelah itu dia langsung berbalik pergi.Ruang rawat tersebut dilingkupi keseunyian. Amanda tidak berbicara sedari tadi hingga setelah Nova pergi dia baru tersadar. Dengan panik perempuan itu berkata, “Kak Chandra, cepat kejar!”Chandra menggelengkan kepalanya. Semuanya sudah jelas, untuk apa dia mengejar Nova lagi? Selama perempuan itu tidak melakukan hal yang aneh-aneh, maka dia akan merasa tenang.“Kamu istirahat dulu. Setelah urusanku di Gurun Selatan sudah selesai, aku akan datang mencarimu lagi.”Chandra bangkit berdiri dan keluar dari kamar rawat. Lelaki itu langsung berangkat menuju pangkalan militer untuk mencari Arya. Sedangkan Nova juga pergi dari rumah sakit dengan air mata yang mengalir deras.Dia tahu kalau dulu hati Chandra pernah terluka ka
Nova menatap orang yang mengatakan bahwa dirinya adalah Robi dengan ekspresi curiga. Dia memang tidak banyak mengetahui tentang keluarga Atmaja karena dia tidak tahu identitas Chandra. Setelah tahu, Chandra juga tidak banyak menceritakan tentang keluarganya sendiri.Namun dia tahu kebakaran yang terjadi sepuluh tahun yang lalu telah membuat seluruh keluarga Atmaja tewas terbakar. Nova juga tidak tahu bagaimana Chandra bisa bertahan hidup.Dengan penasaran dia bertanya, “Ka-kakek beneran kakeknya Chandra?”“Lalu kamu pikir saya siapa?” tanya Robi sambil menatap Nova.“Apa itu Istana Raja Langit?”Dengan ekspresi tenang Robi menjawab, “Kamu hanya perlu tahu kalau itu adalah sebuah kelompok yang sangat besar. Setelah menjadi ketua dari Istana Raja Langit, kamu akan menjadi orang yang paling berkuasa di dunia ini.”Nova terdiam dan langsung berseru, “Ternyata kamu yang selalu menyerang Chandra?”Robi tersenyum tipis dan berkata, “Bukannya kamu mau buat Chandra menyesal? Asalkan kamu setuju
Setelah turun dari mobil, Nova bergegas berjalan menuju rumah sakit. Akan tetapi saat tiba di kamar rawat, Chandra sudah tidak ada di sana lagi. Dia menatap Amanda yang terbaring dan bertanya, “Chandra ada di mana?”Amanda ingin bangkit, tetapi perban yang melilit seluruh tubuhnya membuat dia kesulitan untuk duduk. Dengan lemas dia berkata, “Kak Chandra sudah kembali ke Gurun Selatan.“Ke Gurun Selatan? Untuk apa dia ke sana?” tanya Nova.“Katanya dia kembali menguasai Pasukan Naga Hitam. Dia akan ke Diwangsa untuk mengambil Pedang Penghakiman dan membunuh Teuku.”“Membunuh Teuku?” kaget Nova.Robi bilang Teuku akan mati, begitu lelaki itu mati maka Chandra akan bergerak. Jika memang seperti itu, maka semuanya akan semakin sulit untuk diselesaikan.”“Kak Nova, se-sebenarnya aku ….” Amanda hendak menjelaskan tetapi Nova langsung bergegas keluar dari kamar dengan panik. Dia berjalan keluar dari rumah sakit dan mengambil kartu nama Robi untuk menghubungi lelaki itu.Dia menghubungi Robi s
Di waktu yang sama, dalam Pangkalan Militer Rivera tampak sebuah helikopter yang sudah dipersiapkan.Di bawah helikopter tampak Arya yang tengah menepuk pundak Chandra sambil tertawa dan berkata, “Chandra, selamat kamu mendapatkan kembali jabatanmu. Sekarang kamu ke Gurun Selatan dan menguasai kembali Pasukan Naga Hitam. Berita ini kalau tersebar pasti akan membuat seluruh warga Someria heboh!”Ekspresi Chandra terlihat sedikit tidak berdaya. Meski mendapatkan jabatannya kembali terdengar merupakan sebuah kabar baik karena jabatan tersebut lumayan tinggi, tanggung jawabnya juga berat. Selain itu, setelah dia menguasai Pasukan Naga Hitam dan membawa mereka ke Diwangsa untuk mengambil Pedang Penghakiman dan membunuh Teuku.Begitu Teuku mati, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi. Dengan keraguan di hatinya dia berkata, “Semoga selanjutnya nggak ada masalah besar yang terjadi.”Arya tertawa dan berkata, “Memangnya bisa terjadi hal yang seperti apa? Kalau memang ada sesuatu yang terjad
Dahlia si Naga Menawan bertanya, “Rencana apa?”“Setelah semua yang terjadi, aku merasa aku hanya sebuah pion catur yang terus dikendalikan oleh orang lain. Perasaan ini sungguh tidak enak. Bahkan kemungkinan aku bisa kehilangan nyawaku kapan saja. Aku merasa kalian nggak perlu ikut kembali ke Gurun Selatan.”Semua orang mengerutkan kening mereka ketika mendengar ucapan Chandra.“Kalian semua orang hebat yang sesungguhnya. Kemampuan kalian sudah mencapai kemampuan energi eksternal dan sedikit lagi sudah bisa melatih energi sejati dan menjadi Grandmaster Seni Bela Diri. Nanti aku akan mengajari kalian Kultivasi Energi Internal.”Semua orang tampak girang. Mereka sudah mendengar Alex menceritakan perihal Kultivasi Energi Internal. Sekarang mereka memang sudah sangat kuat, tetapi jika dibandingkan dengan Grandmaster dari kemampuan internal, mereka masih sangat lemah.“Aku nggak yakin kalau ini adalah sebuah permainan antara orang-orang penting itu. Aku juga nggak tahu apa yang sedang mere
“Selamat kepada Raja Naga!” ujar mereka dengan kompak begitu Chandra turun dari helikopter.Chandra menatap ke arah para pasukan tersebut sambil mengangkat tangannya dan mengarah ke bawah yang merupakan tanda agar para pasukan itu hening.Beberapa orang tentara datang mendekati lelaki itu.“Selamat atas kembalinya Raja Naga,” kata Paul sambil tersenyum lebar.“Kami sudah menunggu hari ini sangat lama. Akhirnya Raja Naga kembali juga,” kata lelaki itu lagi.“Sejak kapan kamu belajar bermulut manis?” tanya Chandra sambil menonjok dada Paul dengan pelan. Lelaki itu hanya cengengesan saja merespons ucapan Chandra.“Ayo,” ajak Chandra sambil berbalik pergi.Delapan Naga Langit mengikuti lelaki itu dari belakang beserta dengan para tentara yang lain. Chandra menyiapkan mobil untuk mengantar Delapan Naga Langit agar pergi dari Someria ke arah luar perbatasan untuk membentuk Kelompok Naga.Dia membuat kelompok bukan untuk memperebutkan kekuasaan, melainkan agar suatu hari nanti ada tempat dia
Perempuan itu berusia 20-an tahun dengan rambut pendek dan seragam tentara.“Kak Chandra,” panggil perempuan itu dengan suara manis.Chandra yang duduk di sofa hanya meliriknya sekilas dan menatap Paul sambil tertawa dan berkata, “Hebat juga, kapan menikah?”“Menikah apanya?!” balas Paul dengan wajah memerah. Kemudian dia diserang sebuah cubitan kecil yang membuatnya bergegas berkata, “Segera, segera menikah.”Senny duduk dan tersenyum lebar sambil berkata, “Kak Chandra, bagaimana dengan Kak Chandra dan Nova?”Chandra menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin membahas masalah dia. Paul duduk dan menyenggol lengan Senny sebagai tanda untuk tidak bertanya lagi.“Ayo, diminum.”Chandra mengangkat gelasnya yang diikuti oleh Paul.“Bos, hari ini adalah hari kematian Jenderal Kardi. Ayo kita ke kuburannya,” ujar Paul.Chandra mengangguk dan berkata, “Iya, ayo.”Ketiganya berangkat dengan mengendarai mobil paul yang berwarna hitam menuju ke tempat pemakaman di Gurun Selatan. Orang yang dikubur
“Aku selalu salah sangka dengan dia.”Ruby menatap kuburan dengan raut sedih. Dengan pelan dia berkata, “Aku selalu pikir dia lelaki nggak benar. Dari kecil hingga dewasa, aku nggak pernah berani kasih tahu orang lain siapa papaku yang sebenarnya. Semua karena aku takut ditertawakan. Tapi ternyata dia seorang pahlawan.”Kedua bola mata perempuan itu mulai mengembun. Ketika dia mengetahui bahwa Chandra adalah Raja Naga, Ruby merasa sangat antusias karena lelaki itu adalah atasan ayahnya. Oleh karena itu, dia dengan sukarela menjadi asistennya Chandra meski nyawanya yang dipertaruhkan.Dia berencana setelah konferensi medis berakhir, dia akan menanyakan Chandra perihal ayahnya. Akan tetapi Chandra pergi sebelum konferensi medis berakhir.“Bisa ceritakan aku tentang dia?”“Boleh,” jawab Chandra mengangguk.Di depan kuburan lelaki itu, dia menceritakan semua tentang Kardi pada putrinya.“Aku ingat ada sekali kami mabuk dan dia menceritakan kalau dia ada seorang putri. Dia bilang dia berhut
Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang
Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter
Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d