Perempuan itu berusia 20-an tahun dengan rambut pendek dan seragam tentara.“Kak Chandra,” panggil perempuan itu dengan suara manis.Chandra yang duduk di sofa hanya meliriknya sekilas dan menatap Paul sambil tertawa dan berkata, “Hebat juga, kapan menikah?”“Menikah apanya?!” balas Paul dengan wajah memerah. Kemudian dia diserang sebuah cubitan kecil yang membuatnya bergegas berkata, “Segera, segera menikah.”Senny duduk dan tersenyum lebar sambil berkata, “Kak Chandra, bagaimana dengan Kak Chandra dan Nova?”Chandra menggelengkan kepalanya. Dia tidak ingin membahas masalah dia. Paul duduk dan menyenggol lengan Senny sebagai tanda untuk tidak bertanya lagi.“Ayo, diminum.”Chandra mengangkat gelasnya yang diikuti oleh Paul.“Bos, hari ini adalah hari kematian Jenderal Kardi. Ayo kita ke kuburannya,” ujar Paul.Chandra mengangguk dan berkata, “Iya, ayo.”Ketiganya berangkat dengan mengendarai mobil paul yang berwarna hitam menuju ke tempat pemakaman di Gurun Selatan. Orang yang dikubur
“Aku selalu salah sangka dengan dia.”Ruby menatap kuburan dengan raut sedih. Dengan pelan dia berkata, “Aku selalu pikir dia lelaki nggak benar. Dari kecil hingga dewasa, aku nggak pernah berani kasih tahu orang lain siapa papaku yang sebenarnya. Semua karena aku takut ditertawakan. Tapi ternyata dia seorang pahlawan.”Kedua bola mata perempuan itu mulai mengembun. Ketika dia mengetahui bahwa Chandra adalah Raja Naga, Ruby merasa sangat antusias karena lelaki itu adalah atasan ayahnya. Oleh karena itu, dia dengan sukarela menjadi asistennya Chandra meski nyawanya yang dipertaruhkan.Dia berencana setelah konferensi medis berakhir, dia akan menanyakan Chandra perihal ayahnya. Akan tetapi Chandra pergi sebelum konferensi medis berakhir.“Bisa ceritakan aku tentang dia?”“Boleh,” jawab Chandra mengangguk.Di depan kuburan lelaki itu, dia menceritakan semua tentang Kardi pada putrinya.“Aku ingat ada sekali kami mabuk dan dia menceritakan kalau dia ada seorang putri. Dia bilang dia berhut
Kening kedua orang itu sontak berkerut bingung. Dengan ekspresi bingung Wisnu berkata, “Raja memberikan perintah rahasia dan meminta Chandra kembali ke Gurun Selatan untuk tetap menguasai Pasukan Naga Hitam.”“Ini aneh, pasti ada sesuatu. Aku akan cari tahu dulu apa yang ingin dilakukan Raja. Kamu harus hati-hati,” kata Wisnu sambil berdiri.Profesor Catur menghembuskan asap rokok dan melirik Teuku sekilas sambil berkata, “Aku merasa akan kacau. Raja kemungkinan akan menyerangmu, sebaiknya kamu cari cara untuk melindungi diri.”“Nggak mungkin. Aku ini ketua dari Lima Jenderal dan merupakan pemimpin dari Pasukan Api Merah. Raja nggak mungkin menyerangku dan nggak ada alasan untuk itu.”“Dengan kembalinya Chandra ke Gurun Selatan sudah menjadi sebuah peringatan. Pokoknya kamu harus lebih hati-hati,” kata Profesor Catur dan setelah itu dia bangkit untuk keluar dari ruangan itu.Ekspresi Teuku berubah gelap. Dia meremas bagian dada sambil berkata dengan nada emosi, “Chandra, ternyata kamu
Di sebuah ruang mewah, tampak makanan lezat dan minuman mahal memenuhi sebuah meja panjang. Teuku duduk di sofa sambil mengangkat gelasnya dan tersenyum lebar.“Brandon, mari kita bersulang.”Di hadapan Teuku tampak seorang pemuda berusia 20 tahunan yang mengenakan jas putih bersih. Kulitnya yang putih dan wajahnya yang tampan membuatnya tampak begitu menawan. Brandon mengangkat gelasnya dan mendekatkannya ke bibirnya.“Kak, katakan saja apa yang mau disampaikan.”Teuku meletakkan gelas alkoholnya sambil menunjuk makanan lezt di meja dan berkata, “Mari, makan dulu.”Brandon tidak menggerakkan sendoknya sama sekali. Sebagai orang dari keluarga Atmaja, dia mengetahui semua masalah yang ada di Diwangsa. Di belakang seorang yang penting pasti ada beberapa kelompok berbeda. Hanya Empat Keluarga Kuno yang bisa terhindar dari hal tersebut.“Kak, makanan ini nggak akan bisa aku makan. Sampaikan saja apa yang mau kamu katakan.”Ekspresi Teuku berubah menegang. Dia mengambil rokok dan menghidupk
Teuku bergegas mengucapkan terima kasih dan langsung melangkah ke arah yang ditunjuk.Dia berdiri di depan pintu dan mengetuk pintu secara perlahan sambil berkata, “Pak Taka.”Sebuah sahutan terdengar dari dalam kamar, “Masuk.”Teuku membuka pintu dan masuk. Ruangan terdapat sebuah tungku yang tengah membakar arang. Di sisi yang lain juga tengah membakar ubi jalar. Di depan tungku terlihat seorang lelaki berusia 50 tahunan tengah duduk. Tubuhnya mengenakan pakaian hitam dan tengah sibuk membakar arang.Pemuda itu berjalan mendekat dan berdiri di sisinya sambil menyapa lelaki itu dengan penuh nada sopan, “Pak Taka.”Lelaki paruh baya menjawab tanpa menatap Teuku, “Kamu terlalu nggak berhati-hati sekali. Kalau salah, memang sudah pantas dihukum.”“Pak Taka, semua ini karena ulah Chandra. Kalau bukan dia, nggak akan terjadi hal seperti ini.”Lelaki paruh baya itu mengibaskan tangannya dan berkata, “Akan ada orang yang menggantikan pekerjaanmu, kamu pergi saja.”“Pak Taka, Chandra sudah m
Teuku yang memiliki nama lengkap Teuku Nantaboga merupakan anggota keluarga dari Empat Keluarga Kuno, yaitu keluarga Nantaboga. Karena status ayahnya di keluarga sangat rendah, sehingga kedudukannya juga dianggap tak kasat mata.Namun dia bertemu dengan orang hebat dan dibantu oleh Pak Taka, Teuku berhasil menjadi ketua dari Lima Jenderal dan pemimpin dari Pasukan Api Merah. Dia menguasai seluruh Pasukan Api Merah.Beberapa tahun silam, dia pernah memikirkan akhir dari dirinya akan seperti apa. Oleh karena itu dia mulai membina beberapa anak buah secara diam-diam. Dia adalah pemimpin dari Pasukan Api Merah, sehingga mereka akan mendengar apa pun ucapannya.Sepuluh menit setelah dia memberikan perintah, beberapa jenderal muncul di rumahnya.“Jenderal Teuku, apa yang terjadi?”“Jenderal Teuku, kenapa mau membunuh Raja? Akan kacau kalau membunuh Raja.”“Iya, Jenderal. Coba pikirkan lagi baik-baik.Yang hadir adalah orang-orang kepercayaan Teuku. Lelaki itu menaikkan mereka dalam waktu beb
Dia mengangguk dan berkata, “Yang penting Chandra datang. Yang namanya perubahan harus ada pengorbanan.” Shadow tidak berbicara lagi. Raja sendiri juga tidak bicara, dia fokus melihat papan caturnya.Di luar, pasukan besar para tentara tengah menyerang. Sebagian Pasukan Api Merah dengan seragam lengkap turun dari mobil dan mengepung Tera Pallace. Di sana ada prajurit penjaga yang merupakan pengawal istana serta pengawal pribadi Raja.Pasukan Api Merah mendekat bersamaan dengan seorang pemuda yang berjalan keluar sambil berkata dengan suara dingin, “Mau apa? Nggak tahu ini tempat apa? Siapa pun nggak ada yang boleh bawa pistol untuk mendekat. Kamu bagian apa?”Akan tetapi Pasukan Api Merah tidak berbicara. Mereka hanya mengepung Tera Pallace tanpa ada pergerakan apa pun. Mereka sedang menunggu instruksi selanjutnya dari Teuku. Seorang lelaki berpakaian seragam Api Merah tampak turun dari mobil yang berhenti cukup jauh dari sana.Seragam tersebut merupakan seragam perang. Terdapat sebuah
Manusia memiliki sifat gila yang sulit dimiliki, apalagi orang yang ingin sekali bertahan hidup. Ketika dihadapkan dengan pilihan hidup dan mati, maka orang itu akan semakin nekat. Teuku merupakan salah satu contohnya.Dia tahu dia sudah akan mati, tetapi Teuku masih ingin bertahan hidup. Dia datang dengan pasukannya dan tidak menimbun bom di sekitar Tera Pallace. Pemuda itu bangkit dan berseru,“Aku ingin hidup! Siapa yang mau nyawaku, maka aku mau dia mati dengan menghalalkan segala cara!”Raja yang duduk di sofa hanya diam dan tidak bergerak. Shadow juga diam di tempat dan hanya berdiri di samping sambil memperhatikan keadaan.“Pak Taka terlalu keterlaluan. Dia mau menyelesaikan rencana ratusan tahun yang lalu, tetapi orang lain nggak ada yang setuju. Sekarang setelah masalahnya gagal, dan kamu yang merupakan eksekutornya justru nggak bisa mendapatkan pembelaan dari dia. Kamu jangan bersikap keras kepala.”“Bagus! Bagus sekali!” Teuku tertawa dan melanjutkan ucapannya, “Kalau begitu
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d
Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K
Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra
Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. “Pak ….”Lilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, “Putri, ada apa?”Lilian berkata dengan wajah sedikit malu, “Ibu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.”“Jadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?” tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. “Ya.”Kemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,
Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, “Berdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.”“Aku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.”Roh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, “Lalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?”Roh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka