Alex terkejut mendengar perkataan Chandra dan bertanya, âAda apa? Apa yang terjadi?ââAmanda ditangkap. Dia kemungkinan berada di tempat penelitian yang didirikan Teuku sekarang. Pihak militer sudah turun tangan sekarang. Kalau mereka tetap nggak mengembalikan Amanda, kalian serang ke sana. Selamatkan Amanda dan sekaligus hancurkan tempat itu.âWajah Chandra terlihat dingin dan menakutkan.Teuku selalu mempersulitnya dalam diam, tetapi dia tidak pernah melawan.Kalau mempersulit dirinya seorang diri saja tidak masalah, tapi pria itu berkali-kali menyerang orang-orang di sekitarnya.Dulu Nova, sekarang Amanda.Amanda adalah wanita yang baik. Chandra merasa malu dan tidak enak pada wanita itu. Jika sesuatu terjadi pada wanita itu, dia akan menyesalinya seumur hidupnya.Ini saatnya menunjukkan kekuatannya pada Teuku.âOke, aku akan sampai di sana dalam tiga jam.âAlex menutup telepon.Chandra melempar ponselnya ke samping dengan santai, lalu bersandar di sofa dan mengusap wajahnya.Pada s
Chandra terus menunggu di rumah, menunggu upaya penyelamatan yang dilakukan Arya, serta menunggu Alex kembali ke Rivera.Arya juga sudah bilang kalau lembaga penelitian ini memiliki latar belakang militer. Meskipun Arya adalah seorang jenderal dari lima provinsi, tapi tempat penelitian ini berada di daerah pengawasan Pasukan Api Merah. Pasukan Api Merah mengeluarkan izin dari yang di atas, pria itu tidak boleh langsung menerobos masuk.Jika Arya tidak bisa melakukannya, maka Chandra hanya bisa menerobos masuk ke tempat itu.Helikopter diberangkatkan, bersama puluhan ribu Pasukan Aryani.Tak lama kemudian, mereka muncul di pegunungan tempat lembaga penelitian itu berada.Ada banyak orang yang berjaga di luar lembaga penelitian. Orang-orang ini tidak berseragam militer, tetapi berdiri tegak dengan senjata di tangan.âSuara apa itu?â Para penjaga mendongak ke atas saat mendengar suara, lalu melihat banyak helikopter di kejauhan.Seseorang mengeluarkan teropongnya. Ketika dia melihat logo
Reihan juga tidak berani menantang Arya. Dia mengeluarkan kartu identitasnya, menyerahkannya kepada Arya, dan berkata, âWakil jenderal di Pasukan Api Merah. Ini kartu identitasku.âArya mengambilnya dan melihatnya sekilas dengan santai.Segera setelah itu, Reihan mengeluarkan sebuah dokumen dan menyerahkannya sambil berkata, âTempat ini adalah pangkalan penelitian militer yang penting, dan proyek penelitian yang dikerjakan di sini bersifat rahasia. Arya kamu adalah pemimpin dari Lima Jenderal. Seharusnya, aku nggak boleh membantah perintahmu, tapi karena tugasku ini, aku terpaksa membantahnya. Kalau kamu memaksa untuk menerobos masuk, aku akan terpaksa melawan dan bertempur melawanmu. Jadi, jangan mempersulit aku.âRaut wajah Arya sangat serius.Dia sudah memikirkan hal ini sebelum datang.Dia juga berada dalam dilema saat ini.Setelah berpikir sejenak, dia memerintahkan, âMundur.ââBaik.â Pasukan Aryani langsung mundur.Setelah memerintahkan pasukannya untuk mundur, dia mengeluarkan p
Mereka pun berjalan menuju mobil berlapis baja itu. Bagian belakang truk pickup itu diselimuti terpal.Beberapa tentara turun dari mobil dan menarik terpal itu.Bagian belakang mobil itu penuh dengan senjata.Ada pistol, granat, senapan mesin, dan bahkan beberapa peluncur roket.Chandra melihat senjata-senjata itu dan berkata, âAmbil apa pun yang berguna.âYang lain mengangguk dan mulai mengambil senjata mereka.Arya memandang ke arah Chandra dan berkata, âHanya ini yang bisa kuberikan padamu. Kamu harus berhati-hati. Selain ratusan Pasukan Api Merah, ada juga beberapa preman, bahkan tentara bayaran di markas itu.ââOke.â Chandra mengangguk kecil.Arya sedikit ragu. Setelah beberapa saat, dia akhirnya berkata, âPasukan Api Merah yang berjaga di sana nggak bersalah. Kalau bisa, jangan terlalu kejam. Mereka adalah tentara, hanya bisa mengikuti perintah dari yang di atas. Atau, mungkin mereka bahkan nggak tahu apa yang sedang diteliti di tempat itu. Mereka hanya tahu tempat itu adalah tem
âPlak!â Teuku terus mencambuk Amanda.Hanya dalam waktu singkat, Amanda sudah dicambuk lebih dari belasan kali, dan setiap cambukan itu mendarat di tubuhnya, dia merasakan rasa sakit yang membakar di sekujur tubuhnya. Otot-otot di tubuhnya bergemetaran, tapi dia menggertakkan gigi dan tetap bertahan, bahkan tidak berteriak sekali pun.Dia tahu jawaban dari pertanyaan pria itu, tetapi tidak boleh mengatakannya.Kalau dia mengatakannya, itu artinya dia mengkhianati Chandra.Kalau dia mengatakannya, rencana Chandra akan bocor.Kalau dia mengatakannya, Chandra akan kesulitan untuk mengambil tindakan selanjutnya.Meskipun dia harus mati, dia juga tidak boleh mengatakannya.Dia hanyalah seorang gadis biasa yang baru saja lulus kuliah. Dia masih muda. Seperti gadis lainnya, dia menyukai pahlawan dan memuja pahlawan. Ketidaksalahpahaman itu mengubah hidupnya.âAku nggak boleh mengatakannya. Aku nggak boleh mengatakannya meskipun aku harus mati,â ujarnya pada diri sendiri dalam hati.Keyakinan
Amanda mengalami penyiksaan yang tidak bisa diterima oleh orang biasa. Dia dipukul hingga berdarah-darah dan pingsan.Teuku memandang Amanda yang tak sadarkan diri dan memerintahkan, âRawat dan obati dia. Jangan sampai dia mati.âDia tidak ingin Amanda mati begitu saja, karena dia tidak tahu apa lagi yang dimiliki Chandra.Dia tahu Chandra sudah cacat sekarang, tapi pria itu membuatnya merasa sangat tertekan. Meskipun pria itu cacat, dia tetap merasa was-was. Amanda harus hidup, supaya dia bisa punya pegangan.Kalau perlu, dia bisa memanfaatkan wanita ini untuk memaksa Chandra melakukan sesuatu.âBaik.â Koreng mengangguk dan segera memerintahkan, âBawa dia pergi dan minta Profesor Catur untuk memeriksanya.â***Pada saat ini, Chandra sedang dalam perjalanan ke sana.Awalnya dia mengemudi sendirian.Setelah berjalan beberapa saat, Alex dan Dahlia masuk ke mobilnya, karena dia tidak tahu banyak tentang situasi di pangkalan tersebut, sedangkan Alex dan Dahlia mengetahuinya dengan baik.Da
Chandra mengangguk dan berkata, âSuruh teman-teman yang dari luar negeri masuk melalui Gurun Selatan. Aku akan memberitahu mereka yang berada di Gurun Selatan untuk membiarkan mereka masuk.ââOke.â Alex mengangguk.Setelah diskusi singkat, semua orang mulai memasuki gunung dalam diam.Mereka mengetahui tata letak di daerah itu dengan baik dan dapat menghindari pengawasan.Tak butuh waktu lama, mereka sampai di pintu masuk tempat penelitian tersebut.Mereka mengintai beberapa ratus meter di luar tempat itu, di atas pohon besar.Alex menunjuk ke sebuah gua di depan dan berkata, âItu adalah pintu masuk ke dalam, dan itu adalah satu-satunya pintu masuk. Mungkin ada pintu masuk lain, tapi kita belum menemukannya.âChandra memegang teropong dan melihat situasi di depan.Ada banyak pria bersenjata di luar gua.Orang-orang ini semua mengenakan jas hitam.Chandra tahu bahwa mereka semua pasti Pasukan Api Merah.âAku akan bergerak dulu, kalian mengikuti di belakang.âDahlia mengeluarkan pistol d
Pintu masuk gua telah dimodifikasi, berupa gerbang besi.Pada saat ini, gerbang besi itu terbuka dan banyak tentara bayaran bersenjata lengkap bergegas keluar.Namun, Alex dan Delapan Naga Langit sangat hebat. Mereka menyerbu dengan cepat, bersenjatakan senjata berat dan terus menembak. Para tentara bayaran yang keluar itu langsung terjatuh ke tanah.Di dalam sebuah kantor di tempat penelitian tersebut.âLapor! Ada yang menerobos masuk. Semua tentara di pintu ditembak mati.âSalah satu anak buah bergegas masuk.Ada beberapa orang yang sedang duduk di dalam kantor tersebut. Teuku, Koreng, dan Reihan, serta seorang pria berusia lima puluhan. Pria itu mengenakan pakaian putih. Meski usianya baru sekitar lima puluh tahun, semua rambutnya berwarna putih.Saat mendengar sirene berbunyi, Teuku langsung tahu Chandra sudah datang.Dia bertanya dengan suara rendah, âAda berapa orang?ââKalau dilihat di rekaman CCTV, ada sembilan orang.âTeuku menyalakan laptop yang ada di atas meja dan menyambun
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, âAku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.âSi Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, âPemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.ââOke,â jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. âIzinkan dia masuk,â ujar Cendekia kepada penjaga. âBaik,â jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. âPutri, silakan masuk.âChandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. âKak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?â tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.âMakan saja dulu setelah itu baru kita pergi,â ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. âAku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.ââYa, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.ââSepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. âPapa âĶ.âLilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, âKamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.âLilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, âApa kamu baik-baik saja?âChandra berkata dengan suara lemah, âAku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.âLilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. âIni?âLilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. âPutri âĶ.âSergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, âKamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!âDi mata Sergi, Chandra sudah tewas.âAku âĶ aku akan memberikannya padamu,â ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d
Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. âPeluk aku!â seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. âSangkar Kosmik!â Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K
Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. âSergi?âEkspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, âSiapa itu Sergi?âLilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, âSergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra
Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. âPak âĶ.âLilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, âPutri, ada apa?âLilian berkata dengan wajah sedikit malu, âIbu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.ââJadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?â tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. âYa.âKemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,
Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, âBerdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.ââAku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.âRoh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, âLalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?âRoh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka