Share

Bab 804

Penulis: Angin
Alex terkejut mendengar perkataan Chandra dan bertanya, “Ada apa? Apa yang terjadi?”

“Amanda ditangkap. Dia kemungkinan berada di tempat penelitian yang didirikan Teuku sekarang. Pihak militer sudah turun tangan sekarang. Kalau mereka tetap nggak mengembalikan Amanda, kalian serang ke sana. Selamatkan Amanda dan sekaligus hancurkan tempat itu.”

Wajah Chandra terlihat dingin dan menakutkan.

Teuku selalu mempersulitnya dalam diam, tetapi dia tidak pernah melawan.

Kalau mempersulit dirinya seorang diri saja tidak masalah, tapi pria itu berkali-kali menyerang orang-orang di sekitarnya.

Dulu Nova, sekarang Amanda.

Amanda adalah wanita yang baik. Chandra merasa malu dan tidak enak pada wanita itu. Jika sesuatu terjadi pada wanita itu, dia akan menyesalinya seumur hidupnya.

Ini saatnya menunjukkan kekuatannya pada Teuku.

“Oke, aku akan sampai di sana dalam tiga jam.”

Alex menutup telepon.

Chandra melempar ponselnya ke samping dengan santai, lalu bersandar di sofa dan mengusap wajahnya.

Pada s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 805

    Chandra terus menunggu di rumah, menunggu upaya penyelamatan yang dilakukan Arya, serta menunggu Alex kembali ke Rivera.Arya juga sudah bilang kalau lembaga penelitian ini memiliki latar belakang militer. Meskipun Arya adalah seorang jenderal dari lima provinsi, tapi tempat penelitian ini berada di daerah pengawasan Pasukan Api Merah. Pasukan Api Merah mengeluarkan izin dari yang di atas, pria itu tidak boleh langsung menerobos masuk.Jika Arya tidak bisa melakukannya, maka Chandra hanya bisa menerobos masuk ke tempat itu.Helikopter diberangkatkan, bersama puluhan ribu Pasukan Aryani.Tak lama kemudian, mereka muncul di pegunungan tempat lembaga penelitian itu berada.Ada banyak orang yang berjaga di luar lembaga penelitian. Orang-orang ini tidak berseragam militer, tetapi berdiri tegak dengan senjata di tangan.“Suara apa itu?” Para penjaga mendongak ke atas saat mendengar suara, lalu melihat banyak helikopter di kejauhan.Seseorang mengeluarkan teropongnya. Ketika dia melihat logo

  • Jenderal Naga   Bab 806

    Reihan juga tidak berani menantang Arya. Dia mengeluarkan kartu identitasnya, menyerahkannya kepada Arya, dan berkata, “Wakil jenderal di Pasukan Api Merah. Ini kartu identitasku.”Arya mengambilnya dan melihatnya sekilas dengan santai.Segera setelah itu, Reihan mengeluarkan sebuah dokumen dan menyerahkannya sambil berkata, “Tempat ini adalah pangkalan penelitian militer yang penting, dan proyek penelitian yang dikerjakan di sini bersifat rahasia. Arya kamu adalah pemimpin dari Lima Jenderal. Seharusnya, aku nggak boleh membantah perintahmu, tapi karena tugasku ini, aku terpaksa membantahnya. Kalau kamu memaksa untuk menerobos masuk, aku akan terpaksa melawan dan bertempur melawanmu. Jadi, jangan mempersulit aku.”Raut wajah Arya sangat serius.Dia sudah memikirkan hal ini sebelum datang.Dia juga berada dalam dilema saat ini.Setelah berpikir sejenak, dia memerintahkan, “Mundur.”“Baik.” Pasukan Aryani langsung mundur.Setelah memerintahkan pasukannya untuk mundur, dia mengeluarkan p

  • Jenderal Naga   Bab 807

    Mereka pun berjalan menuju mobil berlapis baja itu. Bagian belakang truk pickup itu diselimuti terpal.Beberapa tentara turun dari mobil dan menarik terpal itu.Bagian belakang mobil itu penuh dengan senjata.Ada pistol, granat, senapan mesin, dan bahkan beberapa peluncur roket.Chandra melihat senjata-senjata itu dan berkata, “Ambil apa pun yang berguna.”Yang lain mengangguk dan mulai mengambil senjata mereka.Arya memandang ke arah Chandra dan berkata, “Hanya ini yang bisa kuberikan padamu. Kamu harus berhati-hati. Selain ratusan Pasukan Api Merah, ada juga beberapa preman, bahkan tentara bayaran di markas itu.”“Oke.” Chandra mengangguk kecil.Arya sedikit ragu. Setelah beberapa saat, dia akhirnya berkata, “Pasukan Api Merah yang berjaga di sana nggak bersalah. Kalau bisa, jangan terlalu kejam. Mereka adalah tentara, hanya bisa mengikuti perintah dari yang di atas. Atau, mungkin mereka bahkan nggak tahu apa yang sedang diteliti di tempat itu. Mereka hanya tahu tempat itu adalah tem

  • Jenderal Naga   Bab 808

    “Plak!” Teuku terus mencambuk Amanda.Hanya dalam waktu singkat, Amanda sudah dicambuk lebih dari belasan kali, dan setiap cambukan itu mendarat di tubuhnya, dia merasakan rasa sakit yang membakar di sekujur tubuhnya. Otot-otot di tubuhnya bergemetaran, tapi dia menggertakkan gigi dan tetap bertahan, bahkan tidak berteriak sekali pun.Dia tahu jawaban dari pertanyaan pria itu, tetapi tidak boleh mengatakannya.Kalau dia mengatakannya, itu artinya dia mengkhianati Chandra.Kalau dia mengatakannya, rencana Chandra akan bocor.Kalau dia mengatakannya, Chandra akan kesulitan untuk mengambil tindakan selanjutnya.Meskipun dia harus mati, dia juga tidak boleh mengatakannya.Dia hanyalah seorang gadis biasa yang baru saja lulus kuliah. Dia masih muda. Seperti gadis lainnya, dia menyukai pahlawan dan memuja pahlawan. Ketidaksalahpahaman itu mengubah hidupnya.“Aku nggak boleh mengatakannya. Aku nggak boleh mengatakannya meskipun aku harus mati,” ujarnya pada diri sendiri dalam hati.Keyakinan

  • Jenderal Naga   Bab 809

    Amanda mengalami penyiksaan yang tidak bisa diterima oleh orang biasa. Dia dipukul hingga berdarah-darah dan pingsan.Teuku memandang Amanda yang tak sadarkan diri dan memerintahkan, “Rawat dan obati dia. Jangan sampai dia mati.”Dia tidak ingin Amanda mati begitu saja, karena dia tidak tahu apa lagi yang dimiliki Chandra.Dia tahu Chandra sudah cacat sekarang, tapi pria itu membuatnya merasa sangat tertekan. Meskipun pria itu cacat, dia tetap merasa was-was. Amanda harus hidup, supaya dia bisa punya pegangan.Kalau perlu, dia bisa memanfaatkan wanita ini untuk memaksa Chandra melakukan sesuatu.“Baik.” Koreng mengangguk dan segera memerintahkan, “Bawa dia pergi dan minta Profesor Catur untuk memeriksanya.”***Pada saat ini, Chandra sedang dalam perjalanan ke sana.Awalnya dia mengemudi sendirian.Setelah berjalan beberapa saat, Alex dan Dahlia masuk ke mobilnya, karena dia tidak tahu banyak tentang situasi di pangkalan tersebut, sedangkan Alex dan Dahlia mengetahuinya dengan baik.Da

  • Jenderal Naga   Bab 810

    Chandra mengangguk dan berkata, “Suruh teman-teman yang dari luar negeri masuk melalui Gurun Selatan. Aku akan memberitahu mereka yang berada di Gurun Selatan untuk membiarkan mereka masuk.”“Oke.” Alex mengangguk.Setelah diskusi singkat, semua orang mulai memasuki gunung dalam diam.Mereka mengetahui tata letak di daerah itu dengan baik dan dapat menghindari pengawasan.Tak butuh waktu lama, mereka sampai di pintu masuk tempat penelitian tersebut.Mereka mengintai beberapa ratus meter di luar tempat itu, di atas pohon besar.Alex menunjuk ke sebuah gua di depan dan berkata, “Itu adalah pintu masuk ke dalam, dan itu adalah satu-satunya pintu masuk. Mungkin ada pintu masuk lain, tapi kita belum menemukannya.”Chandra memegang teropong dan melihat situasi di depan.Ada banyak pria bersenjata di luar gua.Orang-orang ini semua mengenakan jas hitam.Chandra tahu bahwa mereka semua pasti Pasukan Api Merah.“Aku akan bergerak dulu, kalian mengikuti di belakang.”Dahlia mengeluarkan pistol d

  • Jenderal Naga   Bab 811

    Pintu masuk gua telah dimodifikasi, berupa gerbang besi.Pada saat ini, gerbang besi itu terbuka dan banyak tentara bayaran bersenjata lengkap bergegas keluar.Namun, Alex dan Delapan Naga Langit sangat hebat. Mereka menyerbu dengan cepat, bersenjatakan senjata berat dan terus menembak. Para tentara bayaran yang keluar itu langsung terjatuh ke tanah.Di dalam sebuah kantor di tempat penelitian tersebut.“Lapor! Ada yang menerobos masuk. Semua tentara di pintu ditembak mati.”Salah satu anak buah bergegas masuk.Ada beberapa orang yang sedang duduk di dalam kantor tersebut. Teuku, Koreng, dan Reihan, serta seorang pria berusia lima puluhan. Pria itu mengenakan pakaian putih. Meski usianya baru sekitar lima puluh tahun, semua rambutnya berwarna putih.Saat mendengar sirene berbunyi, Teuku langsung tahu Chandra sudah datang.Dia bertanya dengan suara rendah, “Ada berapa orang?”“Kalau dilihat di rekaman CCTV, ada sembilan orang.”Teuku menyalakan laptop yang ada di atas meja dan menyambun

  • Jenderal Naga   Bab 812

    Profesor Catur berbalik badan dan berjalan keluar.Teuku, Koreng dan Reihan mengikutinya di belakang.Mereka terus berjalan jauh ke bawah tanah.Lorong bawah tanah itu berkelok-kelok dan mereka berjalan sekitar sepuluh menit.Sepuluh menit kemudian, sebuah area kosong muncul di depan mata. Di area kosong ini terdapat banyak penjara besi dan ada banyak makhluk aneh di dalamnya.Orang-orang itu tingginya dua atau tiga meter dan terlihat sangat kasar.Mereka telanjang. Urat di tubuh mereka menonjol dan wajah mereka sangat mengerikan.“Ahhh!”“Buk! Buk! Buk!.”Begitu Teuku dan yang lainnya memasuki area tersebut, terdengar teriakan mereka.Orang-orang aneh yang dikurung di dalam penjara-penjara besi itu terus memukul serta menghantamkan kepala ke sel besi.Namun, penjara besi itu dibuat menggunakan baja yang sangat tebal. Jadi, meskipun orang-orang ini sangat kuat, mereka tidak dapat melarikan diri.Profesor Catur menunjuk orang-orang di penjara besi itu dan berkata sambil tersenyum, “Inil

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2060

    Sosok bayangan itu menghilang setelah dia tertawa terbahak-bahak. Si bayangan dan perempuan bergaun putih melihat peristiwa itu dari kejauhan dalam diam. Mereka sadar, Tuan mereka sekarang sudah benar-benar pergi dari bumi dan tidak akan pernah kembali lagi. Chandra tampak sangat gembira. Dia berjalan menghampiri peri dan mengambilnya. Tidak lama kemudian, si bayangan muncul di hadapan Chandra. Dia sedikit membungkuk lalu berkata dengan hormat, “Tuanku, memurnikah peri sangatlah mudah. Tuanku hanya perlu menyuntikkan energi sejati ke dalamnya.”“Terima kasih sudah memberitahuku,” ujar Chandra. Dia mengerahkan energi sejatinya lalu menyuntikkannya ke dalam batu kristal yang ada di tangannya. Batu kristal itu seketika berubah cerah lalu merasuk ke dalam alis Chandra dan menghilang. Saat ini, Chandra sudah terhubung dengan Rumah Abadi dan seluruh isinya. Dia juga tahu kalau ternyata nama Rumah Abadi ini adalah Istana Abadi Ceptra yang merupakan peninggalan Kaisar Ceptra di zaman kuno.

  • Jenderal Naga   Bab 2059

    Pedang di tangan Chandra tiba-tiba saja terlempar dari tangannya. Kemudian perempuan bergaun putih bergegas menyerang Chandra kembali. Pedang di tangannya berhasil menyentuh dada Chandra, tapi dia tidak menusuk Chandra. Dia menatap Chandra lalu tersenyum kecil seraya berkata, “Kamu kalah.”“Aku kalah?” Chandra tercengang. Dia tidak pernah menyangka kalau dirinya akan kalah seperti ini. Bagaimana mungkin dia kalah begitu saja setelah berlatih dua tahun lamanya?“Belum tentu.”Chandra memanfaatkan kesempatan itu untuk melayangkan serangan balik kepada si perempuan bergaun putih. Dia mengangkat tangannya dan dua jenis energi sejati muncul dari kedua tangannya. Kedua energi itu bersatu dalam sekejap mata dan membentuk kekuatan yang sangat dahsyat. Si perempuan bergaun putih tidak menyangka kalau Chandra akan melakukan serangan balik di saat terpojok seperti ini. Sebenarnya, dia bisa dengan cepat menghindari serangan Chandra, tapi tiba-tiba saja dia mendapat pesan dari si bayangan. Dia

  • Jenderal Naga   Bab 2058

    Perempuan bergaun putih itu tampak sangat antusias. Akhirnya, dia menemukan lawan yang setara setelah bertahun-tahun. Sekarang, dia tidak lagi menahan diri untuk mengeluarkan kekuatan maksimalnya di puncak segel kedelapan. Gaunnya berkibar dengan rambut yang menari-nari. Ditambah lagi, dengan aura yang mengerikan terpancar dari tubuhnya. Tubuhnya melesat dengan sangat cepat menuju Chandra. Dia mengangkat tangannya dan berusaha memukul Chandra dengan kekuatan telapak tangan yang berhasil mendistorsi udara di sekitarnya. Kekuatan telapak tangan ini mampu melukai prajurit yang sudah masuk ke Alam Trasenden. Namun, Chandra sama sekali tidak takut untuk menghadapi kekuatan telapak tangan itu. Dia justru bergerak maju dan menghadapi serangan perempuan itu.Duar!Energi sejati mereka saling beradu dan mengguncang kehampaan. Keduanya terus bertarung di area terbuka. Perempuan itu bergerak dengan sangat cepat, aneh dan sulit ditebak. Walaupun Chandra tidaklah lemah, semua serangannya bisa dit

  • Jenderal Naga   Bab 2057

    Chandra berdiri di puncak gunung sambil menatap sebuah kota menakjubkan di kejauhan. Keinginannya untuk mendapatkan Rumah Abadi terasa semakin kuat. Chandra mengabaikan orang-orang yang berkumpul cukup banyak di puncak gunung dan memilih untuk langsung berjalan menuruni gunung. Tidak lama kemudian, dia sudah tiba di level pertama. Namun, manusia batu itu sama sekali tidak menyerangnya. Itu artinya dia tidak perlu lagi melewati level demi level untuk mencapai level sembilan. Hal ini membuat Chandra cukup senang karena dia bisa menghemat waktu lebih banyak. Dia terus berjalan tanpa hambatan menuruni gunung dan muncul di luar gerbang kota. Tubuhnya tiba-tiba melayang dan langsung mendarat di dalam kota ketika dia berada di luar gerbang kota. Dia melihat altar yang ada di depannya saat ini dengan kristal-kristal yang mengambang di udara. Ini adalah level sembilan dan tidak ada siapa pun di sana. Siapa pun yang bisa mencapai level ini pastinya sangat kuat, sedangkan orang-orang yang tida

  • Jenderal Naga   Bab 2056

    Mereka menganggap manusia bumi sebagai pengkhianat yang pantas mati dan selalu memandang manusia bumi sebelah mata, tapi sejauh ini mereka belum pernah melakukan pembantaian. Karena masih ada manusia bumi yang sangat kuat, yaitu Basita. Walaupun kekuatan Basita sedikit di bawah Dusky, bukan berarti Basita adalah lawan yang mudah dikalahkan. Chandra langsung naik pitam ketika mendengar kata pembantaian. Dia menatap ke arah Anak Dewa sambil mengepalkan tinjunya. “Lihat saja nanti, apa kamu benar-benar berani melakukan pembantaian. Lagi pula, kamu pasti sudah mati di tanganku sebelum kamu berhasil melakukannya,” ujar Chandra tanpa bercanda sedikit pun. “Ayo,” ujar Chandra yang tidak ingin berlama-lama di Kota Dusky. Dia pergi meninggalkan Kota Dusky bersama tiga mahasiswi itu. Chandra mengawal mereka sampai keluar dari area Gunung Bushu dan muncul di sebuah pinggiran kota manusia bumi. Di sebuah pinggiran kota. Chandra menatap ketiga mahasiswi yang tampak kotor itu lalu berkata, “Ke

  • Jenderal Naga   Bab 2055

    Sebenarnya, dendam di antara Chandra dan Anak Dewa tidaklah dalam. Chandra sudah mengecohnya ketika mereka berada di level enam Rumah Abadi, sampai akhirnya dia tidak bisa menghindari serangan Chandra yang berhasil membuatnya terluka parah. Karena alasan inilah, Anak Dewa sudah lama ingin membunuh Chandra. Namun, Chandra tiba-tiba menghilang setelah keluar dari Rumah Abadi. Sekarang, Chandra tiba-tiba muncul di hadapannya dan membuat onar di Kota Dusky. Bagaimana mungkin Anak Dewa bisa tinggal diam sebagai seorang Wakil Penguasa Kota?Lurca menghampiri Chandra setelah mendengar perintah Anak Dewa. Ketiga mahasiswi bergegas bersembunyi di belakang tubuh Chandra dengan raut wajah ketakutan. Chandra menatap Lurca yang berjalan mendekatinya. Dua tahun lalu di Gunung Bushu, Lurca pernah cukup merugikan Chandra. Oleh karena itu, Chandra tidak memiliki kesan baik kepada manusia yang datang dari dunia lain. “Kenapa? Kamu mau menyerangku?” tanya Chandra sambil menatap Lurca tenang dan tanpa

  • Jenderal Naga   Bab 2054

    Raut wajah orang-orang berubah serius ketika melihat Chandra membunuh laki-laki gemuk itu. Di sisi lain, beberapa gadis yang berada di dalam kendang sedang menatap ngeri ke depan. Mereka tidak tahu, apa yang sedang terjadi di luar sana. Ketua penjaga berkata dengan ekspresi wajah muram, “Mati, kamu!”Si ketua penjaga sampai saat ini belum merasa takut. Karena mereka berada di dalam Kota Dusky yang muncul di tempat ini setahun yang lalu. Para prajurit dari dunia lain telah bertempur dengan sengit untuk memperjuangkan kota ini. Sampai akhirnya, Dusky berhasil mengalahkan prajurit lainnya dan menduduki kota ini yang diberi nama Kota Dusky.Chandra mengabaikan ancaman si ketua penjaga. Dia berjalan menuju kendang di mana terdapat tiga perempuan yang terkurung di dalamnya. Walaupun wajah ketiga perempuan itu kotor, kecantikan mereka tetap tidak bisa ditutupi. Ketiga perempuan ini pastinya merupakan perempuan-perempuan paling cantik di universitas mereka. Chandra berusaha untuk bersikap ra

  • Jenderal Naga   Bab 2053

    “Aku tidak peduli siapa kamu. Kamu harus tunduk dan hormat ketika berada di Kota Dusky ini. Tangkap dan kurung dia selama 30 tahun!” seru ketua penjaga itu dengan dingin. Para penjaga di sekitar Chandra hendak menyerang Chandra, tapi tubuh Chandra tiba-tiba saja menghilang dan muncul 10 meter jauhnya dari pengepungan. “Ini?” Ketua penjaga tertegun. Chandra bergerak dengan sangat cepat. Bahkan dia tidak bisa melihat pergerakannya dengan jelas. “Laki-laki itu harus mati,” ujar Chandra sambil menunjuk laki-laki gemuk di belakang si ketua penjaga. Chandra harus menunjukkan kekuasaannya agar para makhluk dari dunia lain tidak bisa semena-mena terhadap manusia bumi. Para penjaga menatap Chandra dengan saksama. Chandra sangatlah kuat, bahkan jauh lebih kuat dari bayangan mereka. Namun, tempat ini adalah Kota Dusky dan para penjaga memiliki tanggung jawab untuk melindungi kota ini. Mereka akan menghabisi siapa pun yang berniat untuk membuat onar di Kota Dusky. Chandra melangkah semakin

  • Jenderal Naga   Bab 2052

    Ketiga perempuan itu menatap Chandra ngeri. “Hufh!”Chandra menarik napas panjang dan memilih untuk tidak bertindak gegabah. Bagaimanapun juga, dia sudah pergi selama dua tahun, jadi dia tidak tahu prajurit kuat seperti apa yang datang ke bumi. Dia juga tidak tahu, apakah dia bisa mengalahkan mereka atau tidak. Namun, dia mendengar laki-laki gemuk itu menyebut Basita. “Kamu menyebut nama Basita tadi. Apa orang itu sangat kuat?” tanya Chandra sambil berusaha menahan amarahnya. “Apa kamu tidak tahu tentang orang itu? Kamu pasti baru datang ke bumi, ya?”Chandra mengangguk lalu berkata, “Ya, aku baru datang ke bumi, jadi aku tidak tahu apa pun yang ada di sini.”“Kalau begitu, aku akan menjelaskannya untukmu.”Si laki-laki gemuk itu tanpa ragu terus berbicara agar Chandra mau membeli para perempuan itu, “Basita adalah manusia bumi paling kuat saat ini. Kabarnya, dia sudah mencapai Alam Trasenden tingkat tiga. Karena dia pernah mengalahkan seseorang yang berada di Alam Trasenden tingkat

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status