แชร์

Bab 802

ผู้เขียน: Angin
Dia hampir kehilangan kesadaran dan butuh waktu lama untuk memulihkan diri.

Dia membuka pintu dan keluar dari mobil untuk melihat apa yang terjadi.

Begitu dia keluar dari mobil, seorang pria bergegas menghampirinya, membekap mulutnya dengan tangan, dan menyeretnya dengan paksa, lalu menariknya masuk ke dalam mobil hitam.

Sopir taksi itu sadar, tapi mobil hitam itu sudah melaju pergi. Jadi, sopir itu segera mengeluarkan ponselnya untuk melapor polisi.

Mobil hitam itu melaju dengan cepat menuju pinggiran kota.

Di dalam mobil, Amanda dibekap mulutnya dan tubuhnya ditekan dengan kuat di kursi belakang. Dia terus berjuang, tetapi kekuatannya terbatas, sehingga dia tidak bisa melepaskan diri sama sekali.

Budi mengambil kantong obat di tangan Amanda dan melihat-lihat isinya dengan santai.

Dia melihat dokumen di dalam kantong itu dan membukanya. Setelah membaca isinya, ekspresinya langsung berubah. Dia memerintahkan, “Cepat, pergi ke markas. Aku mau menemui Kak Koreng.”

Di rumah keluarga Kurni
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Jenderal Naga   Bab 803

    Chandra sangat menyesal.Tadi pagi, saat Alex datang mengantarkan data penelitian yang dicuri dari lembaga penelitian, dia tahu Teuku pasti akan melakukan sesuatu. Dia juga sudah mengingatkan Amanda.Namun, dia tidak menyangka Teuku akan bertindak secepat itu. Pria itu menyerang Amanda dalam waktu kurang dari sehari.Jika dia tidak meminta Amanda pergi untuk mengambil hasil penyelidikan, tidak akan terjadi apa-apa pada Amanda.Dia duduk di sofa dan tidak berkata apa-apa.Nova menghampirinya dan melihat ada yang tidak beres dari ekspresi di wajah Chandra. Dia duduk di sebelah pria itu, meraih tangannya dan bertanya, “Sayang, ada apa? Kamu merasa nggak enak badan lagi?” “Nggak ada apa-apa.” Chandra menggelengkan kepalanya pelan.Dia tidak berencana memberi tahu Nova tentang hal ini.Pada saat yang sama, di wilayah militer.Pihak militer telah mengambil alih penyelesaian kasus penculikan Amanda dan memperoleh semua informasi mengenai kejadian penculikan itu dari polisi, lalu mulai melaku

  • Jenderal Naga   Bab 804

    Alex terkejut mendengar perkataan Chandra dan bertanya, “Ada apa? Apa yang terjadi?”“Amanda ditangkap. Dia kemungkinan berada di tempat penelitian yang didirikan Teuku sekarang. Pihak militer sudah turun tangan sekarang. Kalau mereka tetap nggak mengembalikan Amanda, kalian serang ke sana. Selamatkan Amanda dan sekaligus hancurkan tempat itu.”Wajah Chandra terlihat dingin dan menakutkan.Teuku selalu mempersulitnya dalam diam, tetapi dia tidak pernah melawan.Kalau mempersulit dirinya seorang diri saja tidak masalah, tapi pria itu berkali-kali menyerang orang-orang di sekitarnya.Dulu Nova, sekarang Amanda.Amanda adalah wanita yang baik. Chandra merasa malu dan tidak enak pada wanita itu. Jika sesuatu terjadi pada wanita itu, dia akan menyesalinya seumur hidupnya.Ini saatnya menunjukkan kekuatannya pada Teuku.“Oke, aku akan sampai di sana dalam tiga jam.”Alex menutup telepon.Chandra melempar ponselnya ke samping dengan santai, lalu bersandar di sofa dan mengusap wajahnya.Pada s

  • Jenderal Naga   Bab 805

    Chandra terus menunggu di rumah, menunggu upaya penyelamatan yang dilakukan Arya, serta menunggu Alex kembali ke Rivera.Arya juga sudah bilang kalau lembaga penelitian ini memiliki latar belakang militer. Meskipun Arya adalah seorang jenderal dari lima provinsi, tapi tempat penelitian ini berada di daerah pengawasan Pasukan Api Merah. Pasukan Api Merah mengeluarkan izin dari yang di atas, pria itu tidak boleh langsung menerobos masuk.Jika Arya tidak bisa melakukannya, maka Chandra hanya bisa menerobos masuk ke tempat itu.Helikopter diberangkatkan, bersama puluhan ribu Pasukan Aryani.Tak lama kemudian, mereka muncul di pegunungan tempat lembaga penelitian itu berada.Ada banyak orang yang berjaga di luar lembaga penelitian. Orang-orang ini tidak berseragam militer, tetapi berdiri tegak dengan senjata di tangan.“Suara apa itu?” Para penjaga mendongak ke atas saat mendengar suara, lalu melihat banyak helikopter di kejauhan.Seseorang mengeluarkan teropongnya. Ketika dia melihat logo

  • Jenderal Naga   Bab 806

    Reihan juga tidak berani menantang Arya. Dia mengeluarkan kartu identitasnya, menyerahkannya kepada Arya, dan berkata, “Wakil jenderal di Pasukan Api Merah. Ini kartu identitasku.”Arya mengambilnya dan melihatnya sekilas dengan santai.Segera setelah itu, Reihan mengeluarkan sebuah dokumen dan menyerahkannya sambil berkata, “Tempat ini adalah pangkalan penelitian militer yang penting, dan proyek penelitian yang dikerjakan di sini bersifat rahasia. Arya kamu adalah pemimpin dari Lima Jenderal. Seharusnya, aku nggak boleh membantah perintahmu, tapi karena tugasku ini, aku terpaksa membantahnya. Kalau kamu memaksa untuk menerobos masuk, aku akan terpaksa melawan dan bertempur melawanmu. Jadi, jangan mempersulit aku.”Raut wajah Arya sangat serius.Dia sudah memikirkan hal ini sebelum datang.Dia juga berada dalam dilema saat ini.Setelah berpikir sejenak, dia memerintahkan, “Mundur.”“Baik.” Pasukan Aryani langsung mundur.Setelah memerintahkan pasukannya untuk mundur, dia mengeluarkan p

  • Jenderal Naga   Bab 807

    Mereka pun berjalan menuju mobil berlapis baja itu. Bagian belakang truk pickup itu diselimuti terpal.Beberapa tentara turun dari mobil dan menarik terpal itu.Bagian belakang mobil itu penuh dengan senjata.Ada pistol, granat, senapan mesin, dan bahkan beberapa peluncur roket.Chandra melihat senjata-senjata itu dan berkata, “Ambil apa pun yang berguna.”Yang lain mengangguk dan mulai mengambil senjata mereka.Arya memandang ke arah Chandra dan berkata, “Hanya ini yang bisa kuberikan padamu. Kamu harus berhati-hati. Selain ratusan Pasukan Api Merah, ada juga beberapa preman, bahkan tentara bayaran di markas itu.”“Oke.” Chandra mengangguk kecil.Arya sedikit ragu. Setelah beberapa saat, dia akhirnya berkata, “Pasukan Api Merah yang berjaga di sana nggak bersalah. Kalau bisa, jangan terlalu kejam. Mereka adalah tentara, hanya bisa mengikuti perintah dari yang di atas. Atau, mungkin mereka bahkan nggak tahu apa yang sedang diteliti di tempat itu. Mereka hanya tahu tempat itu adalah tem

  • Jenderal Naga   Bab 808

    “Plak!” Teuku terus mencambuk Amanda.Hanya dalam waktu singkat, Amanda sudah dicambuk lebih dari belasan kali, dan setiap cambukan itu mendarat di tubuhnya, dia merasakan rasa sakit yang membakar di sekujur tubuhnya. Otot-otot di tubuhnya bergemetaran, tapi dia menggertakkan gigi dan tetap bertahan, bahkan tidak berteriak sekali pun.Dia tahu jawaban dari pertanyaan pria itu, tetapi tidak boleh mengatakannya.Kalau dia mengatakannya, itu artinya dia mengkhianati Chandra.Kalau dia mengatakannya, rencana Chandra akan bocor.Kalau dia mengatakannya, Chandra akan kesulitan untuk mengambil tindakan selanjutnya.Meskipun dia harus mati, dia juga tidak boleh mengatakannya.Dia hanyalah seorang gadis biasa yang baru saja lulus kuliah. Dia masih muda. Seperti gadis lainnya, dia menyukai pahlawan dan memuja pahlawan. Ketidaksalahpahaman itu mengubah hidupnya.“Aku nggak boleh mengatakannya. Aku nggak boleh mengatakannya meskipun aku harus mati,” ujarnya pada diri sendiri dalam hati.Keyakinan

  • Jenderal Naga   Bab 809

    Amanda mengalami penyiksaan yang tidak bisa diterima oleh orang biasa. Dia dipukul hingga berdarah-darah dan pingsan.Teuku memandang Amanda yang tak sadarkan diri dan memerintahkan, “Rawat dan obati dia. Jangan sampai dia mati.”Dia tidak ingin Amanda mati begitu saja, karena dia tidak tahu apa lagi yang dimiliki Chandra.Dia tahu Chandra sudah cacat sekarang, tapi pria itu membuatnya merasa sangat tertekan. Meskipun pria itu cacat, dia tetap merasa was-was. Amanda harus hidup, supaya dia bisa punya pegangan.Kalau perlu, dia bisa memanfaatkan wanita ini untuk memaksa Chandra melakukan sesuatu.“Baik.” Koreng mengangguk dan segera memerintahkan, “Bawa dia pergi dan minta Profesor Catur untuk memeriksanya.”***Pada saat ini, Chandra sedang dalam perjalanan ke sana.Awalnya dia mengemudi sendirian.Setelah berjalan beberapa saat, Alex dan Dahlia masuk ke mobilnya, karena dia tidak tahu banyak tentang situasi di pangkalan tersebut, sedangkan Alex dan Dahlia mengetahuinya dengan baik.Da

  • Jenderal Naga   Bab 810

    Chandra mengangguk dan berkata, “Suruh teman-teman yang dari luar negeri masuk melalui Gurun Selatan. Aku akan memberitahu mereka yang berada di Gurun Selatan untuk membiarkan mereka masuk.”“Oke.” Alex mengangguk.Setelah diskusi singkat, semua orang mulai memasuki gunung dalam diam.Mereka mengetahui tata letak di daerah itu dengan baik dan dapat menghindari pengawasan.Tak butuh waktu lama, mereka sampai di pintu masuk tempat penelitian tersebut.Mereka mengintai beberapa ratus meter di luar tempat itu, di atas pohon besar.Alex menunjuk ke sebuah gua di depan dan berkata, “Itu adalah pintu masuk ke dalam, dan itu adalah satu-satunya pintu masuk. Mungkin ada pintu masuk lain, tapi kita belum menemukannya.”Chandra memegang teropong dan melihat situasi di depan.Ada banyak pria bersenjata di luar gua.Orang-orang ini semua mengenakan jas hitam.Chandra tahu bahwa mereka semua pasti Pasukan Api Merah.“Aku akan bergerak dulu, kalian mengikuti di belakang.”Dahlia mengeluarkan pistol d

บทล่าสุด

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

  • Jenderal Naga   Bab 2138

    Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K

  • Jenderal Naga   Bab 2137

    Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra

  • Jenderal Naga   Bab 2136

    Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. “Pak ….”Lilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, “Putri, ada apa?”Lilian berkata dengan wajah sedikit malu, “Ibu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.”“Jadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?” tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. “Ya.”Kemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,

  • Jenderal Naga   Bab 2135

    Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, “Berdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.”“Aku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.”Roh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, “Lalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?”Roh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status