Semua Bab Dinodai Sebelum Malam Pertama: Bab 311 - Bab 320

687 Bab

Bab 9

Belum reda kekesalan Daniel, usai bertemu dengan sang kakak, saat ia pulang ke rumah, ia disambut oleh ibunya yang berwajah kecut.“Duduklah! Mommy ingin bicara!”Kinan yang terlihat cantik dan sudah siap pergi ke suatu tempat terpaksa menunda dulu rencananya. Ia menarik tangan Daniel untuk duduk di bangku taman. Pelayan yang melihat ke duanya terlihat tegang, langsung menyingkir dan menepi mencari suasana aman.Daniel manut mengikuti apa ibunya. Ia melepaskan jaketnya dan menaruhnya di atas meja. Ia menyugar rambutnya sebentar, menyisirnya dengan jarinya kemudian menaruh ke dua tangannya di atas meja dan menatap Kinan.“Ada apa?” tanya Daniel bernada dingin. Ke duanya sedang berada dalam suasana hati yang buruk.“Jelaskan apa ini!”Dengan tangan yang gemulai, Kinan menarik resleting tas tangan miliknya dan mengeluarkan beberapa lembar foto Daniel. Didorongnya foto-foto tersebut dengan telunjuknya yang lentik tetapi tatapannya tajam.Daniel hanya bisa menghela nafas lagi. Tadi kakakny
Baca selengkapnya

Bab 10

Wanita muda dengan model rambut panjang dikuncir kuda menggerutu panjang pendek. Beruntung kekasihnya tak memahami bahasa daerah yang ia ucapkan. Andai ia memahaminya maka sudah pasti ia akan syok atau pingsan.Semua kata-kata kasar dari yang paling kasar terucap, nama-nama binatang seantero Ragunan keluar deras. Ia absen satu per satu hingga mulutnya komat-kamit macam dukun merapal mantra jampe-jampe.“Honey, maaf saya tidak mengerti. Tolong bicara pakai bahasa Indonesia yang baik dan benar.”Kekasih bulenya protes, tak kurang dari setengah jam selama mereka berada di restoran Padang, saat kekasihnya sudah menghabiskan sepiring nasi dengan rendang dan sambal-lalapan ditambah semangkuk sop iga sapi dan sepiring gulai kakap, ayam bakar, ikan balado dan dua jus mangga. wanitanya hibuk mengumpat pada seseorang yang menghubunginya via sambungan telepon.Barulah ketika melihat piring dan mangkuk di hadapannya kosong maka tatapannya terlihat sendu sebab kekasih bulenya telah memakan jatah m
Baca selengkapnya

Bab 11

Para gadis saling berbisik dan tertawa renyah ketika melihat sosok pemuda yang menghampiri mereka, mengenakan apron yang melilit pinggangnya. Tubuhnya jangkung mirip tiang listrik, wajahnya rupawan dan rambutnya pirang diikat setengah. Mirip tokoh film Hollywood. Apalagi outfit yang menempel di tubuhnya bergaya casual dan branded. Semakin menambah beberapa kali lipat ketampanannya. “Tampan! Siapa dia? Aku baru melihatnya,” ucap seorang gadis berambut pendek pada teman sebelahnya yang asik memainkan ponselnya. Wanita muda yang memainkan ponselnya bahkan tidak menyadari barista yang menaruh cangkir espresso di mejanya sebab ia tengah asik melihat-lihat akun media sosial yang menjual outfit wanita branded yang sedang diskon. Itulah para wanita yang senang sekali berburu harga diskon kendati dari kelas sosial mana mereka berasal. Wanita makhluk perhitungan dan visioner untuk urusan keuangan. “Emang siapa?” katanya acuh tak acuh. Tangannya masih menempel pada layar ponsel bersiap-siap
Baca selengkapnya

Bab 12

Bab 12Live music sudah berhenti. Suasana kafe Bujang Elok hening dan beberapa karyawan sudah berangsur pulang satu per satu. Yang tersisa hanyalah staf cleaning service yang tengah merapikan bangku sembari mengelap meja yang kotor, Raja sang empunya kafe dan beberapa barista termasuk Daniel. Satu lagi, seorang wanita muda berwajah imut dan berambut panjang dikuncir kuda dengan setia menunggu Daniel selesai melakukan pekerjaannya.Daniel dan Violetta duduk berdua di meja yang sudah kosong. Kafe kopi sudah mau tutup tepat jam sembilan malam akan tetapi Violetta dengan keinginan sekeras baja tetap menunggu Daniel karena ingin melakukan pendekatan yang sudah sekian lama hanyalah angan.Sebuah kesempatan emas takkan datang dua kali. Begitulah apa yang ada di kepala Violetta saat ini. Kawan-kawannya satu kampus sudah terlebih dahulu meninggalkan kafe. Mereka hanya menepuk pundak Violetta sebelum pergi sebagai bentuk empati dan semangat.“Good luck, badgirl!” ucap wanita berambut pendek den
Baca selengkapnya

Bab 13

Dengan langkah mendugas Darren memasuki ruangan anak di mana Asyraf dirawat. Asyraf tiba-tiba terserang demam tinggi. Nuha pun membawanya ke rumah sakit umum diantar Riko.“Maafkan, Sayang, Mas baru datang.”Darren melepaskan jaketnya dengan cepat. Mencium pipi istrinya kemudian duduk menyaksikan putranya yang tampan tengah tidur pulas sehabis menangis karena kesakitan ketika ditusuk jarum infus.“Aku terkejut sekali Mas. Soalnya Asyraf sebelumnya baik-baik saja. Dia sedang makan buah-buahan sendiri malah. Namun ketika aku mengajaknya berbincang, saat itu aku bertanya padanya. Apakah Asyraf rindu dengan Farah?”Nuha menggantung sesi ceritanya dan melambaikan tangannya pada Mutia untuk menggantikannya menunggui Asyraf di dekat ranjang.Jikalau berbicara soal Farah maka Nuha akan lekas melankolis. Cairan bening sudah menggenang di pelupuk matanya. Ia tak kuasa untuk menahan diri. Nuha memilih menepi dan duduk di sofa khawatir tangisannya terdengar oleh Asyraf-yang bisa membangunkannya.
Baca selengkapnya

Bab 14

Insting Nuha kembali menajam setelah terjerembab dalam lebam duka. Seolah harapan itu muncul ke permukaan. Feeling seorang ibu takkan pernah meleset. Selarik cahaya berpendar dan menjelma sebuah keyakinan.Mimpi dan petunjuk-petunjuk yang menampakkan diri seolah mengundang Nuha untuk masuk ke dalamnya. Kematian Farah menjadi momok misteri baginya dan semua orang. Kisah kronolog yang diceritakan oleh adiknya. Mimpi-mimpi yang sama tak semata-mata hadir dalam bentuk sebuah ungkapan hasrat kerinduan. Namun lebih dari sekedar itu.Nuha yang memiliki ketajaman intuisi dan kemampuan deduksi memforsir dirinya untuk memutuskan sebuah keputusan yang terombang-ambing di antara logika dan perasaan. Nuha meminta suaminya untuk melakukan ekshumasi, autopsi ulang pada jasad yang ‘dianggap’ Farah. Darren awalnya menolak keras. Apa yang Nuha lakukan tak masuk akal. Atas dasar apa Nuha menuntut penggalian kuburan Farah. Bukankah bagian forensik sudah melakukannya lebih dulu.“Mas, please! Setelah ini
Baca selengkapnya

Bab 15

Natasya merasa bingung sebab bayi bernama Kirana bukanlah bayinya. Dari wajah saja berbeda. Meskipun sama-sama berkulit putih bersih, memiliki manik mata berwarna hazel tetapi ia tak memiliki tahi lalat dan tanda merah di bagian tertentu. Satu hal lagi, rambut Kirana tebal dan hitam. Tentu saja mewarisi jenis rambut ibu kandungnya.Natasya dan Jared saling pandang kemudian mereka memutuskan untuk berbincang kembali dengan ke dua orang tua adopsi Kirana. Ia ingin membahas hal tersebut dengan sejelas-jelasnya di luar ruangan. Sementara itu Kirana kini ditemani seorang perawat wanita di dalam ruangan. Ia tengah tertidur pulas.Ibu angkat Kirana menarik nafas dalam kemudian mengembuskannya perlahan. Nafasnya terasa sesak. Setumpuk debu seolah saling mendesakkan diri menjejali paru-parunya. Matanya yang semula berbinar karena melihat Kirana sudah membaik kini menjelma sendu ketika mendapati sepasang kekasih yang mengaku ke dua orang tua kandung Kirana. Natasya menunjukan foto-foto dirinya
Baca selengkapnya

Bab 16

Tubuh Natasya luruh ke lantai mengetahui fakta bahwa bayinya sudah meninggal. Ia sangat menyesal karena telah membuang bayi yang tak diharapkan itu pada perawat bernama Lia. Nasi sudah menjadi bubur dan tak bisa kembali seperti semula. Lantas terbesit pertanyaan dalam kepalanya. Bayi siapakah yang memiliki nama yang sama dengan nama putrinya. Jared dan Natasya mendatangi kontrakan Lia. Natasya mengetuk pintu dan langsung dipersilakan masuk oleh Lia. Jared menunggu di luar sembari menyesap sebatang rokok. Lia tak bisa mengelak lagi. Ia pun mengatakan sejujurnya bahwa Kirana telah meninggal agar Natasya berhenti tak menganggunya lagi. “Mbak Lia, kau tega sekali berdusta padaku. Apa salahku padamu Mbak?” katanya berlinangan air mata. “Maaf, Natasya …” Lia terpaksa bicara jujur karena Natasya menekannya. Sepulang dari Lombok, Natasya dan Jared menyambangi Bidan Marini. Jared terus mengancam Bidan Marini untuk mengatakan di mana keberadaan putrinya bernama Kinara. Ancaman Jared k
Baca selengkapnya

Bab 17

Bab 17“Jika kau tidak memberitahu kami di mana makam Kirana, aku akan melaporkanmu atas penculikan anak.”Jared menatap sengit Lia yang kini ibarat seekor kerbau yang dicocok hidungnya.Melangkah maju dihadapkan jurang sedangkan mundur ada kawanan serigala yang hendak menerkam. Begitulah situasi yang dihadapi oleh Lia. Akibat pikirannya yang dangkal dan licik ia langsung mendapat karmanya.“Jared, aku sungguh tidak tahu.”Lia berkelit mati-matian. Ia memang tidak mengetahui di mana Kirana di makamkan.Klik!Tiba-tiba pintu mobil terkunci. Lia panik.“Natasya, tolong turunkan aku di sini, please! Aku akan ada wawancara kerja. Lain kali aku akan mengantar kalian ke sana. Saat ini aku benar-benar tak tahu di mana dia dimakamkan. Saya akan mencari informasi dari rumah sakit.”Dengan diselimuti ketakutan dan kegelisahan, Lia menyingkirkan segala ego dan keangkuhannya agar bisa melunakkan hati Natasya. Ia merendahkan dirinya dengan memelas.Natasya melayangkan sorot mata yang tak kalah taj
Baca selengkapnya

Bab 18

“Satu, dua, tiga! Gol!” pekik para pelayan rumah ketika melihat Daniel Dash si bintang basket berhasil memasukkan bola ke dalam ring dengan sempurna. Ia terlihat lebih bugar usai diharuskan tirah baring berhari-hari di rumah sakit. Mau tak mau selama menjalani pemulihan, Daniel dipaksa pulang ke kediaman ayahnya dan berhenti sejenak dari aktifitasnya sebagai seorang barista. Terpaksa karena kesehatan yang kurang stabil, Daniel mengubur asanya terlebih dahulu. Kamil yang asik menyiangi rumput bersorak terkagum-kagum melihat kepiawaian Daniel menaklukan ring basket. Jari jemarinya yang bertekstur kasar hingga tanpa sadar meraup apa saja selain rumput liar, batu, kerikil dan belukar. Saking gemas menyaksikan Daniel Dash bermain bola basket secara solo. Jono tak kalah terbius melihat aksi yang memukau tersebut, hingga mulutnya menganga tanpa sadar dan ia ikut terengah-engah melihat pergerakan yang lincah dan gesit Daniel yang memantul-mantulkan bola untuk kemudian melakukan shooting. Bo
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3031323334
...
69
DMCA.com Protection Status