“Kenapa masih diam? Ayo! Kita akan pulang sekarang,” Nuha meraih lengan adiknya dan membantunya berjalan. Kini kesehatan Salwa sudah mengalami kemajuan yang pesat. Ia bisa berjalan akan tetapi dengan menggunakan tongkat kruk yang menopang ke dua kakinya. Sementara itu penglihatannya pula sudah berangsur membaik. Ia mulai bisa melihat meski masih buram. Salwa menoleh ke belakang kemudian ke kanan dan ke kiri seperti tengah mencari seseorang. “Salwa, Nuha, ayo!” Aruni memanggil dari kejauhan. Pak Li sudah menunggu di tempat parkir. Mereka akan segera pulang ke rumah Aruni yang terletak di kaki pegunungan. “Iya, Ummi! Salwa ‘kan masih sakit jadi jalan pelan-pelan.” Nuha menjawab sang ibu. Ia terus memapah adiknya karena begitu mengkhawatirkannya. Sebetulnya Salwa disarankan menggunakan kursi roda akan tetapi ia menolak. “Salwa, dengarkan Teteh! Salwa jangan banyak mikir! Apalagi melamun! Sekolah bisa nyusul. Yang penting Salwa sehat dan pulih seperti sedia kala.” Nuha tak henti-he
Last Updated : 2023-09-15 Read more