Papa duduk di kepala meja sembari membaca sesuatu, mungkin majalah. Oh, bukan! Itu jurnal kedokteran, ya Tuhan. Aku sampai geli. Karena jamuan belum dimulai, maka ia tak mengindahkan orang lain di sini, termasuk putranya yang sudah menjauh selama empat tahun lamanya."Maaf ya, mungkin EO lupa memberi tahu restoran ini kalau kursinya kurang," Mama menjelaskan perlahan, dia duduk di sebelah Papa. Sementara di kepala kursi lainnya, duduklah anggota dewan kita yang terhormat Pak Wijaya Kusuma. Mantan mertua Biru.Sungguh reuni kecil yang menggelisahkan.Aku membalas ucapan Mama dengan tersenyum, "Tak apa-apa, Ma. Mungkin mereka lupa atau memang terselip intruksinya.""Memang begitu kan, kalau begitu banyak acara, Sayang?" kata Mama kembali menekankan kalau masalah kursi itu bukan masalah besar.Aku mengangguk, tapi Biru tidak memberikan reaksi. Wajahnya datar. Aku takut, ia menjadi ciut nyalinya di sini, gara-gara kursinya tidak disiapkan dulu."Oh, iya Biru, terima kasih hadiahnya," sapa
Last Updated : 2023-01-16 Read more