"Tidak ada apapun dari diriku yang adalah milik kamu, Danyang. Kita sama sekali tidak saling terikat dalam utang piutang!" Nala berucap.Tawa Danyang berhenti. Sosoknya kembali serupa dengan sosok Nala yang indah, tapi dalam versi yang lebih pucat. Jika mata Nala menggambarkan ketenangan batin, maka mata Danyang sebaliknya, mata itu menyorotkan kemarahan dan juga luapan kengerian.Saat Danyang mengambil satu langkah maju, dari dalam tanah muncul sosok-sosok dengan rupa yang aneh. Sebagian seperti jasad tak berjiwa, sebagian seperti tubuh yang kosong dan tak lengkap."Aku akan mengambil kembali, dirimu. Kamu seharusnya milikku, Nala!" ucap Danyang.***Dayu memandang pohon raksasa itu. Dia bisa melihat kehidupan-kehidupan yang indah dan berwarna-warni di sana, bergerak secara teratur dan berputar di sekitar pohon yang rindah.Seperti yang pernah dia baca entah kapan, selama ada sebuah pohon, maka pasti akan ada kehidupan di sekitarnya."Jadi, tidakkah kamu ingin meminta sesuatu pada po
Last Updated : 2023-02-20 Read more